Sekawan

203 35 0
                                    

Selamat membaca ya semuanya 🙏

















Malam harinya Kimmy mengajak Regie keluar malam-malam mencari angin saja karena dirumah slalu bosan. Kalo ini mereka menggunakan pakaian yang hampir mirip.

Memakai hoodie dan celana pendek kedua gadis itu berkeliling berjalan di sebuah taman.

"Duduk yuk aku cape." ucap Kimmy.

Kimmy duduk di sebelah Regie, tak lupa mengambil air putih dari tas ransel. Memberikan ke Regie untuk diminum. Disitulah Regie membuat pertanyaan yang bisa disebut aneh.

"Kenapa air putih disebut air putih kan bening airnya."

Kimmy melirik wajah Regie dari ekor matanya terdengar aneh ditelinganya. Sangking herannya Kimmy hanya bisa menggelengkan kepalanya. Gadis yang membuat pertanyaan itu tertawa terbahak bahak mengingat pertanyaan itu sekali lagi.

"Aku aneh ga sih nanya kayak gitu." ucap Regie sambil menaruh jari telunjuknya di dagunya menatap langit gelap di malam hari.

"Pake nanya."

Kimmy makin lama makin pasrah dengan sikap Regie semakin freak dan random. Tak ada satu bulan berkenalan sikap Regie dipandang aneh oleh Kimmy. Di sekolah katanya Regie gak seperti itu alias pendiam slalu sendirian kesana-kemari.

"Aku pengen sega goreng seng pedes ngono."

Mata Regie melotot mendengar nada logat suara Kimmy sudah menjawab banget. Perempuan itu bangga akhirnya Kimmy bisa bahasa Jawa sepenuhnya meskipun didalam sehari-hari sering menggunakan bahasa Indonesia.

"Gass ayo!"

Kimmy menaiki motor kesayangan Regie yang sering digunakan untuk berkeliling bersamanya. Mereka pergi ke sebuah penjual nasi goreng terkenal di kota Solo.

"Mas nasinya dua pedes." Regie memesankan makanan untuk dirinya dan perempuan kesukaannya yang diberi nama cimol.

Setelah pesanan mereka sampai tak lupa berterima kasih dan berdoa sebelum makan. Rutinitas Kimmy saat keluar rumah adalah pap kepada mamanya.

"Aneh kenapa difoto." Mulut penuh dengan nasi masih saja menempa mengomentari hal biasa bagi Kimmy.

Kimmy memutar bola matanya malas dengan ucapan Regie. Beberapa orang disana menatap sinis ke Regie seperti ada dendam.

   Ish kok bisa anak pembawa sial gitu di temenin.

Kalimat itu terdengar oleh Kimmy. Gadis itu membalikkan badannya menatap sinis menyeramkan agar mereka berhenti membicarakan Regie.

Belum habis Regie segera membayar makanan yang dipesannya. Keluar meninggalkan Kimmy dengan hati sedih. Secepatnya mungkin Kimmy menghabiskan makanannya dan menyusul Regie.

"Kenapa?" tanya Kimmy dengan suara lembut.

Hanya saja Regie menatap wajah Kimmy lesu mengisyaratkan tak ingin menjawab lagi. Mood nya jelek mendengar perkataan gadis-gadis itu.

"Engga ayo sekarang kemana?"

Mata Kimmy berbinar pertanyaannya tidak di jawab oleh Regie. Mau tak mau Regie harus menjelaskan semuanya ke Kimmy.











**

Di taman yang asri indah ratusan orang disana salah satunya Regie dan temannya. Mereka asik berlari kesana-kemari.

"Kesana yuk." ajak teman Regie.

Sangking semangatnya saat berlari teman Regie terjatuh dan menimbulkan luka di bagian kaki dan siku tangannya.

Pertemuan Di Solo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang