10. asya murka

122 9 6
                                    

"gausah ngajak gw, gw sibuk. Gw lagi males ngeliat muka dia, kalau pun dia udh baikan sama irana yah gw masih marah" -ujar asya dia skrng lagi males bertemu dengan rajif karena kejadian kemarin.

"Ayo lah sya, Lo kan jg sekretaris bapak sih. Seharusnya Lo jg ikut lah"
-ucap agung yang memohon ke asya agar mau ikut untuk bertugas bersamanya.

"Yara? Yara mana?? Lo ajak dia aja mas"

"Kan Lo dipilih bapak, kita cmn disuruh bertiga doang loh"

"Yaudah entar aku blng ke bapak kalo aku gabisa" asya tadinya ingin pergi dari hadapan agung tetapi kepergian nya di cegat oleh agung.

"Sya, Ikut ga?!!!" Ujar agung

"Ck, ya" -asya pun melepas cengkraman tangan agung.

"Ikut kan??"

"Iya loh" selepas asya berkata seperti itu ia langsung pergi dri ruangan itu.

***

Seperti apa kata agung tdi mereka bertugas bertiga, kali ini Mereka ada kunjungan untuk pergi ke panti asuhan.

Karena sedari tdi di mobil yang ia duduki hanya ada keheningan di antara rajif dan yang lainnya, tak ada satu pun yg mau membuka suara.

"Ekm" - rajif hanya berdehem, sedangkan agung fokus mengendarai mobil nya, kalo asya gimana?? Ia hanya memutarkan bola mata malasnya lalu kembali memainkan handphone nya.

"Diem diem Baek nih" -ucap rajif biasanya kalo ada tugas bertiga pasti yang paling ribut di mobil itu rajif dan asya, karena mereka di mobil seperti bermain peran. Asya menjadi kompor dan rajif seperti gas sebagai pelengkap kompor tersebut, Sedangkan agung seperti makanan yang sedang mereka masak.

Asya yang tau kalo dirinya sedang disindir oleh rajif hanya menatap handphone nya saja, pdhl aslinya ia ingin membalas sindiran dari rajif.

"Asya pendamping hidup mamas agung~" - goda rajif ke asya dengan ekspresi yang membuat orang kesel dengan ekspresi rajif saat itu.

"LaGI liAtIn apA sIh sAmpAi gA foKuS gItU buNd 💅🏻💅🏻" - ucap rajif dengan nada slAy

"APASIH RAJIF SUTERONG CUCU DEBORA!!!" - ujar asya ia tdinya sudah menahan untuk tidak membalas candaan rajif, tetapi ketika rajif berlaku begini kepadanya ia tidak bisa menahan rasa geliknya dan yahh mengakibatkan ia tantrum. "Andai Rana tau sisi gelap rajif, pasti bakalan 'INFEL'." -Batin asya

***

Sesampainya mereka di panti, mereka di sambut dengan baik oleh ibu panti disana bahkan anak anak disana juga menyambut mereka dengan baik.

Tetapi di tengah perjalanan langkah rajif terhenti melihat seorang perempuan sedang asik berbicara dengan seorang lelaki, perempuan itu seperti senang sekali ketika berbicara dengan lelaki itu, sesekali perempuan itu tertawa dengan candaan yang di buat oleh lelaki itu. Rajif pun teringat dengan seseorang, yaitu irana, ia jrng sekali membuat candaan bersama irana, bahkan lebih sering membuat irana ovt oleh ulahnya.

Agung yang menyadari bahwa rajif sedang melamun langsung menepuk pundak rajif.

Tepukan pelan itu pun mendarat di atas bahu rajif, hal itu pun membuat lamunan rajif buyar.

"Cie pasti Lo lagi mikirin mbak irana kan, Lo liatin orng pacaran itu pasti kepikiran irana yh??? Yakan jujur aja Ama gw pasti ia" -goda agung ke rajif, orang yang terkena godaan rajif hanya mengendus kesal.

Asya yang melihat itu pun langsung menghampiri rajif lalu memberikan gaya Bagas "iHhHh sYuBul 😡😡😡" ujar asya sambil melipat tangannya di dada nya belagak menirukan Bagas.

"Kenapa Lo yang syubul sya??"

"Itu gaya mas rajif pas kesel loh, mas aja yg gatau. Kan rajif titisan bagas"

"Astaghfirullah, mAsYA ALLAH taBaRakkAulAQ 💅🏻💅🏻💅🏻" -ucap agung sambil mengelus dada belagak seperti orang yang sangat sangat sangat sabar pdhl aslinya 'ENGGAK'

"Heh Kelen pada kesambet apa??? Apa di panti ada jin yah?? Makanya Kelen gini??" - ucap rajif keheranan

"Iya, kan Lo jin nya" -ucap agung dan asya bersamaan.

"Cieeeeeeeeeeeeeeee samaan" -celetuk rajif

"ENGGAKKK" - ujar agung dan asya

"Ihh samaan lagi"

/Plakkk! 1x
+
/Plakkk!!! 1x

Tepat sasaran kedua geplakan itu langsung mendarat ke pipi sebelah kanan dan sebelah kiri rajif.

"HEH APA APAAN LO BEDUA" -umpat rajif kesal karena mendapat geplakan yang cukup keras oleh kedua temannya yang tak lain agung dan asya.

"Udh sya cabut aja tinggalin aja dia disini"

"Iya mas iya"

***

"Mas mau ngapain?? Tumben ngajak aku jalan???" -tanya irana heran dengan rajif yang tiba tiba mengajaknya dinner. Karena biasanya rajif selalu sibuk dengan pekerjaan nya, mau bertemu aja susah.

"Oh, jdi mas gaboleh ngajak kamu dinner gitu??"

"Ihh kan aku yg nanya mas, kok nanya balik sih" -ucap irana kesal karena pertanyaan nya blum di jawab oleh rajif.

"Siap salah ratu ku 🫡🫡🫡" -ucap rajif sambil hormat kepada irana.

"Hhaha mulai, mulai dia" -irana pun tertawa melihat tingkah rajif yang seperti itu.

"Kok ketawa sih?? Prasaan mas lagi ga bikin candaan deh" -ucap rajif menatap irana dengan penuh prasaan.

Seperti ada yang aneh dengan rajif, irana pun memilih untuk diam. Dan mencari tau sebenarnya rajif 'kenapa?'

Rajif pun meraba kantung celana nya dan memberikan sebuah kotak cincin berwarna merah berbentuk hati. Perlahan rajif membuka kotak yang berisikan cincin itu di hadapan irana.

"Maaf kalo dadakan dan mas seperti nya nyatain prasaan mas terlalu cepat, mas ingin melanjutkan hubungan kita ke hubungan rumah tangga." -ucap rajif sedikit gugup, kali ini jantungnya berdetak tidak karuan dari biasanya.

Irana hanya diam dengan perkataan rajif, irana masih mencoba mencerna semua kata kata itu. Ia takut kalau ia memberikan jawab 'ya' ia takut tidak bisa menjadi istri yang baik, sedangkan kalau ia menjawab 'tidak' ia takut kalau effort rajif yang diberikan padanya sia sia, dan pastinya hal itu membuat rajif patah hati 'maybe?'

"Do you want to marry me novelinda irana nareswari?" -ucap rajif sambil menatap wajah irana, ia tau pasti irana masih bingung dengan apa yang ia katakan saat ini. Karena hal ini termasuk tiba tiba dan pastinya menurut irana itu 'sat set sat set langsung ngelamar'

Irana yang berpikir dua kali pun akhirnya ia mengangguk, dan sedikit meneteskan air mata. Baru kali ini ada cowo yang effort dengannya, beda dengan mantan irana dulu yang hanya memanfaatkan irana untuk ketenaran nya sahaja.

"yes, I want to marry you, rajif ramadhan." -ucap irana, setelah mengatakan itu rajif memakaikan cincin yang ia beri ke jari manis irana.

***

Irana bilek :
GUDANG GARAM JAYA! IYAH! MAMPUS LU YARA, GUE YANG MENANG LU YANG KALAH. HA HA AYE!

dah lah 🗿💔 ga nyambung bjir

Mas² Jawa itu  Milikku!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang