Majikan

19.8K 30 2
                                    

"Yani!!! Yanii!!." Teriak sang tuan rumah bernama Dendi.

"Ya mas? ssst..." ucap seorang wanita bernama Yani menghampiri Dendi di ruang kerjanya dengan tergopoh gopoh dengan perut besarnya.

"Bikin saya kopi!" Perimtah Dendi tanpa melihat kondisi Yani yang sudah basah keringat mengerjakan semua pekerjaan rumah tanpa berhenti.

"Ba-baik mas emmhh..." ucap Yani sambil menahan kram di perutnya.

Yani adalah seorang pembantu yang tak sengaja dihamili Dendi yang sekarang sudah Dendi nikahi. Dendi menikahi Yani bukan karena kasihan melainkan ini adalah kesempatan untuknya menyalurkan semua ide gila yang sudah lama ia inginkan.

Dendi mempunyai fetish pada ibu hamil, ia juga berkeinginan mempunyai banyak anak. Maka dari itu ia mencari pembantu yang menurutnya pas untuk ia hamili. Menurutnya Yani adalah wanita yang pas walaupun Yani adalah perempuan dari kampung, itulah yang Dendi cari yaitu wanita polos dan bohay.

Usia kandungan Yani saat ini menginjak 8 bulan, tetapi sudah 2 hari ia merasakan mulas karena semua pekerjaan rumah ia bereskan sendiri mulai dari menyapu, mengepel, membersihkan kamar mandi, memasak, dan juga menyuci.

"Aduhh sayang sstt... yang kuat ya." Ucap Yani sambil mengelus perut buncitnya.

Dug

"Arghhhhh...."
Tanpa Yani sadari saat memasuki dapur ia menginjak keset yang licin dan membuat perut yani terpentok meja dapur.
(Ada foto di karyakarsa)

"Aduhh sakitt... emmh..."

"Arkhhhhh...."

"Sstt... emmhhh..."

Yani terus mengelus perut nya dengan kasar guna meredakan sakitnya.

"Yanii!!."

Yani yang mendengar teriakan Dendi langsung membuatkan kopi walaupun dengan kondisi perutnya yang sakit.

Dengan perlahan  Yani menuju ruangan kerja Dendi kembali sambil memegang perutnya dengan satu tangan.

"Lama sekali kamu buat? Cepat kemari!."

"Ma-maaf mash." Ucap Yani menunduk.

Cuih

"Kopi apa ini? Manis banget!." Murka Dendi.

"Ma-maaf mas, akan aku buatkan kembali."

"Tidak perlu!."

Bruk

"Arghhhhh sakhitt..."
Jerit Yani ketika ia mau mengambil cangkir dan membuat kopi kembali, Dendi mendorong perutnya dengan sangat kuat dan mengakibatkan Yani jatuh terduduk.

"Mashh... akhh.. tholongg...sakhitt emm..."

Dendi tidak menghiraukannya dan kembali menghadap monitornya.

"Ahhh...mashhh...huh huh huh."

"Buka seluruh bajumu, dan lahirkan disitu!." Perintah Dendi dengan mutlak.

Yani yang sudah tidak kuat menahan ejanan pun menuruti perintah Dendi membuka seluruh bajunya.

Dendi hanya duduk dan merekam semuanya, ia sangat menantikan momen ini.

Pyar

"Sstt....arghhhh..." jerit Yani ketika ketuban nya pecah dan membanjiri lantai.

"Emhhh... mashhh...tholong..." rintih Yani meminta tolong namun Dendi tetap menghiraukannya.

"Huh huh enghhhh...... eung.... arghhhh.."

"Arghhhhh....sakittt mashhh...."

"Enghhhhhh....."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang