Chapter 1: Dua Kehidupan

507 42 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Ring ring ring ring!'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Ring ring ring ring!'

Heeseung mengeliat saat telinganya mendengar suara alarm yang memang sudah dia atur waktunya.
Gak lama suara Ibunya terdengar.

"Seung,ayo bangun! Jangan sampai telat kita! Entar tempatnya di pake orang loh!" Seru Sang Ibu.

Heeseung meskipun mata masih ngantuk,dia gak bakalan lupa tanggung jawabnya. Ya..bantuin ibunya jualan jajanan pasar yang dibikin sendiri. Seharusnya di usianya yang masih muda,dia bisa lanjut kuliah,tapi berhubung ekonomi keluarganya gak mencukupi Heeseung gak mikirin itu lagi, keinginannya untuk kuliah. Dia lebih pengen bantuin Ibunya jualan dan beberapa kali kerja serabutan.

Heeseung keluar dari kamarnya. Ternyata ibunya udah siap. Dengan mengendarai motor matic nya, Heeseung dan Ibunya berangkat ke pasar. Setelah menurunkan Ibunya dan beberapa box jajanan. Heeseung harus kembali ke rumah untuk membawa beberapa lagi yang belum sempat terbawa.

Di sela-sela kegiatan di pasar, Heeseung terkadang dimintai tolong untuk mengangkut beberapa barang dari truk untuk di bawa ke dalam pasar. Entah itu sayuran,beras atau gula. Untung saja Heeseung terlahir dengan fisik yang bagus dan kuat. Meskipun dia submisif,bukan berarti dia lemah. Gimanapun statusnya dia tetep cowok. (Belum ketemu sama dominan yang lebih kuat dari dia kayaknya.. hehehe)

Heeseung duduk sambil minum es teh yang tadi di kasih sama pemilik toko setelah Heeseung mengangkut beberapa barang. Pemiliknya udah cukup dekat dengan Heeseung. Dia dulu teman Ibunya waktu sekolah SD.

"Seung, makasih ya. Udah dibantu angkat-angkat. Om udah tua. Gak sanggup bawa segitu beratnya sendiri."

"Sama-sama,Om. Kayak sama siapa aja sih,"sahut Heeseung.

"Seung,ibumu kemarin cerita sama Om sama Tantemu. Katanya kamu ribut pengen ke kota mau cari Ayahmu?"

Heeseung mengangguk.

"Iya,Om. Aku udah segede ini. Udah gak bisa dibohongi lagi. Aku pengen tahu,Ayahku tuh siapa? Kenapa dia gak ada di samping anak sama istrinya. Apa..dia gak tahu kalau punya anak? Om..tahu gak siapa?"tanya Heeseung.

My Dear Deer Eyes : Who are you? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang