[02] TEMAN PERTAMA

325 238 14
                                    

12 IPS 1

Kelas sakral yang dihuni oleh kedua singa jantan, tak lain adalah Deka dan Wahyu. Singa selalu mengaum jika tidurnya diganggu. Maka, sama juga dengan kedua pemuda ini yang sangat membenci suara bisingan.

Penghuni kelas tersentak kaget karena ulahnya. Deka dan Wahyu melempar tas dengan kasar di atas meja. Tidak bisa menegur atau pun menasehati, hanya bisa melihat kebiasaan buruk yang setiap hari selalu dilakukan oleh keduanya.

Style Deka dan Wahyu, baju selalu keluar, rambut acak-acakan, dan kancing baju yang terbuka dua. Berbeda dengan Rahmat, pemuda satu ini sangat rapi, lengkap dasi dan topi yang masih melekat dikepalanya. Sebagai Ketua Osis, memang harus mencontohkan yang baik. Dia harus disiplin, dan rapi saat memakai seragam sekolah.

Rahmat duduk sebangku dengan Safar, keduanya cukup akrab dan sama-sama anak yang disiplin. Safar adalah Wakil Ketua Osis. Selain menjadi osis, mereka berdua juga menjabat sebagai Ketua kelas dan Wakil ketua kelas.

MUHAMMAD SAFAR,
Cowok pelawak dan si cerdas dalam bermain komputer. Namun, dia sangat bodoh dalam hal percintaan.
Baginya, cinta diumur belasan hanyalah sebuah permainan. Tepatnya cinta monyet. Hahaha

 Hahaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥶🥶🥶

Dia terganggu dengan tatapan yang menelisik dirinya, pemuda nakal itu nampak tak suka dan langsung saja mengeluarkan kata-kata mutiara.
Mereka membuang muka, karena takut dengan kemarahan pemuda arogan itu.
"Apa!? Anjing lo semua! mata lo semua mau gua tusuk!?"

Safar membisik pelan. "Temen lo... kok serem banget sih!?"

Rahmat hanya menarik nafas panjang. Begitulah Wahyu, dia arogan dan juga dijuluki sebagai cowok yang paling kasar.

KRING... kRING... kRING...

(JAM PERTAMA SUDAH DIMULAI)

Bu Ningsih hendak menggeleng kepala, tatkala ia melihat kedua murid bandelnya yang sangat tidak disiplin dalam berpakaian. Lihat saja pakaian dan tingkah lakunya, kaki dinaikkan di atas meja, pakaiannya tidak rapi, dan juga tidak memakai dasi.

Deka yang sadar dengan kehadiran Ningsih, dengan sigap pemuda itu menurunkan kakinya dari atas meja. Langsung saja melirik wanita itu yang tengah berkacak pinggang menatapnya.

"I KADEK DEKA SANJAYA! WAHYU PUTRA WARDHANA!" panggilnya keras sambil berkacak pinggang. Keduanya memutarkan bola mata malas dan langsung saja berdiri dari bangkunya.
"Tunggu apa lagi? Masukin baju kalian, atau ibu yang masukin!?"

Pecahan tawa lolos begitu saja dari mulut beberapa penghuni kelas, membuat wanita itu langsung berteriak lagi dengan murid-muridnya. Mulut mereka bungkam saat mendengar emosi Ningsih. "Siapa yang suruh kalian tertawa!?"

Pemuda itu mulai menggerutu pelan. "Kalau baju gak dikeluarin, itu gak keren."

"Disini yang jadi guru siapa? Kamu atau saya!?"

DEWARA THE SERIES (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang