Gion terus menarik tangan Kania agar segera berlari "Kania cepat kabur!!"
"i-itu Elang!" Tunjuk Kania pada temannya yang saat ini berwujud Zombie
Kania hendak berlari menghampiri Elang namun secepat mungkin Gion mencegahnya "jangan gila!"
"d-dia Elang! dia temen kita, gue mau peluk dia, gue kangen banget sama dia" Kania tetap keras kepala
"Kania stop! lo jangan gila deh" karena kesal Gion menggendong Kania seperti karung beras kemudian berlari dari para Zombie-zombie itu
"lepas! gue mau ketemu Elang!" Kania memukul punggung Gion berkali-kali
"Diem Kania!" Kesal Gion
"hiks gue cinta sama Elang Gion, biarin gue ketemu sama Elang" Gion mengerutkan keningnya, ia baru tau kenyataan ini.
"Jadi selama ini kania cinta sama pacar kakaknya sendiri, Bela" batin Gion
Kini Gion dan Kania dihadang oleh Bela "ARGHH" erangan Bela terdengar sangat jelas di telinga mereka berdua
"B-bela!" Pekik Gion, kemudian putar balik untuk segera kabur tapi sial di belakang mereka juga ada zombie bahkan jumlahnya lebih banyak.
Posisi Gion masih menggendong Kania, "Kania gawat kita di kepung!" Panik Gion
"Turunin gue!" Teriak Kania
"gak! yang ada lo lari ke arah Elang ntar gue yang repot" ujar Gion
Gion melihat gang kecil di sebelah kirinya dengan cepat ia berlari menghindar dari para Zombie-zombie yang kelaparan itu
Merasa aman Gion menurunkan Kania dari gendongannya, bahunya terasa pegal "berat juga lo" ucap nya
"gak ada yang nyuruh lo buat gendong gue kan!?" Sinis Kania
"Ya lagian lo gila masa iya zombie mau lo samperin!" Gion geleng-geleng kepala saat mengingat kejadian sebelumnya
Sementara di tempat lain Noel dan teman-temannya termasuk Arkan, mereka semua membawa senjata masing-masing seperti pisau, balok kayu, bambu, selendang entah milik siapa dan satu lagi kain pel. Sebenarnya selendang dan pel itu adalah usulan dari Gibran.
Kini mereka tak bisa menunggu pagi karena keselamatan temannya yang lain sedang terancam.
"malam ini juga kita harus bisa temui mereka" ucap Noel sambil membawa balok kayu
"Bener tuh, gue yakin dengan senjata yang kita bawa kita semua akan berhasil melawan para zombie" ucap Gibran dengan bangga
"lo bawa selendang sama kain pel buat apaan coba? Mau Jaipongan?" Davin geleng-geleng kepala
"selendang ini sangat berguna, liat ya" Gibran melilitkan lehernya dengan selendang yang ia bawa, ia melakukan itu berulang kali sampai lapisan selendang itu menjadi tebal, fungsinya untuk menghindari gigitan zombie.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMPUNG MATI | XODIAC✓
FanfictionSembilan pria yang penasaran akan dunia horor mereka bahkan sampai menelusuri berbagai tempat horor untuk melakukan vlog namun siapa sangka salah satu tempat yang mereka telusuri membuat nyawa mereka terancam Sebelum baca jangan lupa follow 😚💚