"Pokoknya dia harus di bunuh!" Ucap Gion
Noel mencengkram kerah baju Gion kemudian memukul wajahnya
"ORANG YANG MAU LO BUNUH ITU TEMEN GUE!" Bentak Noel
"TEMEN LO ITU ZOMBIE! DIA BISA MAKAN KITA SEMUA!" Bentak Gion tak mau kalah
"ALEX BUKAN ZOMBIE!"
"Buka mata lo anj!" Gion mendorong Noel masuk ke kamar tempat Alex berada
"lo liat dengan jelas! dia itu zombie!"
"Alex bukan zombie" Noel terduduk lemas dengan derai air mata
"Noel lo sadar orang yang mau lo lindungi saat ini adalah maut untuk kita semua, gue masih mau hidup! gue belum mau mati" ucap Gion
"Alex gak akan nyakitin siapapun"
"Serah lo deh! Cape ngomong sama orang bloon!" Kesal Gion kemudian meninggalkan Noel di dalam kamar bersama Alex yang masih meringkuk di kolong kasur
"Alex gue bakal lindungi lo, gue gak akan biarin mereka ngebunuh lo"
Alex tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun lidahnya terasa kaku tanpa terasa air matanya menetes
"gue percaya lo bisa Alex.. gue mohon lo harus lawan jangan biarin virus zombie sialan itu menguasai lo" ucap Noel dengan lirih
Bagas menepuk pelan bahu Noel dari belakang "Noel ayo keluar, Alex butuh waktu sendiri"
"gue mau di sini aja temenin Alex" ucap Noel
"Bahaya Noel"
"Alex gak berbahaya buat siapapun! dia gak akan nyakitin gue atau pun kalian!"
"gue tau perasaan lo saat ini bener-bener hancur tapi lo gak bisa menolak kenyataan ini, Noel kita jaga Alex dari jauh ya" bujuk Bagas dengan lembut
Dengan berat hati Noel keluar dan meninggalkan Alex sendirian, kemudian Bagas mengunci pintu kamar agar lebih aman.
"kenapa harus Alex! Kenapa bukan gue aja" Noel terduduk lemas di balik pintu kamar Alex
"hiks Alex" Leo menangis sampai matanya sembab
"Ini semua gara-gara gua" Angelo menjambak rambutnya frustasi
"Alex pasti di gigit karena berusaha selamatin gue dari para zombie, ini salah gue" lirih Davin
"andai gue gak lari dan ninggalin lo, pasti sekarang Alex masih baik-baik aja" ujar Kevin menyesal dengan sikapnya yang egois
"Alex itu kuat kalian harus percaya sama dia" ujar Zayyan
Zayyan menatap sendu ke arah teman-temannya "kalo gue ikutan sedih siapa yang kuatin mereka"
Sementara di dalam kamar Alex mengisap jarinya sendiri untuk menahan hasrat
"Mereka temen gue" batin Alex
Grhhh
Alex berusaha mengendalikan dirinya agar tidak berubah menjadi zombie sepenuhnya, walaupun saat ini wajahnya semakin pucat dan penglihatannya sudah buram
"gue bisa" batinnya
"Mereka temen gue! Mereka temen gue!" Alex terus mengulangi kalimat itu dari dalam hati
....
Hari sudah pagi, mereka semua terbangun dengan badan yang pegal-pegal akibat semalaman tidur dengan posisi duduk
Bagas mengintip keluar jendela untuk melihat situasi
"Di luar sepi" ucap Bagas
"gue mau liat kondisi Alex dulu" Noel beranjak kemudian hendak membuka pintu kamar Alex namun dengan cepat Arkan mencegahnya
"hati-hati" Arkan menatap Noel dengan serius
Noel mengangguk, ia pun mendekatkan telinganya ke pintu
Krak krak
Mereka semua mendengar suara cakaran di balik pintu dengan wajah panik Noel hendak membuka pintunya
"Jangan di buka!" Cegah Bagas
"Alex pasti butuh bantuan" panik Noel
"jangan Noel, gue kan udah bilang kita jaga Alex dari jauh" ujar Bagas
"tapi__
Arkan memegang bahu Noel "Gue setuju sama temen lo"
KRAK! KRAK!
BRAK!
BRAK
Pintu kamar seperti ingin di buka paksa oleh seseorang
Zayyan dengan cepat mendorong meja kemudian mengganjalnya ke pintu kamar yang di tempati Alex
"Tunggu sampai kondisi Alex tenang baru pintunya boleh di buka" peringat Zayyan
"Memangnya Alex kenapa Zay?" Tanya Leo khawatir
"Alex udah berubah jadi zombie, sekarang dia kelaparan karena itu dia memberontak ingin keluar tapi kalian tenang aja pasti sekarang dia lagi mengendalikan dirinya" jelas Zayyan
"Alex" lirih Noel
BRAK!
BRAK!
ARGHHH
RAUHhh
Alex terus menggedor pintu kamar dengan keras
"Gue gak mau! Jangan" Alex bersusah payah menahan hasratnya
"Lapar" batinnya
"mereka temen gue, mereka temen gue, mereka temen gue" lirihnya dalam hati
"laparhh akhhh"
"ARGHhh!"
Noel berteriak dari luar "lo harus bisa Alex! gue percaya sama lo"
Mendengar suara teman-temannya membuat Alex semakin semangat
"gue bisa" batinnya
"Alex gue Leo! cepet sembuh ya kita akan jaga lo dari jauh" teriak Leo dari luar kamar
"Alex kita sayang lo!" Teriak Gibran
"Alex kita disini lo jangan takut ya" teriak mereka dengan kompak
Alex tersenyum, perlahan warna bola matanya kembali seperti semula dan urat-urat di pipinya memudar
"gue bisa" batinnya kemudian terkapar lemas tak sadarkan diri
Di luar kamar mereka tidak mendengar suara berisik dari Alex lagi
"Apa dia udah tenang?" Karena penasaran Noel mendekati telinganya ke pintu
"gak ada suara" ucap Noel
"Kayaknya Alex beneran udah tenang" Zayyan memindahkan meja yang ada di depan pintu kemudian membuka pintunya
"Alex pingsan"
~TBC~
Jangan lupa vote dan komennya readers gemoykuu
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMPUNG MATI | XODIAC✓
FanficSembilan pria yang penasaran akan dunia horor mereka bahkan sampai menelusuri berbagai tempat horor untuk melakukan vlog namun siapa sangka salah satu tempat yang mereka telusuri membuat nyawa mereka terancam Sebelum baca jangan lupa follow 😚💚