Sembilan pria yang penasaran akan dunia horor mereka bahkan sampai menelusuri berbagai tempat horor untuk melakukan vlog namun siapa sangka salah satu tempat yang mereka telusuri membuat nyawa mereka terancam
Sebelum baca jangan lupa follow 😚💚
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ini mobil kita nih" seru Angelo berhasil menemukan mobil miliknya dan Alex, itu tanda jika mereka semua sudah tiba di jalan utama.
"Akhirnya kita bisa pulaaaaang!!!!" Teriak Gibran, ia sangat lega akhirnya penderitaan yang mereka alami telah berakhir.
Kevin menepuk bahu Gion pelan "jangan noleh kebelakang, lo lupa huh?" Kesal Kevin pada Gion
"sorry" ucap Gion
"sebenarnya kakek tadi itu siapa sih? Manusia? Hantu? Atau apa?" Tanya Gion penasaran
"lo gak perlu tau" jawab Alex kemudian memeriksa mobilnya
Angelo juga memeriksa mobilnya apakah masih bisa menyala atau tidak. "Alhamdulillah nyala" Angelo mengelus dadanya sambil tersenyum lega
"lo nonis" ucap Zayyan
"mau join dia bang" kekeh Leo
"Hehe" Angelo menyengir kuda
Kini mereka semua sudah berada di dalam mobil masing-masing termasuk Arkan dan Gion. Perlahan mobil yang mereka kendarai sudah menjauh dari kawasan hutan.
Nampak seseorang baru saja tersenyum dari kejauhan, ia menopang tubuhnya dengan bantuan tongkat yang selalu ia bawa. Orang itu adalah si kakek cangkul gak dong, orang itu adalah Kakek yang menolong mereka.
Beberapa tahun yang lalu telah terjadi peristiwa mengenaskan, dimana saat itu banyak korban jiwa berguguran akibat ledakan gunung berapi yang dahsyat. Jeritan mulai terdengar saat panasnya lava menyentuh tubuh mereka hingga melepuh dan suara tangis juga terdengar saat melihat salah satu korban adalah keluarga mereka sendiri. Peristiwa itu terjadi di kampung suri yang sekarang berganti nama menjadi kampung mati, karena semua penduduk disana sudah menjadi korban. Sementara kakek yang sebelumnya menolong Alex dan teman-temannya lebih dulu meninggal sebelum ledakan itu terjadi, semasa hidupnya si kakek adalah seorang tabib kampung dan sampai matipun tetap menjadi tabib. Bisa dibilang yang menolong Alex bukanlah manusia melainkan Arwah. Bukan maen!
....
Tibanya mereka semua di kota, Alex dan teman-temannya yang lain memilih untuk pulang ke basecamp sementara Arkan dan Gion pulang ke rumahnya masing-masing.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
