OCEAN'S GIRL 01

1.5K 80 10
                                    

Author Pov

.

Di gereja yang sunyi, suara lonceng tiba-tiba terdengar, angin membunyikan dengan terpaannya yang kencang. Pintunya telah terbuka, malam menambah suara lonceng itu kian terdengar nyaring tapi tidak sedikitpun membuatnya beranjak. Gadis di ujung altar yang akhirnya membuka matanya, dengan lutut masih berlutut dan dengan tangan masih disatukan dengan tujuan harap. Berharap pernikahannya yang beberapa hari lagi akan dilangsungkan berjalan dengan lancar dan khidmat. Tuhan tahu, seberapa penting pernikahan dan orang yang akan menikahinya itu baginya.

Mata kucing yang indah itu, dengan nuansa dingin yang memabukkan siapapun yang memandang bola mata indah itu. Menyelam ke dalamnya akan membuat siapapun tenggelam. Tenggelam dalam pesona tanpa akhirnya. Rambut panjang hitamnya tertiup angin, lihatlah, angin seolah memanjakan rambutnya dengan belaian lembut, berbeda dengan yang ia lakukan pada lonceng yang disana dan disana. Gadis bermata dingin itu menyingkirkan rambut yang menutupi pipi mandunya, pipi yang sangat cubiteble itu seringkali membuatnya tampak masih remaja dibandingkan usia yang sebenarnya. Bibirnya sangat indah dan seksi dengan caranya yang unik, itu menawan, itu juga membuat seseorang tertawan. Dia keindahan agung yang diciptakan Tuhan, Jemima Harsa namanya.

Dia kembali menyatukan kedua tangannya dengan wajah memandang ke atas, ke Tuhannya yang mulia, se mulia Tuhan membentuk wajah bidadarinya.

" Terimakasih Tuhan, terimakasih telah menjodohkan aku dengannya. Engkau tahu, selalu kukatakan padaMu. Ketika aku mengikat hubungan di hadapanMu, seseorang yang Engkau persatukan denganku itu akan menjadi satu-satunya dalam hidupku yang aku akan berbakti sebagai istri kepadanya dari hidup sampai aku mati. Maka dari itu Tuhan, aku percaya dia yang Kau sediakan untukku, pastilah sangat berharga dengan caraMu. Dan terimakasih telah membuatku bahagia dengan memilih dia yang kucintai dan juga mencintaiku untuk mengikat janji suci di depanMu tidak kurang dari 3 hari lagi. Aku mencintaimu Tuhan. Aku juga mencintai dia yang kamu kirim untukku. Dia... River Hadinata ku. "

Angin kembali berhembus kencang tapi bunyi lonceng tidak lagi terdengar. Itu angin yang lebih kencang bertiup dari sebelumnya dan mengapa lonceng tidak berbunyi apalagi bergerak. Pemikiran itu, membuat sesuatu yang tidak nyaman tapi tak terjelaskan di hati Jemima. Tapi tentu saja, dia yang selalu berpikiran jernih dan positif tahu kemana harus menempatkan rasa-rasa yang mungkin hanya khayalan gilanya saja. Dia adalah gadis ber pembawaan tenang, tidak banyak bicara juga tidak pendiam, dia adalah gelas ukur yang paling pas untuk memberi minum orang-orang di sekitarnya. Tidak berlebihan, tidak juga kurang.

Suara sepatu berjalan menapaki pintu masuk gereja mulai terdengar. Suara sepatu dan langkah yang mulai di kenali telinga Jemima dengan baik. Itu bergerak semakin mendekati ujung altar, tempatnya berlutut menghadap Tuhan. Hingga suara sepatu itu berhenti tepat di belakangnya. Lalu Jemima menolehkan kepalanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah senyum menawan dari pria tinggi dan gagah yang sedang memakai pakaian dinas hariannya. Dia memakai seragam tentaranya.

" Liburlah berdoa padaNya untuk sehari saja, kasihani Dia, kamu terus men cerewetinya dari hari ke hari. " Tentara dengan name tag bertuliskan River Hadinata itu berkata.

" Jangan khawatir, aku berencana libur berdoa untuk beberapa hari, tapi tunggu setelah aku resmi menjadi istrimu. "

River menertawakan gadis dengan jutaan keindahan itu di depannya, tangannya terulur agar jutaaan keindahan itu ikut berdiri sejajar dengannya. Dan jutaan keindahan itu dengan senang hati menyambut tangannya. Gadis yang tingginya hanya mencapai dada River itu menampilkan gummy smilenya yang memikat.

Mereka bergandengan tangan berjalan menapaki altar menuju pintu keluar gereja sambil bercengkrama hangat.

" Bagaimana gaun pernikahannya, apa kamu suka ? "

OCEAN'S GIRL [ GL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang