Bukannya membawa pulang Atyati, tapi Xavier membawanya ke gudang belakang yang ada di Taman Hiburan.
Atyati pingsan. Xavier yang tersenyum puas lalu mengikat tubuh Atyati dikursi.
|
|
|Beberapa menit kemudian, Atyati terbangun dari pingsannya dan merasa kebingungan
“A..apaan ini, kenapa aku terikat. Lepasin!! Tolong siapapun!!” Atyati berusaha melepaskan ikatan yang ada di kursi tapi sia-sia
“Percuma lo teriak, ga akan ada yang mendengar lo”
Xavier datang dari sudut gudang
“Xavier, tolong lepasin tali ini!” Atyati masih berusaha melepaskan ikatannya
“Lepasin? Kenapa gua harus lepasin ikatannya” Nada Xavier berubah menjadi sedikit kesal
“Apa..maksudmu. Apa kau yang melakukan ini?!” Atyati masih merasa pusing, karna pengaruh obatnya yang masih tersisa
“Baru sadar? Lama banget. Ohyaa gua ada hadiah buat lo nih”
Xavier memutarkan badannya, dan berjalan ke belakang kursi Atyati terikat.
Atyati pikir Xavier akan melepaskan ikatannya, tapi sayang hal itu tidak akan terjadiSrekk..
Srekk..“Akh..!! apa yang kamu lakukan, Xavier!!” Atyati meringis kesakitan
“Wahh maaf, gua salah potong~ Harusnya gua potong talinya bukan menyayat tangannya” Kata Xavier terkekeh
Xavier dengan sengaja menyayat tangan kiri Ayati yang masih terikat.
Atyati hanya bisa meringis kesakitan sekaligus merasa terkejut, karena tidak menyangka salah satu muridnya begitu sadis.
“Hikss..hikss.. ku mohon lepasin” Atyati menangis pasrah
Xavier hanya diam dengan senyum liciknya dan menatap Atyati remeh, membuat Atyati semakin ketakutan.
“Kenapa kamu lakukan ini?” dengan nada lemasnya, Atyati masih bertanya
Xavier lalu menarik rambut Atyati dengan kencang
“Karna gua benci orang kayak lo!!” Xavier membentak Atyati
“Akh..! K..kumohon lepasin aku, k..kumohon” Atyati meringis kesakitan sambil memohon
Xavier beralih mengambil kursi kosong, dan dengan mudahnya dia patahkan kaki kursinya.
“Maaf aja, tapi gua ga nerima permintaan maaf lo”
Bukk..!!
Xavier memukul kaki kanan Atyati dengan kaki kursi yang tadi dia patahkan
“Akh..!!” Atyati hanya bisa berteriak, sambil memohon agar Xavier mau melepaskannya
Selain memukul kaki kanan, dan menyayat ke dua tangannya. Xavier lalu menendang perut Atyati dengan kencang, membuatnya terlempar jauh dan menghantam dinding
Brakk..!!
Atyati tersungkur, kursi yang dia duduki juga hancur berantakan karna benturan yang kencang.
Tali yang mengikat Atyati terlepas, tapi sayang Xavier membuatnya kehilangan banyak darah, jadi Atyati tidak bisa bangun.
Atyati tersungkur sambil memegangi perutnya yang luar biasa sakit.“Hmm.. bosan juga yaa” Xavier berjalan ke arah Atyati yang kesakitan
“Oi bi*ch, lo mau lepas dari gua?” tanya Xavier sambil berjongkok
“I..iya, k..kumohon lepasin aku” jawab lemas Atyati, sambil menahan kesakitan
“Oke, kalau itu yang lo mau”
Xavier mengangkat tangan kirinya, dan..
Jleb..
“Akh...!!!”
Xavier menusuk mata Atyati dengan tangan kirinya yang menggunakan sarung tangan.
“Ga semudah itu” Nadanya berubah jadi dingin
Xavier menarik paksa keluar mata Atyati, dengan tangan kirinya.
Darah mengalir deras dari mata kiri Atyati.Xavier suka mengoleksi bola mata korbannya, tapi kali ini pengecualian.
Lalu Xavier menghancurkan bola mata Atyati dengan menginjaknya.“Akh..!! k..kumohon h..hentikan!!” teriak Atyati
Xavier mengambil pisau kecil yang selalu dia bawa ke mana-mana, dan menusukkannya ke leher Atyati
“Sebentar lagi lo bebas kok” sambil tersenyum licik, Xavier menikmati karyanya.
Terakhir, Xavier nendang kuat kepala Atyati yang membuatnya pingsan seketika.
Xavier bangun, lalu berjalan keluar gudang, sebelum keluar dia menutupi bercak darah dengan jaketnya.
Sengaja dia tinggalkan Atyati karena dia tahu Atyati akan mati secara perlahan.
“Good bye my Teacher, see you at Hell.”
Kalimat terakhir Xavier sebelum dia meninggalkan gudang.|
|
|
|
|
|
|
|
|Omagaa... Very very krezi💃🏻
Thanks for reading.
LOPE untuk kalian💝
YOU ARE READING
Prince Sadistic
FanfictionTerlahir dari keluarga pembunuhan elit bayaran, membuat laki-laki bernama Xavier Kyfer harus menjadi seorang pembunuh seperti kedua orang tuanya, Derata Kyfer dan Anna Kyfer. Setiap hari Xavier menghabiskan waktu senggangnya hanya untuk membunuh ora...