Hari semakin gelap...
Xavier masih berjalan-jalan di sekitar taman mengamati orang-orang yang mau dia jadikan ‘makanan’ selanjutnya.
“Oii, Xavier!!” seseorang memanggilnya.
Walau Xavier mengenakan hoddie yang membuat wajahnya tertutup, orang itu masih mengenali Xavier
Xavier berhenti jalan, lalu menghadap ke arah orang yang memanggilnya
“Gimana? ‘makanan’ lu selesai?” yap itu Ferdi
“Menurut lo?” Tanya balik Xavier
“Yaelah lu, gue nanya malah balik nanya” Ferdi mengambil ponsel dari sakunya
“Lo nanya yang pasti udah gua lakuin” Xavier menyilangkan ke dua tangannya
“Iya iya, gue tahu”
Lalu Ferdi menelfon seseorang
“Halo Al, di mana lu?” Ferdi menelfon Algae
“Gue di rumah” Jawab Algae
“Ke sini sekarang, cafe yang ada di taman kota. Gue lagi sama Xavier” -Ferdi
“Okey, gue jalan sekarang” -Algae
Ferdi mematikan ponselnya
“Sejak kapan kita di Cafe?” Tanya Xavier dengan nada datarnya
“Ini mau ke sana, mumpung besok libur”
Ferdi jalan duluan, disusul Xavier yang terpaksa mengikutinya
*Cafe
“Selamat datang” Sapa kata salah satu pelayan perempuan dengan ramah
“Meja buat 3 orang” Ferdi mengacungkan 3 jarinya
“Silahkan ikuti saya”
Pelayan wanita itu membawa Xavier dan Ferdi ke meja khusus 3 orang
“Silahkan ini menunya” Pelayan itu menyodorkan sebuah buku bertuliskan Menu
“Pesan apa lu?” tanya Ferdi sambil melihat menu
“Matcha dingin” Jawab singkat Xavier yang melihat ke arah luar jendela
“Kalau gitu, Matcha dingin satu, Caramel Mocca dingin satu, sama Coffe tanpa gula panas satu. Oke hanya itu” Ferdi memesankannya
“Baik, mohon ditunggu”
Pelayan wanita itu pergi meninggalkan mereka berdua
“Coffe tanpa gula, buat siapa?” Tanya Xavier yang dari tadi mandangin jendela ke arah luar
“Heheh...nanti juga lu tahu” Ferdi sedikit tertawa
|
|
|Beberapa menit kemudian Algae datang dan langsung menghampiri Xavier dan Ferdi
“Lama amat lu” Ferdi menggeser tubuhnya
“Sorry, tadi sekalian sama adik gue ke asramanya” Algae lalu duduk di kursi sebelah Ferdi
Yahh, Algae memiliki seorang adik perempuan, yaitu Alnaya kelas 2 SMP. Sekolahnya yang memiliki asrama pribadi mengharuskan Algae untuk mengantarnya.
“Hey hey, laki laki yang di sana ganteng-ganteng semua. Ehh biar gue yang anterin minumannya” kata pelayan kasir
“Apaan sii, gue yang duluan” balas pelayan ke dua yang tadi menulis pesanan Ferdi
“Ihh udah sini minumannya” pelayan kasir mengambil minumannya dan berjalan ke meja khusus 3 orang
Pelayan wanita datang, lalu menaruh pesanan Ferdi dan Xavier di atas meja
“Silahkan dinikmati”
Pelayan wanita itu pergi, setelah melirik ke arah Algae.
Ferdi yang sadar bahwa Algae dilirik pelayan wanita itu, langsung menatap Algae
“Tumben ada yang ngeliri lu Al. biasanya kan yang selalu ditatap para wanita itu Xavier, tapi kali ini lu yang ditatap wanita” Kata Ferdi sedikit terkekeh
“Selamat Al” -Xavier
“Iya terserah kalian deh” Jawab malas Algae
“Tapi tunggu dulu, kenapa ada satu Coffe tanpa gula di sini” Algae menatap ke arah Ferdi dan Xavier“Ya buat lu lah, emangnya siapa lagi?” Ferdi sengaja memesan Coffe tanpa gula buat Algae
“Sialan lo Fer, lo tau gue ga suka tapi malah lo pesenin” Algae menatap tajam Ferdi, tapi yang ditatap justru tersenyum puas
“Ferdi khusus mesen buat lo, jadi lo yang bayar” Kata Xavier yang menatap ke arah Algae, membuat Ferdi tidak bisa menahan ketawa
“Hahahah, tumben lu dipihak gue” Ferdi tertawa puas
“Sialan lo pada” jawab Algae kesal.
______________________________________Berjam jam mereka bertiga mengobrol hal-hal tentang sekolah dan lainnya.
Drrtt... drrtt... (Handphone Xavier berdering)
“Yaa” angkat Xavier
“Xavier, lagi di mana?” Tanya orang yang menelfonnya
“Di Cafe Taman Kota” -Xavier
“Oke, kita ke sana sekarang”
Xavier mematikan handphonenya
“Tumben, ga biasanya lo angkat telpon” -Algae
“Yoi, biasanya kan dia ga pernah angkat telfon orang lain selain kita kita” -Ferdi
“Tadi nyokap gua” -Xavier
“Hmm begitu” Ferdi meminum minumannya
|
|
|Sejam kemudian, ke dua orangtua Xavier datang.
Xavier yang melihat mobil milik orang tuanya langsung keluar Cafe“Buru-buru amat tuh anak. Ohya Al, jangan lupa bayar yak” Ferdi langsung menyusul keluar
“Sialan lo” Algae bangun dan menghampiri kasir
Di luar, orang tua Xavier membuka pintu mobilnya
“Ayo pulang” Ibunya Xavier, yaitu Anna Kyfer
“Aku bilang ke mereka dulu” Xavier menunggu Algae yang bayar di kasir
“Halo tante..” sapa Ferdi ramah ke Anna
“Halo juga Ferdi, gimana kabarmu?” Anna balik menyapa
“Aku baik, tante sama om gimana kabarnya?” -Ferdi
“Tante dan om juga baik kok” Balas Anna tersenyum
Algae keluar Cafe.
“Gua duluan” Xavier jalan ke arah mobil, lalu Derata melajukan mobilnya
“Oke, hati-hati woii!!” Teriak Ferdi
“Jangan lupa hutang lo!!” Algae ga kalah kencangnya
Xavier yang mendengar di dalam mobil, hanya menghela napas
|
|
|
|
|
|
|
|
|Sahabat yang sangat sahabat💃🏻
Thanks for reading.
LOPE untuk kalian💝
YOU ARE READING
Prince Sadistic
FanfictionTerlahir dari keluarga pembunuhan elit bayaran, membuat laki-laki bernama Xavier Kyfer harus menjadi seorang pembunuh seperti kedua orang tuanya, Derata Kyfer dan Anna Kyfer. Setiap hari Xavier menghabiskan waktu senggangnya hanya untuk membunuh ora...