9.Pulang?

32 6 15
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
.
.
.

Hai assalamualaikum selamat hari senin lagi...

Di hari senin ini kita akan melanjutkan perjalanan izza dan fatir adakah yang masih menunggu?

Kalo enggak ya sudah kita lanjutkan ya ceritanya.

"Jalan yang paling benar adalah mengikhlaskan sesuatu yang telah terjadi."

-Abdillah Fatir Zubair

...🕊...

Pulang!" Ajak fatir membuat senyum merekah di wajah izza.

"Yes! Akhirnya setelah sekian lama."

Mereka berjalan memasuki hutan yang rindang akan pohon-pohon. Mereka berdua berjalan menuju ke suatu tempat di dalam hutan.

"Eh mana irbah?" Tanya izza pada fatir yang di jawab gelengan kepala. Izza ingin kembali namun dia ingat jika dia  cukup memanggil irbah maka burung itu akan datang.

"IRBAH...." Teriak izza. Suaranya menggema di penjuru pulau membuat irbah yang duduk di ranting pohon terlonjak kaget.

Fatir yang ada di samping izza menutup telinganya sekuat mungkin agar suara izza yang cempreng itu tidak masuk ke telinganya namun suara itu tetap terdengar olehnya.

"Duh suaranya kenapa kenceng banget sih mana cempreng lagi." Batin fatir sambil melirik ke arah izza.

Irbah langsung menghampiri izza, izza yang melihat kedatangan irbah merasa senang.

"Irbah! Ikut gua pulang yuk!" Ajak izza dengan senyum riang. Irbah memandang fatir sejenak lalu kembali melihat izza.

"Gak bisa izza... " Ujarnya sambil menjauh dari izza membuat senyum yang merekah tadi layu seketika.

"Kenapa?" Tanya izza lesu. Irbah melihat ke arah Fatir lagi dengan tatapan penuh arti, Fatir menggeleng kearah irbah.

...🕊...

Seorang pria melihat ke arah monitor yang ada di mejanya, ia sedang memantau sesuatu dari sana yang membuat senyum smirk muncul di wajahnya.

"Permisi tuan." Ujar seseorang yang berada di ambang pintu.

"Ya! Katakan." Jawab pria itu dengan wajah tegas.

"Ada yang ingin bertemu dengan anda tuan." Seolah tau siapa yang akan bertemu dengannya pria itu pergi begitu saja meninggalkan salah satu anak buahnya yang berada dalam ruang kerjanya.

"Excuse me, Mr Xavier."

/Permisi, tuan Xavier/

Pria tadi datang ke ruang tamu dan menemui tamu spesialnya yang berasal dari Eropa yang bernama Xavier Thaddeus.

"hello Mr Leo."

/hallo tuan Leo./

Sapanya balik terhadap pria tadi yang bernama Leofric Evander. Pria asal Eropa yang lahir di Indonesia.

Allutf Yuntij ZawjatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang