Mengulang Waktu Persi Ke 2

belajar

Asean masih ada di kelas karena masih banyak murid yg belum selesai

"Buk bukan nya pergantian pelajaran ya " Tanya salah satu murid

" bu nana tidak masuk jadi gak papa kan kalau sayang gantiin"ujar asean dengan nada dingin nya

Semua murid hanya dia mendengar Jawaban guru cantik namun kejam di depan mereka

( kalau di tempat author udah dibilang korupsi waktu nih guru)

Skip

"Akhinya istirahat juga "ujar malay dia lalu menghampiri meja Indonesia

" Hay kawan mau ke kantin "ajak malay sok akrab,perbuatan nya itu membuat Singapore kesal dan cemburu

Singapore memandang indo dengan tatapan seolah ingin membunuh nya

" Dia sama gue "ujar israel untung saja makhluk yg mulai author benci ini cukup peka dengan keadaan

" Yah udah ke kantin bertiga aja "ujar malay,Singapore yg sudah tak tahan pun balik menarik baju malay

" Lo sama gue "ujar Singapore dengan dingin,malay jadi kesal karena perbuatan Singapore dia gagal mendapatkan teman

Indonesia dan Israel pergi ke kantin bersama setelah memesan makanan mereka mencari tempat untuk duduk

" Indonesia sini "ujar spain meminta indo untuk duduk di samping nya

Indo yg awalnya tak mau melihat ke sekeliling dan ternyata semua meja sudah penuh semua kecuali meja rusia,china,Jepang,dan jerman

Pada akhir dia duduk disana dengan terpaksa karena tak mau berurusan dengan beberapa dari antar mereka, dan dia juga tak mau membuat rusia kesal seperti kemarin

Dia duduk bersama dengan dua makhluk laknat itu

"Weh mau aja lo ndo duduk bareng nih pakboy " Ujar romawi

"Terpaksa" Jawab Indonesia sambil meletakkan makanan nya di atas meja

"Ndo pokonya apapun yg terjadi jangan pernah suka sama nih orang, ingat sipat nya itu play boy yg gak akan puas dengan satu pasangan lo gak akan jadi satu satu nya tapi salah satu nya "Peringat romawi dan langsung dihadiahi jitakan maut oleh spain

" Gue selepeet juga palak lo ye,indo itu beda "ujar spain

"Tenang aja gue gak mungkin suka sama nih orang udah jelek idup lagi " Ujar Indonesia membuat dua orang tertawa mendengar nya

"Hahaha baru kali ini gue dengar ada yg bilang lo jelek man " Romawi tertawa mendengar ucapan Indonesia

Spain hanya memasang wajah datar seperti nya dia harus bekerja keras untuk meluluhkan hati Indonesia

"Gue cuman bercanda doang kok gak usah ambil hati ambil jantung aja" Indonesia merasa tak enak setelah melihat raut wajah spain

"Ya gak papah kok santai aja"

Mereka mulai berbincang hal random membuat beberapa harem Indonesia merasa kesal

Begitu juga dengan tiga orang yaitu Jepang,rusia dan china

'Cih kenapa gue harus cemburu sama tuh orang'batin Jepang bingung bagimana dia bisa suka sama seseorang yg bahkan baru dia kenal beberapa hari yg lalu

Sama seperti Jepang rusia dan china juga bingung kenapa ada rasa tak suka saat Indonesia mengobrol dengan orang lain

(Suara bel)

"Cih dah suara bel aja " Ujar spain dengan kesal 

"Mungkin bel nya gak suka lihat lo seneng kali " Ujar romania membuat spain makin bad mood

"Udah nanti ngobrol lagi sekarang kami harus ke kelas dadah dua jamet kuprok" Ujar israel kemudian menarik Indonesia pergi dari sana

Murid murid lain juga mulai masuk

Indonesia duduk sambil memainkan handphone nya dia jadi kesal karena ternyata lagi lagi jamkos

Tau gini kan dia bisa lebih lama di kantin,sedangkan ini adalah kesempatan emas untuk malay yg ingin dekat dengan Indonesia

"Indonesia lihat gue dong gak usah cuek mulu " Ujar malay dengan kesal

(Bukan ship malayindo ingat gue slepet nya yg mikir bakal ada ship ini)

"Malay mending lo pergi dah gue gak tahan di lihat sama pacar lo terus " Keluh indo yg mendapat tatapan dingin dari Singapura

Tapi saat malay melihat ke arah Singapore,singa langsung mengalihkan pandangan nya ke buku nya

"Enggak kok tenang aja kalau die berani nyakitin lo bilang gur " Ujar malay memberikan senyum di wajah manis nya

"Huh ya ya sekarang kita temen dah pergi sana " Usir Indonesia yg sebenarnya tak tahan dengan demeg yg malay keluarkan

"Dih gak iklas " Protes malay menggembungkan pipinya seperti panda yg sedang makan bambu

"Cih sok imut " Komentar Israel

"Dih iri bilang babu "

"Gue gak iri ngapain gue iri sama orang kayak lo. Ingat ya gue gak pernah iri sama siapapun" Ujar israel dengan kesal

"Apaaiyah " Ujar malay memancing mancing emosi israel

Muka israel sedikit memerah karena manahan kesal atas kelakuan makhluk jadi jadian di depan nya ini

"Udah weh udah malu di lihatin orang orang"ujar Indonesia yg menahan malu ketika ketiga nya menjadi sorotan mata anak anak yg ada di kelas
(Halah di book lain lo yg malu maluin)

Kedua orang itu tampak tak peduli dengan ucapan Indonesia

Sampai seseorang laki-laki yg tadi kita ketahui bernama Singapore langsung menarik malay ke meja

" Heh heh heh apa sih "ujar malay yg kesal karena di tarik tarik

" Nah sono bawa tu kucing garong jauh jauh "ujar israel berpose mengusir kedua nya

Singapore tak peduli tapi beda dengan malay yg misuh misuh bahkan mengeluarkan Umpatan

" Jancok asu lo siap angusir ngusir gue cewek stres "Umpat malay kesal

Indonesia memandang kejadian itu " Posesif "gumam nya

Pelajaran ketiga pun di mulai guru yg datang kali ini juga merupakan guru perempuan

" Hay calon masa depan gue "sapa EU dengan ganjen sambil mengedipkan matanya pada murid murid di situ

" Hay juga mah "ujar murid laki-laki dengan senyum ramah

" Baiklah anak anak buka buku halaman 2 ya "ujar EU guru cantik yg body nya tak jauh beda dengan asean cuman dia lebih hot dan asean itu sedikit manis

Semua murid membuka halaman yg EU suruh,mata EU menyelidiki murid murid nya dan pandangan mata nya tertuju pada Indonesia

" Hay manusia"sapa nya mendekati Indonesia sambil memegang tangan lembut Indonesia

"Eh " Indo kebingungan dengan apa yg guru ini lakukan

Membuat Israel di dekat nya panas di dingin melihat kelakuan guru pedo itu

"Wah wah ini ya murid baru yg membuat anak haram itu di keluarkan makasih ya " Ujar EU menunjukkan senyuman nya yg ukh berdemeg banget, dan kata kata yg tak di sendiri lagi

"Ah iya sama sama " Ujar indo gelagapan dia juga sempat waktu saat melihat senyum EU yg berdemeg dan manis melebihi gulali
.
.
.
Bersambung