masa kecil diana

254 32 20
                                    

"Apakah itu anak mu diana " Tanya pria paruh baya itu saat melihat Indonesia

"Sayang sini peluk nenek nak " Ujar wanita paruh baya,wanita itu merentangkan tangan nya ingin memeluk Indonesia

"JANGAN SENTUH PUTRA KU SIALAN " Teriak diana penuh dengan emosi,air mata mulai turun dari mata berwarna merah itu

Teriakan itu membuat si wanita paruh baya tak jadi memeluk Indonesia

"Pergi sekarang atau saya usir " Ujar diana mencoba untuk tenang

"Tapi diana " Ujar laki-laki tua itu terhenti oleh ucapan diana

"Pergi aku tau maksud kalian datang kesini,tak mungkin orang serakah seperti kalian ingin menemuiku hanya karena kangen atau hal lain nya. Jadi sekarang pergi " Ujar diana dia mengelap air mata nya berusaha untuk tetap kuat di depan anak nya

"Apalagi pergi " Ujar diana sekali lagi dan pada akhirnya dengan terpaksa mereka berdua pergi

Indonesia langsung menghampiri ibunya saat melihat sang ibu yg hampir jatuh ke lantai

"Ibu ada apa siapa mereka " Tanya Indonesia dia bingung saat ini sangat bingung

Diana menutup matanya "lupakan anggap kalau mereka hanya lah angin topan yg merusak segala nya,angin topan yg serakah yg memakan segala nya " Ujar diana lalu mencoba untuk berdiri

"Tapi ibu " Sebelum Indonesia selesai bertanya,diana sudah lebih dulu menyuruhnya untuk diam

"Jika kamu sayang sama ibu jangan pernah bahas mereka,jika kamu sayang sama ibu jangan tanya siapa ayah mu,jika kamu sayang sama ibu lupakan kejadian tadi,dan jika kamu sayang sama ibu jangan pernah nak jangan pernah cari tau tentang mereka " Tiga kalimat yg keluar dari mulut diana membuat Indonesia langsung bungkam

Tak pernah dia lihat ibu nya sehancur ini,bahkan sang ibu lebih marah dibanding saat Indonesia dituduh menghamili Jamaika

Diana mengelap air matanya,dan berusaha menetralkan emosi nya

Diana langsung menaiki tangga dibantu oleh beberapa maud karena entah kenapa badan diana terasa lemas

"Uhuk uhuk "

"Nyonya apa nyonya tidak apa apa " Tanya maid saat diana batuk

"Saya gak papah,ingat jangan pernah biarkan orang asing seperti mereka masuk ke dalam rumah ini " Ujar diana dan para maid mengangguk mengerti

Indonesia hanya melihat kepergian ibunya yg terlihat sangat hancur

"Tuan mohon jangan ganggu nyonya nyonya sedang butuh istirahat " Ujar maid yg melihat Indonesia hendak mengejar diana

"Hah baiklah " Indonesia tak jadi mengejar diana dan memilih langsung ke kamar nya

Walaupun otak nya penuh dengan banyak pertanyaan apakah dia orang tadi adalah kakek dan nenek nya

Pertanyaan yg dulu sempat dia lupakan mulai bermunculan lagi satu persatu

Sedangkan di sisi diana

"Tinggal kan saya,saya sedang ingin sendiri " Ujar diana dingin kepada maid

Para maid langsung menurutinya karena mereka takut jika diana sudah mode begini

Diana membuka pintu kamarnya lalu menutup nya kembali

"Hiks " Lagi lagi dia mulai menangis dari dulu orang orang menganggap hidup nya sempurna terlahir dari keluarga kaya dan terkenal

Masa depan yg cerah itu lha yg orang orang tau tentang nya tapi mereka tak tau sakit nya luka yg dia alami

Flashback on

Diana dari dulu tak pernah mendapatkan kebebasan itulah mengapa dia selalu berasa dengan teman teman nya

Hari ini adalah hari ulang tahunnya

Semua orang datang dengan membawa sebuah kado dan memberikan ucapan selamat kepada nya

Tapi diana tetap tak bahagia merasa ada yg kurang dalam pesta ini

Ya orang tua nya lagi lagi tak dapat datang karena urusan bisnis

"Bibi apakah mamah dan papah tak akan datang lagu tahun ini " Tanya diana air matanya mulai jatuh

"Maaf non tapi nyonya *** dan tuan *** sedang ada urusan yg penting " Jawab maid mencoba menenangkan diana

"Apakah urusan itu lebih penting dari ku " Tanya diana lagi,membuat maid bingung ingin menjawab apa

"Sudah nona diana jangan sedih ada banyak orang disini,walaupun gak ada mamah dan papah " Ujar maid lalu mengelap air mata diana menggunakan tisu

Diana hanya menunduk dia sama sekali tak senang dengan pesta ulang tahunnya

Walaupun dirayakan dengan sangat meriah tapi ibu dan ayah nya selalu mencari cari alasan untuk tak datang

Flashback ke hati berikut nya

"Mamah diana capek, diana mau main sama temen temen " Ujar dian yg lelah bermain biola,ibu dari diana menatap diana

"Gak ada kamu harus bisa menghalalkan lirik dan setiap bait itu hari ini. Besok kamu mau tampil gak usah malu maluin mamah dan papah" Ujar ibu diana,membuat diana terdiam

"Tapi mah "

Plak

Sebelum diana menyelesaikan kata kata nya dia sudah lebih dulu ditampar oleh ibunya

"Kamu ini nurut kalau diomongin orang tua,bukannya menjawab nyesel tau gak saya ngelahirin anak gak guna kayak kamu " Cacian yg ke layar dari mulut ibunya membuat diana merasa dont

"Maaf mah " Ujar diana menunduk kan kepala nya

"Ah dahlan maaf maaf aja terus,mamah gak butuh kata maaf mamah maunya kamu itu tampil dengan sempurna di atas panggung " Ujar ibu diana lalu pergi meninggalkan nya

Diana menangis dari dulu ibu dan ayahnya tak pernah berubah

Tapi dia tak marah atau semua perlakuan mereka dia hanya marah ketika ibu dan ayahnya meminta untuk menggugurkan anak yang di dalam kandungannya

Setega itukan mereka sampai ingin membunuh cucu mereka sendiri
.
.
.
.
Ingatan itulah yg membuat nya sakit hati jika saja, jika saja ibu dan ayahnya tak menyuruh nya untuk menggugurkan kandung nya

Dia tak akan semarah ini diana mulai menangis

.
.
.
Bersambung wah ada sad sad nya ya


Mengulang Waktu Persi Ke 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang