BAB 3 - KATA SAPAAN

125 6 0
                                    

Apa itu kata sapaan?
  Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menegur sapa seseorang atau pihak kedua, baik tunggal maupun jamak.

JENIS KATA SAPAAN

A. Kata sapaan yang menunjukkan hubungan kerabat seperti kakek, nenek, bapak (ayah), ibu, paman, bibi, abang, kakak, adik, ananda, mas, mbak.

B. Kata sapaan yang berbentuk kata ganti
seperti kamu, engkau, saudara, anda, tuan, nyonya, nona, dan sebagainya.

C.Kata sapaan yang menunjukkan rasa hormat seperti paduka yang mulia, yang terhormat, dan lain-lain.

D. Kata sapaan yang diikuti nama
seperti saudara Hasan, bapak Susanto, ibu Amir, dan sebagainya.

   Dalam buku Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dijelaskan, kata sapaan yang digunakan sebagai penyapaan atau pengacuan ditulis dengan huruf kapital pada awal katanya. Yang dimaksud dengan penyapaan adalah menyapa langsung baik ketika berhadapan (tatap muka) maupun melalui media seperti telepon atau media lainnya. Kegiatan menyapa langsung ini baru terjadi jika orang yang kita sapa adalah orang kedua (lawan bicara, orang yang diajak berbicara), bukan orang pertama (pembicara) atau orang ketiga (yang dibicarakan).

Contoh :

• Ibu bertanya, “Pukul berapa Ayah akan berangkat ke Jakarta?”

Kata ayah pada kalimat di atas adalah kata sapaan yang digunakan sebagai penyapaan karena digunakan untuk menyapa orang kedua (orang yang diajak berbicara). Kata sapaan ini harus ditulis dengan huruf kapital.

• Ayah berkata, “Sampaikan kepada ibu, ayah akan terlambat pulang dari kantor.”

Kata ayah pada kalimat di atas digunakan untuk menyapa orang pertama (diri pembicara sendiri) sehingga tidak termasuk sebagai penyapaan. Demikian pula dengan kata ibu pada kalimat tersebut bukan sebagai penyapaan karena mengacu pada orang ketiga (yang dibicarakan). Menurut EYD, penulisan kata seperti ini tidak boleh diawali dengan huruf kapital.

•  Kita harus menghormati ayah yang telah memperjuangkan hidup kita.

Kata ayah pada kalimat di atas mengacu pada orang ketiga (yang dibicarakan) sehingga tidak digunakan sebagai penyapaan. Kata seperti ini penulisannya juga tidak perlu diawali dengan huruf kapital.

***

PENJELASAN SINGKAT

Setiap kata sapaan yang ditunjukkan langsung pada lawan bicara diawali dengan huruf kapital.

contoh:

"Baik, Ayah."

Jika ayahnya tidak terlibat dalam pembicaraan diawali huruf kecil.

contoh:

"Kata ayah sih begitu."

RANGKUMAN MATERI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang