keluarga Rumbledon

98 76 13
                                    

Pov Rem Minora
Lima hari sebelum terjadi pemberontakan dan serangan fisik oleh Amore kepada Galvagleen.

░Y░o░n░k░y░_░c░a░n░

Norgion Empire, sebuah kerajaan makmur yang memiliki luas wilayah hampir tujuh kali lipat dari Galvagleen. Kerajaan ini merupakan musuh bebuyutan dari kerajaan Amore. Norgion Empire dipimpin oleh dinasti Rumbledon sejak 450 tahun yang lalu. Nama Rumbledon tetap gagah hingga sekarang, dan telah menciptakan berbagai perubahan yang mendorong kemajuan signifikan bagi Norgion.

Di era ini, Norgion bergerak dibawah kepemimpinan raja muda yang baru naik tahta menggantikan ayahnya yang telah tiada.

Dean Rumbledon baru saja mengakhiri statusnya sebagai putra mahkota dan diangkat menjadi raja resmi kerajaan Norgion. Berbeda dengan Morgan, ayahnya, Dean memiliki watak yang tegas, dingin dan kejam. Usianya baru menginjak 30 tahun, dan namanya telah dikenal baik oleh rakyatnya dan merupakan satu-satunya anak laki-laki yang dimiliki Morgan. Ini membuat Dean mendapatkan pengajaran yang ketat dan amat sangat dijaga oleh keluarga kerajaan sebagai pewaris tahta di masa depan.

Rem Minora mendapatkan tugas dari Hoobin, ayahnya untuk menjadi informan atau mata-mata. Selama pemerintahan Morgan Rumbledon, dia bisa melakukan misinya dengan sangat longgar dan bebas dibandingkan dengan masa pemerintahan Dean Rumbledon. Dean sangat benci terhadap apapun bentuk pengkhianatan. Dia juga sangat jeli dan teliti yang akan menyulitkan Rem untuk menjalankan misinya. Hukuman pancung tidak segan-segan dijatuhkan kepada siapapun yang berani melanggar undang-undang yang telah di tetapkan.

Sudah empat tahun Rem menyamar menjadi kepala koki kepercayaan keluarga Rumbledon untuk mencari dan mencuri informasi untuk dilaporkan kepada ayahnya. Dia juga ditugaskan mencari penyihir terkenal, Poln Howen yang dirumorkan tinggal di daerah terpencil di wilayah Norgion. Setelah Dean diangkat menjadi raja, Rem harus memperkuat insting kewaspadaannya jika dia tidak mau berakhir di atas kayu pancung.

"Malam ini dengan bangga saya menyajikan hidangan daging angsa yang sangat anda gemari, Yang Mulia Dean Rumbledon. Cream Pie apel adalah menu pencuci mulut yang telah saya siapkan sebaik mungkin sesuai permintaan anda. Silahkan nikmatilah makan malam anda dengan khidmat! Semoga kebahagiaan selalu menyertai anda Yang Mulia." Rem membungkuk dengan hormat kepada raja. Dia menarik kursi milik raja ke belakang, mempersilahkan Dean untuk duduk menikmati hidangan malamnya.

"Terima kasih atas kerja kerasmu Mangle." Dean mengangguk tanpa senyuman di wajahnya.

Para anggota keluarga Rumbledon mulai memenuhi meja makan, menghiasi ruangan itu dengan suara dentingan-dentingan alat makan dan suara tawa riang.

"Kalau begitu, saya permisi. Silahkan nikmatilah makan malam ini dengan gembira!" Rem meletakkan tangannya ke depan dada, membungkuk rendah kepada para anggota keluarga Rumbledon.

"Tunggu!" Dean berdiri dari kursinya. "Bergabunglah bersama kami sebentar tuan Mangle! Ada hal yang harus kau sampaikan kepadaku."

Jantung Rem mulai berdetak tak beraturan. Dia takut jika raja akan menaruh curiga padanya. Dengan gemetar, Rem mengangguk menyanggupinya.

Dean kembali duduk di kursinya. Tangannya menunjuk pada kursi kosong di sebelahnya untuk diduduki Rem. "Duduklah!" Pintanya.

Rem spontan menggeleng. "Tidak. Itu adalah kursi terhormat Yang Mulia Morgan. Aku sebagai manusia menjijikan tidak pantas mendudukinya." Rem menolak dengan sopan.

"Jangan khawatir seperti itu! Semua manusia dasarnya menjijikkan. Mereka semua, termasuk diriku terbuat dari sperma, air paling hina di jagat semesta ini. Berhenti bicara dan duduklah Mangle!" Dean meninggikan suaranya di akhir kalimat.

Frozen TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang