Dia Berbeda

57 4 0
                                    

"Huaaa kenyang, abis jugaaa" Ia melihat jam di ponselnya rupanya sudah

jam 19:00

yang berarti sudah maghrib.

Lelaki tadi entah ke mana, ketika makanannya habis duluan ia keluar kamar dan belum kembali.

Ia membuang bungkus makannya, dan mencari lelaki itu ke bawah. Ia takut di tinggal, bagaimana kalo di tinggalll ia tak akan bisa keluar apart.

Tak

Tak

Tak

Tak

Ia sudah menuruni tangga, tetapi lelaki itu tidak ada. Ia mengedarkan pandangannya dan jalan ke sebelah kanan, tetapi juga tidak ada. Ia pun lurus ke depan, ke arah kolam renang,

dann yaaaa, lelaki itu tengah berenang. Bisa bisa nya lelaki itu berenang malam malam seperti ini, kan dingin sekali.

Ia bimbang, ke sana atau tidak...

Emmmmmm

Akhirnya nya ia memutuskan untuk kesana. Toh kalo tidak ke sana, ia tidak bisa balik dan ini sudah malam dan ingin Pulang.

Pasti kakek nenek nya khawatir seperti semalam.

Ia mendekat dann sedikit gugup, kalo lelaki ini marah bagaimana??? Akhh!!!biarlah urusan belakangan yg penting ia bisa pulang.

"Kamuuuuuuu" Arthan melirik ke samping, dengan mengangkat satu alisnya.

Ia masih di dalam kolam renang.

Vella membuang sedikit pandangan nya, ia tak nyaman melihat lelaki itu tak mengenakan baju nya.

"emmm....Vella harus ngerjain apalagi? Biar Vella langsung kerjain. Ini udah malam, Vella takut di cari nenek sama kakek kalo pulang malam" Dengan nada yang sangat pelannnn dan tenang, ia tak mau lelaki di depan nya ini marah. Lelaki itu keluar dari kolam renang, dan mengambil handuknya di tempat yang sudah di sediakan.

Yaa dirinya berenang sebab badannya serasa tidak nyaman, mungkin dengan berenang malam ini akan membuat
badannya sedikit fresh.

Astagaa lelaki ini keluar begitu saja, kan masih ada dirinya. Sepertinya ia harus terbiasa dengan semua tingkah dan sikap lelaki ini selama kerja sama ini terjalin.

"Gak papa Vella demi nama baik" Ia menyemangati dirinya sendiri, yg sebenarnya tidak semangatt hahaha.

Arthan mendekat ke arah Vella, Vella gugup sekali rasanya.

"Ayokkk"  Lelaki itu langsung masuk begitu saja, meninggalkan Vella sendiri.

Apa maksudnya? Apakah ia di perbolehkan pulang? Ia langsung bergegas masuk mengikuti lelaki itu sampai ke depan pintu kamar.

Arthan sedikit geli melihat reaksi perempuan ini tadi, masaa hanya dengan melihat lelaki berenang ia sudah panik hahahaha

Vella tidak melihat ke depan, ia menunduk ke bawah dannn

Dukhhhhh!!!

"Awwwww aduhhhhh sakittt" Ucap nyaa.
Ia menabrak belakang badan lelaki itu, yang masih tidak memakai kaosnya.

"Lo mau apa? Mau ikut masuk liat cwo ganti baju? " Ucap arthan datar.

Akhhhh siallll!!!, Vella....Vella... kenapa bego sekali. Iyaa yaa, mengapa ia ikut masuk? Aneh kan.

"Ehhh maaf, Vella tunggu di bawah"
Dan ia pun bergegas berlari ke bawah.

Arthan hanya geleng geleng kepala, perempuan aneh itu normalnya hanya ketika tidur dan makan saja sepertinya.

Arthan & AvellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang