Kebetulan

32 3 0
                                    

Markas Warriors

"Woiii" Ucap Enggar.

"Wai woii wai woiii, apaan jir" Ucap Davin sebal.

"Santai Brody, ngopi dulu ngopi"

Enggar pun duduk di sofa nya.

"Gimaneee si dendra?" Ucap Davin.

Enggar mengangkat bahunya.

"Kayaa kaga tau si dendra ajeee, dari dulu kan keras anaknyeee. Mau di ceramahin sampe liur gua bluberr juga jaga bakal di denger" Ucap Enggar yang meminum sodanya.

Davin mengangguk membenarkan, Arthan dan dendra itu sangat keras.

"Coba lu ngomong sampe tumpeh tumpeh garr, gua mau liat"

Hahahahahahahahahah

"Anj lu, gelud aja lah kite duel" Ucap Enggar sinis.

Lalu Davin kembali berbicara, "Serba salah ye gar. Satu sisi gua paham gimanee perasaan si dendra, apalagi masalah perasaan kagee bisee di larang. Satu sisi gua juga paham apa maksud si bos, lu tau kan gimanee si bos selame ini nahan semuanya sendirian,

Iaaa menjeda omongan nya sebentar...

Gua juga bakal lakuin hal yang sama kalo gua ada di posisi si bos"

"Ye kite kan tau si dendra se kecintaan apee sama si Kathrina. Dan gua ga ada maksud ngejelekin si kathrina yeee, tapi kan lu tau sendiri sifat aslinye si rina itu gimaneee. Si dendra buta akan cintee, dan kaga bisa bedain mana cwe tulus dan manee cwe manfaatin die doang" Ucap Enggar sedikit kesal.

Toh kenyataan memang begitu, ia tak menyukai orang yang memiliki sifat suka memanfaatkan seseorang.

Davin diam, iya juga sebenarnya sadar akan hal itu. Bedanya ia tak mengatakan nya seperti Enggar.

"Udeh lahhhhh, mau gimanepun die adiknya bos. Kagaa enak di denger bos nanti" Ucap davin menenangkan.

Dan lihat, si gio malah asik tertidur di sofa dengan handphone yg masih menyala dan menampilkan game online nya.

"KEBAKARAN KEBAKARAN" Ucap Enggar berteriak kemudian tertawa

"Bangsat lu" Ucap Gio memegangi kepalanya yang pening akibat di bangukan mendadak seperti ini.

Sial sekali Enggar, awas saja nanti hahahaha.

"Lo semua mau beli apa?" Tanya kanaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo semua mau beli apa?" Tanya kanaya.

"Gue sama vanya mau beli makeup deh ke arah selatan" Ucap Rachell dan di angguki vanya.

"Lu glau?"

"Gua mau cari topi sama baju olahraga. Udah habis stock, mana senin gua harus datang ke Sekolah buat latihan lomba nanti" Ucap gloury, ya sekolah mereka akan mengadakan perlombaan yang belum pasti kapan.

"Gue juga mau cariii topi, yu deh bareng. Eh tapi vell, Mau ikut kita aja?" Ucap kanayaaa bertanya.

Vella menggeleng tidak, ia akan ke tempat baju untuk membeli dress untuk acara nanti malam.

"Enggaa deh, Vella sendiri aja lagian dekat tu. Vella mau beli dress" Dan kanayaaa mengangguk.

"Okey deh, kita misah ya. Nanti ketemu lagi di sini" Ucap kanaya, dan di angguki oleh yang lain nya.

kini Vella tengah mencari toko dress, ia tertarik pada salah satu toko yang ia lewati ini. Ia pun memasuki nya, Ouh ternyata selain dress toko ini juga menjual jas bahkan sampai ke dasi dasi nya pun ada.

Arthan pun kini tengah berada di toko yang sama, sedang memilih jass dan baju dalam nya. Sebenarnya saat di markas ia bilang ada urusan, ya ia ingin membeli baju formal. Ia tak ada lagi stok pakaian formal seperti ini.

Walau ia tau bahwa kehadiran nya tak di harapkan ada di acara itu, dan acara itupun tidak penting bagi nya. Tapi untuk tampil di depan bundanya, ia akan memberi yang terbaik.

Vella pun tengah memilih dres nya, dan ia terhenti di sebuah dress putih yang indah. Di lihat nya dress itu pelan, dan mengambil nya serta menatap dress tersebut. Ia mencoba nya di depan kaca, sangat pas pikirnya. Ia akan mengambilnya dan segera membayar nya ke tempat pembayaran.

Di tengah ia menunggu bajunya yang akan di scan harganya,

"Kakk, sekalian baju pacar nya?" Vella terheran, apa maksudnya. Pacar? Pacar siapaa?

"Maksudnya kak? " Vella bertanya heran.

"Itu loh kak di belakang kakak" Dan Vella pun menoleh ke belakang sedikit terkejut,

"Kaaa kamuuuu" Yang ditatap hanya diam.

Vella menoleh lagi ke depan, ia melihat lelaki itu menaruh baju jas yang akan lelaki ini beli ke meja pembayaran.

"Engga kak bukan pacar Vella" Ucap Vella.

"Aduh maaf ya kak saya ga tau, soalnya baju kalian couple. Dress kakak itu sebenarnya pasangan nya jas itu, cuma emang di pisah aja maaf ya kak sekali lagi" Dan benar saat Vella melirik jas lelaki itu, rupanya sangat serasi dengan baju dress nya.

Astagaa entah kebetulan apa ini.

"Ini ya kak, totalnya 2.700.000.00"

Vella tersadar, "Ehh iyaa kak " Dan Vella pun mengangguk memberi kartu nya.

"Terimakasi kak, semoga datang kembali" Vella tersenyum, dan berbalik badan ingin pergi. Ia sempat melirik ke arah lelaki itu, dan langsung berjalan cepat keluar.....

Arthan hanya diam tidak berekspresi, mungkin perempuan aneh itu yang mengikutinya.

Ternyata para sahabat Vella sudah berkumpul dan menunggu nya.

"Vella udah? Ko pucet gini mukanya? " Ucap vanya khawatir.

"Lo sakit Vell" Ucap kanaya.

"Eh enggaa enggaa, maaf ya lama. Kita cari makan aja gimana? Vella laper" Ia mengalihkan pembicaraan. 

"Lo beneran gak papa vell? Mau beli obat dulu gitu" Ucap vanya bertanya kembali memastikan.

"Iyaa vell muka lo pucet gitu" Ucap Rachell

Dan mendapat anggukan gloury dan Kanaya.

"Vella gak papa teman teman, Vella laper doang belum sarapan" Ucap Vella sembari tersenyum.

"Gass aja si kalo gitu kita cari makan,
ada resto sushi gitu yang baru opening katanya sih enak banget" Ucap Rachell

"Bolehh tuh hell, gue juga laper.
Si kanaya lama banget milih topi doang" Ucap gloury.

"Lo suruh duluan kaga mau, gimana si" Ucap kanaya sinis.

"Hahahaa udah udah ayok kita ke sana" Ucap vanya.

"ayok lah gass makan, biar ga pucet noh" Ucap kanaya tertawa kecil ke arah Vella, sembari mengelus perutnya Lapar sekali pikirnya.

Arthan & AvellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang