That Feeling

121 0 0
                                    

           “Kau berhutang dua kali kepadaku Lily, aku telah menyelamatkan kau dan temanmu” ucap Darren dengan nada sombong

“Kau membawa kami ke bawah kolong sayuran, kau sebut itu menyelamatkan kami?!” ucap Lily

“Kalau kau keberatan, aku dengan senang hati memanggil pekerja supermarket tadi”

“Jangan!” ujar Rick “Tunggu dulu .. Kalian saling mengenal?” ucap Rick

“Yeah, kami bertemu saat Lily sedang memesan pizza dan tidak mempunyai uang”

“Tenang saja! Akan ku ganti uang mu tapi tidak sekarang, aku sedang tidak memiliki uang” ujar Lily

“Ya ampun! Darren mengapa kau meninggalkanku sendirian? Harusnya kau yang membawa keranjang ini!” ujar Gadis berambut pirang yang kesulitan membawa berbagai macam belanjaan

“Oh, jadi kau sedang belanja dengan pacarmu? Eh atau istrimu?” ujar Lily sambil mengejek

“Enak saja, dia hanya temanku!”

“Siapa dia Darren?” ujar gadis pirang itu

“Hanya seorang gadis aneh” ucap Darren sambil melirik Lily

Sialan juga dia, berani mengatai Lily seorang gadis aneh.

“Hmm, sepertinya kami harus buru-buru pergi sebelum pegawai kaleng ikan itu menemukan kami” ujar Rick lalu menggandeng tangan Lily

“Tunggu dulu!”

“Ada apa?

“Kita belum berkenalan” ujar Darren kepada Rick

“Well, aku Rick Thompson”

“Aku Darren Jordan dan temanku ini Amanda Brown”

“Nice to meet you Darren and Amanda” ujar Rick ramah

Aduh, apa-apaan sih si kunyuk satu ini, dia ingin tebar pesona di hadapan Amanda si rambut pirang itu mungkin.

“Aduuhh, cepat! Ayo pulang” ujar Lily kasar

“Eh, tunggu dulu, aku harus tau nomor teleponmu” ucap Darren

“Untuk apa? Kau mau menerorku hah?!” jawab Lily

“Enak saja! Aku ingin tahu nomor teleponmu agar aku bisa menagih uang pizza yang kau pinjam dariku, memastikan agar kau tidak kabur dariku” ujar Darren

“Untuk apa pula aku kabur darimu? Jelas-jelas aku bukan tipe orang yang lari dari tanggung jawab”

“Sudah lah tinggal kau berikan saja nomor teleponmu! Tidak usah banyak omong!” ujar Darren lalu memberikan Lily telepon genggamnya

Dengan terpaksa Lily memasukkan nomor teleponnya di contact list telepon Darren.

“Puas?!”

“Well, sampai bertemu” ujar Darren lalu pergi menjauh

Lily benar-benar tidak habis pikir, apa sih yang ia rencanakan?

***

            Darren berhasil mendapatkan nomor telepon Lily, well sebenarnya Darren hanya ingin tahu tentang Lily, entah mengapa ia merasakan sesuatu  yang lain dengan gadis aneh itu.

Mereka sudah berada di dalam mobil sekarang, setelah berbelanja kebutuhan makanan tadi.

Amanda hanya terdiam dari tadi, ia duduk di samping Darren sambil menatap perjalanan dengan tatapan kosong.

“Ada apa sih?” ujar Darren

“Siapa Lily?”

“Hanya seorang gadis aneh”

You're The Only ExceptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang