'Berhentilah, jangan menjadi egois dan membenci orang lain. Kita sama-sama terluka di sini'
- Future Bian to Bian
Menjadi manusia bukanlah suatu perkara yang mudah. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dituntut oleh lingkungan, orang-orang sekitar, bahkan diri sediri. Untuk menjadi seseorang yang bukan diri kita, menjadi seseorang yang tidak kita inginkan.
Menjadi remaja bahkan bisa lebih sulit lagi. Semua orang seolah 'meminta' kita untuk menjadi sempurna, 'meminta' kita untuk segera membuang semua perasaan yang ada. Seolah mempersiapkan kita agar tidak perlu merasakan rasa sakit yang akan diterima kedepannya
Terkadang semua itu memang ditujukan untuk kebaikan namun, terkadang semua 'nasehat' itu malah ditujukan untuk membuat mereka merasa lebih baik setelah merasakan rasa sakit yang serupa.
Kita terus-menerus saling melukai tanpa sadar, mengatas namakan cinta dan rasa peduli untuk membuat seseorang merasa buruk akan dirinya sendiri. Baik secara sengaja maupun tidak.
Pada akhirnya, semua itu membuat kita terluka. Membuat kita terjebak dalam hubungan sesame manusia yang membingungkan, yang merenggut kewarasan kita perlahan-lahan.
Semua luka itu di buat dengan dalam, ditaburi oleh garam, dan disirami oleh kata-kata maupun tidakan yang menyakitkan. Semua luka itu tak akan pernah sembuh, tak akan pernah terlupakan. Apa pun yang terjadi, sekuat apa pun kita mencoba.
Jadi mengapa tidak kita ambil saja gula dan mulai menaburkannya sebanyak mungkin pada luka itu. Menjadikannya cukup manis untuk dikenang.
***
First stroy from Bumikarta Universe
Aku berharap ini bisa menjadi awal yang baik dan bisa membuka jalan untuk cerita Bumikarta Universe lainnya.
Btw, ada yang pernah terluka disini?
Silahkan komen
Hope u guys like this story
Love ya
Assalamu'alaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Scar
Teen FictionUntuk kamu yang mungkin lagi pengen nangis, ayok nangis bareng-bareng (WARNING!!! NO PLAGIAT!!! HATI-HATI KARENA MENGANDUNG SCENE YANG DAPAT MENJADI TRIGGER BAGI SEBAGAIN ORANG) . . . . . "Ada tujuh miliar orang di dunia ini, Bi. Kenapa kamu biarin...