I Just Wanna Feeling With You (1)

107 9 0
                                    

(Era Sejarah)

Di daerah terpencil bernama Desa Blueyi yang tinggal di daerah Ibukota Lueyi, bagian timur.

Hiduplah seorang gadis cantik bernama Mia Eleanor yang berusia 18 tahun.

Mia Eleanor memiliki kecantikan yang sangat rupawan dan menawan.
Banyak dari kalangan rakyat biasa hingga bangsawan lainnya yang menyukai dengan kecantikan dirinya.

Walau Mia hidup di daerah yang terpencil, Mia tidak pernah mengeluh dengan kehidupannya, bahkan memiliki kasih sayang yang didapatkannya dari kedua orang tuanya, Xera Eleanor dan Nisra Eleanor yang membuat Mia merasa nyaman
______________________________________

*Ruang makan

"Mia, hari ini ulang tahumu yang ke 18 tahun. Apa kamu memiliki permintaan?" -Nisra, Ibu dari Mia Eleanor

"Permintaan? Mungkin aku ingin dirayakan bersama Ayah dan Ibu, dan mengundang kedua sahabat ku" -Mia

"Tentu saja. Mari kita rayakan malam ini~" -Nisra

"Ayah akan siapkan makanan yang enak untukmu" -Xera

"Oke Ayah, Ibu, terimakasih! Aku berangkat dulu ke Akademi" -Mia memeluk kedua orangtuanya lalu berjalan ke arah Akademi
______________________________________

*Akademi

Mia selamat sampai tujuan, dan berjalan memasuki gerbang Akademi.

Akademi yang ada di Ibukota Lueyi adalah Akademi terbaik. Tidak peduli dari kalangan bangsawan ataupun kalangan rakyat biasa, hanya orang berprestasilah yang dapat memasukinya.
Akademi ini bernama Akademi APFo. Diambil dari kata "All People, Performance" yang artinya "Semua kalangan, berprestasi"

Pembagian kelas dilakukan sesuai umur dan prestasi yang mereka lakukan.
Disaat mereka berumur 15 & 16 tahun, mereka akan dimasukkan ke dalam Akademi 1.
Lalu untuk umur 17 tahun akan dimasukkan ke dalam Akademi 2, untuk umur 18 tahun akan dimasukkan ke dalam Akademi 3, untuk umur 19 tahun akan dimasukkan ke dalam Akademi 4, dan terakhir untuk umur 20 tahun akan dimasukkan ke dalam Akademi 5.

Karena sekarang umur Mia adalah 18 tahun, jadi dia dimasukkan ke dalam Akademi 3.

|
|
|

Disaat Mia berjalan di sekitar lorong untuk menuju ke kelasnya, Mia secara kebetulan bertemu dengan seorang Pangeran, yaitu Pangeran Mako Navarro.

Pangeran Mako berasal dari Kerajaan Reayi yang berada di Ibukota Lueyi bagian barat.

Berbeda dengan kehidupan Mia yang hidup dalam kedamaian dan kenyamanan bahkan kasih sayang.
Pangeran Mako sama sekali tidak pernah mendapatkan kedamaian dalam hidupnya ataupun kenyamanan dalam hidupnya, bahkan kasih sayang tidak pernah dia dapatkan.

Kedua orang tua Pangeran Mako menganggap Pangeran Mako hanya sebagai pewaris, bukan sebagai anak.
Jadi Pangeran Mako selalu mendapatkan perlakuan yang kasar dan tidak pernah mendapatkan kasih sayang. Karena kedua orang tua Pangeran Mako berpikir, dia akan kuat jika tidak memiliki perasaan untuk menjadi ahli waris Kerajaan.

|
|
|

"Salam Pangeran Mako Navarro~" -Mia yang memiliki sifat lembut dan ramah, akan menyapa siapapun yang ada di hadapannya dengan ramah

"Ah iya, salam juga" -Berbeda dengan Pangeran Mako yang memiliki sifat dingin, cuek bahkan tidak memiliki perasaan karena perlakuan yang dia terima dari keluarganya. Tidak pernah sekalipun menyapa siapapun.

Walaupun sifatnya yang dingin dan cuek, Pangeran Mako selalu membalas sapaan maupun perkataan Mia. Karena hanya Mia satu-satunya yang menerima keadaan Pangeran Mako apa adanya dan waktu yang semakin berlalu, membuat Pangeran Mako mulai luluh terhadap Mia.

Pangeran Mako memiliki umur yang sama dengan Mia, jadi mereka satu kelas.

"Mau.. ke kelas bersama?" -Pangerang Mako

"Tentu, ayo~" -Mia

Mereka berdua berjalan bersama menuju kelas.

|
|
|

Saat awal masuk Akademi, Pangeran Mako tidak memiliki siapapun di Akademi. Teman, sahabat, bahkan teman mengobrol pun tidak memilikinya. Karena sifatnya yang dingin dan cuek, membuat orang-orang yang berada di Akademi memilih untuk menjauhinya dan tidak berurusan dengan Pangeran dingin itu.

Berbeda dengan Mia. Dia tidak peduli bahwa Pangeran Mako adalah Pangeran yang dingin dan cuek.
Sesekali Mia mengobrol dengan Pangeran Mako untuk menanyakan materi, jam pelajaran berikutnya, dan sebagainya. Walau Mia juga bisa bertanya ke teman-temannya yang ada di kelas, tapi ada situasi disaat teman-temannya tidak berada di kelas ataupun berada di dekat Mia. Jadi mengharuskan Mia untuk bertanya kepada Pangeran Mako.

Awalnya memang tidak pernah direspon, tapi karena seiringnya waktu berjalan, Pangeran Mako perlahan menjawab pertanyaan Mia. Bahkan beberapa mengobrol dengannya.
______________________________________

*Jam pelajaran selesai

Murid-murid Akademi berhamburan menuju Kantin, ada juga beberapa murid yang menikmati waktunya di taman belakang Akademi.

Mia yang saat itu sedang merapikan bukunya di tas, tidak sadar bahwa dirinya ditatap oleh Pangeran Mako yang duduk di bangkunya.

Selesai merapihkan buku, Mia menghadap ke arah Pangeran Mako yang saat itu masih memperhatikan dirinya. Lalu Mia berjalan ke arah tempat duduk Pangeran Mako

"Anda membutuhkan sesuatu Pangeran?" -Mia dengan sopan bertanya

"Tidak ada..." Jawab Pangeran Mako yang langsung membuang muka

"Lalu, kenapa anda menatapku seperti itu?" -Mia

Pangeran Mako yang saat itu tidak bisa membendung perasaannya lagi, langsung menarik tangan Mia dan membawanya ke ruang pribadi.

Setiap Akademi memiliki ruang pribadi masing-masing untuk murid-murid yang berprestasi dan peringkat tinggi.

"T..tunggu Pangeran, ke mana anda akan membawa ku?" -Mia merasa bingung dan hanya bisa pasrah tangannya ditarik oleh Pangeran Mako.

Beberapa murid yang melihat hal itu, hanya bisa terkejut dan terdiam melihat Pangeran Mako menarik tangan Mia.

|
|
|
|
|
|
|
|
|

Xixixi... Apa yang akan terjadi yaa~
Thanks for reading.
LOPE untuk kalian💝

Story About Mia Eleanor & Mako Navarro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang