I Just Wanna Feeling With You (2)

43 7 0
                                    

*Ruang pribadi Pangeran Mako

"Pangeran... Apa-apaan semua ini?" -Mia masih merasa bingung

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk membuatmu takut" -Pangeran Mako melepaskan tangan Mia

Mia masih merasa bingung dan tidak tahu harus berkata apa

"Aku akan mengatakannya langsung tanpa basa basi lagi. Aku.. memiliki perasaan terhadapmu" -Pangerang Mako berkata dengan gugup

"Me.. me, apa? Memiliki perasaan terhadap.. ku?" -Mia benar-benar terkejut mendengarnya

"Iya, aku memiliki perasaan terhadap mu. Sudah lama aku ingin berkata seperti ini" -Pangerang Mako merasa lega karena telah menyampaikan perasaannya kepada orang yang dia cintainya

"Tapi.. kenapa... Aku hanya rakyat biasa.." -Mia memalingkan wajahnya merasa tidak enak hati

Lalu Pangeran Mako menyentuh wajah Mia dan menatapnya

"Aku tidak peduli. Selama itu dirimu, aku akan menerimanya. Kau selalu membuatku tenang, dan perkataan mu benar-benar sangat luar biasa bagiku" -Pangerang Mako dengan lembut mengatakannya

Memang benar, selama ini Mia selalu membantu Pangeran Mako.
Dengan tindakannya, maupun perkataan Mia.

Pangeran Mako yang merasa tidak pernah dipedulikan dan selalu disiksa dalam keluarga, membuat dirinya benar-benar frustasi dan sangat ingin menghilang dari dunia.
Tapi Mia, memberinya kehidupan dan cahaya bagi Pangeran Mako.

Mia yang tidak bisa menahan perasaannya, lalu memeluk Pangeran Mako dan menangis.
Pangeran Mako membalas pelukannya dan menenangkan Mia.

"Tapi.. bagaimana jika keluargamu mengetahuinya? Mereka.. akan membencimu.." -Mia masih merasa sedih

"Aku tidak peduli dengan itu. Bahkan jika mereka menghukum ku, aku akan melawannya" -Pangerang Mako mengusap air mata Mia

"Itu tidak boleh! Kau.. kau tidak boleh melawan orang tuamu sendiri.." -Mia

"Jangan khawatir. Aku berjanji kita akan terus bersama~" -Pangerang Mako

Mia hanya menghela napas pasrah, karena dirinya juga menyukai Pangeran Mako.
______________________________________

(Time Skip)

Berhari-hari, berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Kehidupan keduanya benar-benar damai dan tidak ada gangguan.

Pangeran Mako dan Mia menyembunyikan rahasianya yang berstatus pasangan kekasih dari masing-masing kedua orangtuanya.

|
|
|

*5 bulan kemudian...

Pangeran Mako dipanggil oleh kedua orangtuanya untuk menghadap ke ruang pertemuan.

Pangeran Mako hanya berpikir mungkin saja kedua orangtuanya memiliki tugas untuknya sebagai ahli waris.

*Ruang pertemuan

"Halo Pangeran, selamat datang~" -Ratu Asril, Ibu dari Pangeran Mako

"Akhirnya kau datang juga, nak" -Raja Leo, Ayah dari Pangeran Mako

Pangeran Mako dikejutkan oleh pemandangan yang ada di hadapannya saat ini.

Keluarga Eleanor, termasuk Mia. Tergeletak tak sadarkan diri di lantai dengan tubuh yang penuh luka.

Pangeran Mako langsung berlari ke arah Mia, tapi dihalang oleh beberapa pengawal.

"Kenapa kau tampak marah? Bukankah aku sudah memperingatkanmu untuk tidak memanjakan perasaan konyolmu itu" -Raja Leo

"Itu benar Pangeran. Bagaimana bisa kamu memiliki hubungan dengan rakyat rendahan seperti dia" -Ratu Asril

"Lepaskan! Ini tidak ada hubungannya dengan kalian berdua!" -Pangerang Mako

"Tidak ada hubungannya? Kami orang tua mu! Apa karena anak ini, kau menjadi melawan kepada kami sekarang" -Ratu Asril menarik tangan Mia yang tergeletak lemah di lantai

"Tidak, jangan! Lepasin dia!" -Pangerang Mako langsung mengeluarkan pedangnya dan menebas kedua pengawal yang menghalanginya

Ratu Asril yang ingin memotong tangan Mia, langsung dihentikan oleh Pangeran Mako dan malah melukai tangan Ibunya sendiri.

Pangeran Mako langsung menarik kembali tubuh Mia dan mendekapnya erat.

"Pangeran, apa yang kau lakukan?!! Dia ibumu!!" -Raja Leo langsung menahan tangan Ratu Asril

"Aku.. aku ibumu. Kenapa.. hiks.. kenapa kamu malah melukai ku" -Ratu Asril menangis sambil bersandar dipelukkan Raja Leo

"Sudah kubilang ini bukan urusan kalian berdua. Sebelumnya aku minta maaf karena telah melukaimu Ibu, tapi aku benar-benar menyayangi Mia. Dialah wanita yang memberiku cahaya, dan arti kehidupan yang sebenarnya" -Pangerang Mako

"Kau benar-benar anak yang kurang aja!!" -Raja Leo

Dengan tenaga yang tersisa, Mia berusaha untuk kembali sadar dan melihat Pangeran Mako yang mendekap dirinya.

"Pangeran... Mako.." -Mia

"Mia.. Mia! Aku tau kau pasti selamat. Sekarang ayo kita pergi ke ruang perawatan" -Pangerang Mako

"Maaf.. aku.. tidak bisa.. aku.." -Mia

"Tolong hentikan, jangan mengatakan hal aneh. Maaf, maafkan aku... Aku membuatmu dan keluargamu dalam bahaya" -Pangerang Mako

"Ini.. bukan salahmu.. kehidupan.. yang kamu.. tempati sekarang.. memanglah kejam.. tapi.. bukan berarti.. kau harus menyalahkan.. dirimu.. mereka.. juga tidak.. berhak.. menyalahkanmu.. Aku mencintaimu.. Mako Navarro~" -Mia

Mia menghembuskan napas terakhirnya dan tewas didekapan Pangeran Mako.

Pangeran Mako yang merasa sedih dan sangat marah, menatap kedua orangtuanya.

"Itu karena salahmu Pangeran! Kau tidak seharusnya memiliki perasaan!" -Raja Leo

"Benar Pangeran, seharusnya kamu.." -Ratu Asril

"Diam.. diam kalian semua"

Pangeran Mako yang sudah tidak bisa menahan emosinya, mengeluarkan pedangnya dan dengan cepat menebaskannya ke arah kedua orangtuanya.

"P.. Pangeran! Apa.. yang.." -Ratu Asril

"Kau..!" -Raja Leo

Kedua orangtua Pangeran Mako tewas ditangannya sendiri.

Lalu Pangeran Mako menggenggam erat tangan Mia yang telah tewas. Karena tidak bisa menahan rasa kesedihannya, akhirnya Pangeran Mako menusuk dirinya sendiri dengan pedang miliknya.

"Aku mencintaimu juga.. Mia Eleanor~"

Pangeran Mako terjatuh di samping tubuh Mia yang telah tewas, dan Pangeran Mako pun tewas sambil menggenggam erat tangan Mia.

|
|
|
|
|
|
|
|
|

Mimin sedih euy🥲🥲
Thanks for reading.
LOPE untuk kalian💝

Story About Mia Eleanor & Mako Navarro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang