12. De Javu

264 41 33
                                    

Happy Reading guyss!! 😄❤️
.
.
.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Pagi hari~

Tik...Tik... Tik...

Hanna fokus mengerjakan dokumen yang diberikan Dev. Sesekali ia melihat jam karena hari ini adalah hari pertemuan dengan anggota keluarga membahas bisnis taman hiburan yang beberapa hari lalu telah disepakati.

Tok... tok... tok...

"Nyonya  Hanna... Nyonya Hanna..." Panggil Pelayan mengetuk pintu Hanna keras.

Hanna memandang pintu dengan ekspresi bingung karena pertama kalinya pelayan mension mengetuk pintu sekeras ini, seolah ada hal yang mendesaknya.

Hanna berjalan ke arah pintu dan membukanya.
"Ada ap-..."

"Nyonya, maafkan saya. Ada panggilan dari tuan Edgar untuk segera ke ruangannya?" Ucap pelayan.

"Ruangan tuan Edgar? Bukan ke ruang pertemuan?" Tanya Hanna memastikan.

"Benar nyonya, ke ruang tuan Edgar." Jawab pelayan.

Luna terdiam beberapa saat.
'Ada apa? Kenapa bukan di ruang pertemuan?.' pikir Hanna.

"Baiklah, tunggu sebentar." Ucap Hanna.
Hanna kembali masuk ke kamarnya dan mematikan laptop. Ia bercermin sebentar memastikan bahwa penampilannya rapi, lalu pergi mengikuti pelayan mension.
.
.
.

Tok...tok...tok...
Pelayan mansion mengetuk pintu pelan.
"Saya membawa nyonya Hanna."
Ucap pengurus rumah.

"Masuk." Terdengar suara dari luar.

Pengurus rumah kemudian membuka pintu dan mempersilahkan Hanna masuk, setelah Hanna masuk ia menutup kembali pintu.
.
.
.

Ruangan Edgar Orland~

Hanna yang masuk berusaha tenang. Entah kenapa ia sangat gugup terlebih semua orang telah berkumpul melihat ke arahnya.

Ayah, Ibu, Leah, Cadric, Damian dan Davin. Semua orang menatap ke arah dirinya.

"Nyonya, silahkan ke sebelah sini." Ucap Davin mempersilahkan Hanna duduk langsung menghadap kepala keluarga Orland. Karena gugup dan merasa dipandangi semua orang, tatapan Hanna beralih ke arah papan nama Edgar di atas meja. Di sebelah kanan dan kiri Edgar ada Damian dan Cadric yang juga tengah menatapnya dingin.

"Hanna Harvey..." Panggil Edgar Orland menatap Hanna tajam.

Hanna yang awalnya memandang papan nama Edgar merasa kaget karena dipanggil dengan nama keluarganya, padahal ia sudah menjadi bagian Orland sejak ia menikah dengan Damian.

"Kau tau apa kesalahanmu?!" Tanya Edgar dingin.

"Saya tidak tau." Ucap Hanna masih bingung. Dari kemarin ia hanya fokus pada pekerjaan freelance saja, tak ada hal spesial yang ia lakukan, itu sama saja seperti hari-hari biasanya.

Edgar kemudian mengangkat tangannya dan Davin langsung memberikan beberapa artikel kepada Hanna.

"Harvey Corporation membeli taman bermain yang sudah lama tak beroperasi. Apakah ini akan menjadi bisnis baru di Harvey Corporation?"

Membaca judul artikel tersebut Hanna bingung dan terkejut.

"Siang kemarin Davin bertemu pemilik lama taman bermain, namun ia mengatakan bahwa Harvey telah membelinya di pagi hari. Menurutmu apakah kebetulan jika Harvey tiba-tiba membidik lahan bisnis kita setelah kita baru saja memutuskannya beberapa hari lalu? Hal ini bahkan tak pernah terjadi sebelumnya sampai kami mengajakmu bergabung di rapat." Ucap Edgar.

Business Marriage With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang