06:04
Hamparan sinar matahari mulai mengenai wajah pemuda itu yang sedang tertidur pulas dikasurnya.
Kedua matanya perlahan-lahan terbuka karena gangguan sinar matahari yang amat terang."Ah sttt..." gumamnya merasakan denyutan dikepalanya.
Pemuda ini berjalan sempoyongan, dengan susah payah ia berusaha bangkit lagi dengan sekuat tenaga sampai dirinya berhasil memasuki kamar mandi. Cipratan air dingin mulai mengenai ujung kepala sampai ujung kakinya. Matanya mulai terpejam menikmati air dingin yang mengenai tubuh dan kulit kepalanya. Setelah sudah cukup membaik, ia langsung melepaskan semua pakaiannya hingga menampilkan perut roti-rotinya.
20 menit...
Langkahan sepatu seseorang terdengar di atas tangga, membuat perhatian ketiganya teralihkan. Pemuda itu sedang menuruni anak tangga yang cukup tinggi. Eka tersenyum lebar tatkala melihat kedatangan abangnya yang sepertinya sudah siap berangkat ke sekolah.
"Sarapan dulu sayang," panggil Kira, langkahan kaki Deka terhenti dan berjalan menuju meja makan.
"Kenapa lo senyum-senyum?" tanya Deka sinis saat ditatap oleh adiknya yang ada senyum-senyum genitnya.
"Kak Deka gatau?" tanya Eka, membuat Deka menggeleng dan langsung duduk dikursinya. "Gue jadi anak baru di sekolahnya abang!"
Deka tersentak kaget dan langsung menyeburkan susu coklatnya yang sudah dibuatkan oleh Kira tadi pagi.
"Kak Deka emang gak sadar sama seragamku?" tanyanya lagi. Deka menggeleng tidak tahu, ia bahkan tidak menyadari adiknya memakai seragam sekolah.
"Hm... efek mabuk tuh," bisiknya sambil cengengesan membuat mata Deka seketika melotot. "Kenapa kak? Kaget ya..."
"B aja," ucapnya datar.
"Kirain bakal seneng... ah! Abang sama sekali gak ada asik-asiknya," gerutunya pelan.
🌷🌷🌷
"Cepetan!" teriaknya diluar rumah.
"Iya! Sabar!" sahut Eka. "Ayo bang, jalan!"
"Ck. Lelet," kesalnya.
Gadis itu langsung naik di motor tanpa aba-aba, membuat Deka sangat terkejut karena ulah adiknya yang bar-bar itu. Hampir saja mereka terjatuh dari motor karena guncangan yang hebat.
"Gas!" desaknya tidak sabar.
Deka melajukan Black dengan kecepatan rata-rata meninggalkan pekarangan rumahnya. Disepanjang perjalanan, adiknya terus berbicara banyak kata membuat kuping Deka seperti mau pecah gendangnya.
"Wah! Pasti itu sekolahnya," gumamnya tersenyum lebar tatkala melihat gedung tinggi itu.
"Itu pacarnya?"
"Hm... tapi muka ceweknya kok asing banget?"
"Kirain sama Kirana..."
"Bagusan cewek itulah daripada si Kirana!"
Deka nampak tak acuh saat mendengar suara adiknya yang terus berteriak. "Bang!!!" teriaknya terus berlari mengejar Deka yang sudah tidak kelihatan.
Tiba-tiba... gadis ini tidak sengaja menabrak seseorang yang berlawanan arah darinya.
Eka mulai meringis pelan. "Ahhh sakit... siapa orang yang berani-beraninya nabrak gue!?"
Gadis itu langsung berdiri dan siap menampar siapa saja yang berani menabraknya sampai terjatuh seperti ini.
"Anjing lo! Dasar gak punya mat--
Deg
Kedua bola mata itu bertemu, mampu membuatnya terdiam seketika. "Anjir! Ganteng," batinnya terpukau.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEWARA THE SERIES (On Going)
Teen Fiction(TAHAP REVISI) Menyukai salah satu dari hambamu... apakah kami dapat dipersatukan? Atau akan berpisah karena berbeda keyakinan? Tak ku sangka, kita menyukai gadis yang sama. Lantas? Apakah saya harus mengalah? Dan membiarkanmu hidup bersamanya? Sang...