Fourteen

952 91 3
                                    

Keesokan paginya semua anggota timnas dan para tim official sedang berjalan-jalan keliling hotel sebelum berangkat ke stadion tempat pertandingan dia gelar ya itu di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar

Semuanya terlihat sangat segar kecuali Nathan yang masih terlihat murung , karena ia masih terlarut dalam pikiran nya tentang pertengkaran ia bersama Nasya, hingga sebuah tangan merangkul nya

"fokus bro, jangan berjalan tanpa pikiran yang kemana-mana kau bisa menabrak pohon itu" ucap Justin sambil menunjuk pohon yang ada didepan mereka

Nathan hanya tersenyum kecil dan mengangguk kan kepalanya, lalu ia kembali fokus dan ikut berbaur dengan anggota yang lain nya

Disisi Nasya...

Sedari malam Nasya tidak tidur , ia hanya berdiam diri di balkon kamarnya sambil menatap langit yang bahkan sekarang sudah beru6menjdi warna biru yang indah

Nasya menghela nafasnya dan masuk kedalam untuk membersihkan barang-barang nya dan juga tubuhnya karena ia berencana setelah pertandingan nanti ia akan langsung terbang kembali ke Belanda

Karena bagaimana pun ia harus bisa melihat pertandingan untuk kali ini dan mengucapkan permintaan maaf ke coach Shin sebagai penolakan untuk bertemu dengan Erick Thohir

Setelah selesai membersihkan semuanya, ia berjalan keluar menuju restoran untuk melakukan sarapan paginya

Sesampainya di restoran ia melakukan sarapan hingga selesai lalu ia duduk berdiam diri sambil menerawang masa lalu yang membuat ia tak ingin menjadi orang yang terpandang oleh ratusan orang lain

Nasya dulu bercita-cita yang sama dengan Nathan yaitu menjadi pemain bola di Belanda, namun itu dulu sebelum tragedi penyekapan yang dilakukan oleh penggemar fanatik Nathan terhadap dirinya

Penggemar tersebut melakukan penyekapan itu dengan beberapa alasan yaitu ia ingin meminta sejumlah uang kepada keluarga Tjoe A On dan karena orang tersebut tidak mengetahui bahwa Nasya adalah saudara Nathan tetapi ia mengira Nasya adalah pasangan Nathan

Penyekapan selama 5 hari itu membuat Nasya trauma akan tempat yang pengap dan sangat tertutup, semenjak itu Nasya mengubur mimpinya karena ketakutan bertemu orang yang tidak dikenalnya, trauma itu sudah mulai membalik karena Nasya sudah berani untuk bertemu orang lain namun ia masih tidak ingin dikenal sebagai salah satu keluarga Tjoe A On karena ia takut akan dijadikan sasaran kebencian lagi

Ketika Nasya sedang asik melamun ia merasakan sebuah tepukan pada pundaknya, Nasya menoleh dan mendapati 3 orng wanita yang ia temui ditempat latihan kemarin

"Hey Nasya, why are you daydreaming?"Ucap wanita pertama

Nasya hanya terdiam karena terkejut melihat ke3 wanita itu sudah berada didekatnya lagi

"Oh sorry, we haven't introduced ourselves yet, let me introduce myself, Azizah, Arhan's wife." ucap Azizah dan Nasya melihat kearah 2 wanita lainnya

"I'm Nadia, Marselino's girlfriend."

"I'm Risma Witan's wife"

Nasya mengangguk singkat, belum sempat ia menjawab Nadia sudah lebih dulu mengatalan sebuah hal yang membuat ia terdiam

"You're Nasya, right?Nathan's twin, don't worry, we will keep it a secret. Marselino has already told us about you."

Nasya hanya bisa mengangguk singkat dan aedikit tersenyum kecil, kemudian ia menunduk karena merasa dalam kondisi canggung

Setelah itu ke3 wanita itu asik berbincang ringan dengan Nasya yng menanggapi dengan anggukan, gelengan ataupun senyum kecilnya

Hingga beberapa menit hp Azizah berdering karena telfon dari Arhan yang mengatakan bahwa mereka akan segera berangkat ke stadion

"The national team members will be going to the stadium soon, are you coming with us Nasya? tanya Azizah kepada Nasya

"Sorry, I'll leave later because I still have things to do." Balas Nasya dengan sopan setelah itu ke3 wanita itu pamit dan berangkat duluan, sedangkan Nasya juga langsung bergegas ke kamarnya

Dikamar Nasya duduk di atas kasurnya dan mulai berfikir bagaimana cara ia mengatakan sebuah penolakan kepada coach Shin dan bagaimana cara ia untuk pamit kepada Nathan

Karena bagaimanapun Nasya sudah terbiasa selalu meminta izin kepada Nathan walaupun saat sedang bertengkar Nasya akan tetap mengatakan kepada Nathan entah itu Nathan akan menyetujuinya atau tidak ia tidak akan terlalu memikirkannya

Karena pertandingan akan dimulai sekitar jam 7 malam jadi sekarang Nasya memilih untuk berjalan-jalan keliling Doha untuk membeli beberapa produk yang bisa ia bawa ke Belanda

Sekarang Nasya sudah berada dipusat perbelanjaan di Doha , ia memilih beberapa baju kaus dan membeli beberapa oleh-oleh untuk kedua orang tuanya

Kembali ke Nathan...

Sekarang Nathan dan pemain timnas lainnya sedang bersiap-siap untuk melakukan sedikit latihan di dalam stadion

Para pemain mulai masuk kelapangan  dan walaupun ini baru sebuah latihan tapi sudah banyak para suporter yang duduk di tribun stadion untuk menonton pertandingan ini

Selama latihan Nathan banyak melihat di tribun VIP berharap ia melihat Nasya , tapi nihil hingga selesai latihan pun Nasya belum juga terlihat duduk disana

Para anggota pun kembali ke locker room untuk berganti pakaian menjadi jersey berwarna merah kebanggaan mereka, saat akan masuk mereka semua dapat melihat Nasya sedang berbincang dengan coach Shin dengan pandangan yang serius

Nathan menangkap beberapa hal yang dikatakan oleh Nasya seperti permintaan maaf dan juga kata pamitan??

Ketika mereka sedang bersiap-siap coach Shin masuk dan mengatakan beberapa araha dan masukkan untuk pertandingan nereka kali ini dan mengatakan kata-kata semangat serta fokus kepada seluruh pemain

"I hope you can focus on this match first okay?" ucap Lino disamping kanan Nathan

Nathan mengangguk dan tersenyum lalu mereka melakukan tos bersama dan ikut memegang bendera merah putih bersama para pemain lainnya sebelum masuk kelapangan pertandingan

🇮🇩🦅🇮🇩

Up up up🗣️🗣️
Ya kita update chapter terbaru ya ges ya , kira kira nanti gimana ya , mereka bakal baikan gk yaaaa??!!😌





Nathan Cool Twins - Nasya Tjoe A OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang