PERPUSTAKAAN

3 2 0
                                    

Selamat datang di dunia Author yang mempesona! Bersama-sama, kita akan menjelajahi lorong-lorong imajinasi, menemukan keindahan dalam setiap baris yang kita temui. Mari kita nikmati perjalanan ini bersama, di mana cerita-cerita menanti untuk mengisi hati dan pikiran kita. Selamat menikmati!



 Selamat menikmati!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Reya duduk sendirian di sudut perpustakaan sekolah, berusaha untuk menyelesaikan tumpukan buku yang tersebar dimeja di depannya. Dia tenggelam dalam dunianya sendiri, menyerap kata-kata dari halaman yang dia baca dengan penuh antusiasme. Wajahnya yang tenang dan mata yang fokus menunjukkan kedalaman pikirannya yang sedang terpesona oleh isi buku yang dia baca.

Tiba-tiba, suara langkah kaki yang lembut memecah keheningan di sekitarnya. Reya menoleh dan melihat Aji, atlet populer di sekolah, mendekatinya dengan senyum ramah di wajahnya. Hatinya berdebar lebih cepat saat dia menyadari bahwa Aji akan duduk di meja kosong di sebelahnya.

"Boleh gue duduk di sini?" tanya Aji dengan sopan sambil menunjuk ke kursi kosong di sebelah Reya.

Reya tersenyum ragu. " boleh, silakan," jawabnya pelan.

Aji tersenyum dan duduk di sebelah Reya, membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa buku yang dia butuhkan untuk pelajaran berikutnya. Reya berusaha kembali memusatkan perhatiannya pada buku di depannya, tetapi sulit untuk mengabaikan keberadaan Aji yang begitu dekat.

Beberapa saat berlalu dalam keheningan yang tegang. Reya merasa seperti dia harus mengucapkan sesuatu, tetapi dia tidak tahu harus mulai dari mana. Dia mengunyah bibirnya ragu, mencari kata-kata yang tepat untuk memulai percakapan.

Sementara itu, Aji merasa tidak nyaman dengan keheningan yang menggantung di udara. Dia tidak terbiasa dengan situasi yang canggung seperti ini, dan dia ingin mencari cara untuk meredakannya. Dia memutuskan untuk memulai percakapan.

"Jadi, bagaimana hari ini?" tanya Aji dengan ramah, mencoba untuk mencairkan suasana.

Reya menatap Aji dengan cepat, terkejut oleh pertanyaannya yang tiba-tiba. "Oh, um, baik-baik aja. kalau kamu?" jawabnya ragu.

Aji mengangguk. "Hari ini juga baik. Sudah menemukan semua buku yang lo cari?" tanyanya lagi, mencoba untuk mempertahankan percakapan.

Reya mengangguk, merasa sedikit aneh dengan percakapan mereka berdua. "Ya, hampir selesai," jawabnya singkat.

Aji tersenyum. "Bagus. gue juga hampir selesai," katanya sambil menunjuk ke tumpukan buku di depannya.

Reya menatap tumpukan buku disamping tangan Aji. " itu kamu cari sendiri? " tanyanya lagi. Aji menoleh lalu mengangguk.

" iya, gue cari sendiri. lo mau liat? " jawab Aji menatap Reya menunggu jawaban. Reya lalu menggelengkan kepalanya tanda tidak ingin.

Ruang kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang