Baju kemeja tanpa kaus singlet 2

46 20 12
                                    

Sementara itu di depan kamar,
Edward sedang asyik merokok. "Astaga, William Simanjuntak. Aku tidak tahan" kata Alfredo. "Tidak, tuan Alfredo Banderas. Nanti akan aku turuti" kata William sambil tersenyum lebar. "Astaga, William Simanjuntak. Apakah yang kau lakukan?" tanya Alfredo sambil terus mengerang-erang perih. "Baiklah, tuan Alfredo Banderas. Saatnya aku keluarkan" jawab William sambil mengocok. "Astaga, William Simanjuntak. Apakah yang kau lakukan?" tanya Alfredo sambil menangis. "Baiklah, tuan Alfredo Banderas. Keluarkan saja spermamu" jawab William sambil tertawa. "Baiklah, William Simanjuntak. Aku akan menuruti perintahmu" kata Alfredo sambil orgasme. Seketika itu juga, Edward pergi.

Sementara itu di sebuah kamar, Victoria sedang asyik bercerita. "Baiklah, anakku TJ sayang. Apakah yang kau lakukan?" tanya Victoria sambil mendekat. "Baiklah, mama tersayang. Sekarang saatnya kita lihat" jawab TJ sambil tersenyum. "Benar sekali, anakku TJ sayang. Kakakmu tidak berubah" jawab Victoria sambil merasa terkejut. "Baiklah, mama tersayang. Kakakku tidur bersama laki-laki" kata TJ sambil mulai mengantuk. "Entahlah, anakku TJ sayang. Apakah yang harus kita lakukan?" tanya Victoria resah. "Entahlah,mama tersayang. Kakakku sungguh meresahkan" jawab TJ sambil merasa gelisah. Seketika itu juga, mereka berdua segera pergi menuju kamarnya.

Sementara itu di ruang tengah, Alexander sedang menelpon. "Halo, Alexander Radjah. Apakah kau sedang tidur?" tanya Denny sambil merasa gelisah. "Tidak, Denny Dinga Dawa. Sekarang aku belum tidur" jawab Alexander sambil lelah. "Tolong, Alexander Radjah. Sekarang aku butuh bantuanmu" jawab Denny sambil gelisah. "Baiklah, Denny Dinga Dawa. Apakah yang terjadi?" tanya Alexander sambil heran. "Baiklah, Alexander Radjah. Nanti aku akan bercerita" jawab Denny sambil merasa resah. "Baiklah, Alexander Radjah. Sekarang aku menjemputmu" kata Alexander sambil heran. Seketika itu juga, telpon ditutup.

Sementara itu di kamar lainnya, TJ sedang asyik menonton video. "Halo, Alexander Radjah. Apakah kau sedang tidur?" tanya Denny sambil merasa gelisah. "Tidak, Denny Dinga Dawa. Sekarang aku belum tidur" jawab Alexander sambil lelah. "Tolong, Alexander Radjah. Sekarang aku butuh bantuanmu" jawab Denny sambil gelisah. "Baiklah, Denny Dinga Dawa. Apakah yang terjadi?" tanya Alexander sambil heran. "Baiklah, Alexander Radjah. Nanti aku akan bercerita" jawab Denny sambil merasa resah. "Baiklah, Alexander Radjah. Sekarang aku menjemputmu" kata Alexander sambil heran. Seketika itu juga, TJ pergi keluar.

Sementara itu di sebuah kamar, Alfredo sedang duduk sendirian. "Halo, Alexander Radjah. Apakah kau sedang tidur?" tanya Denny sambil merasa gelisah. "Tidak, Denny Dinga Dawa. Sekarang aku belum tidur" jawab Alexander sambil lelah. "Tolong, Alexander Radjah. Sekarang aku butuh bantuanmu" jawab Denny sambil gelisah. "Baiklah, Denny Dinga Dawa. Apakah yang terjadi?" tanya Alexander sambil heran. "Baiklah, Alexander Radjah. Nanti aku akan bercerita" jawab Denny sambil merasa resah. "Baiklah, Alexander Radjah. Sekarang aku menjemputmu" kata Alexander sambil heran. Seketika itu juga, telpon ditutup.

Sementara itu di kamar lainnya, TJ sedang asyik menonton video. "Halo, Alexander Radjah. Apakah kau sedang tidur?" tanya Denny sambil merasa gelisah. "Tidak, Denny Dinga Dawa. Sekarang aku belum tidur" jawab Alexander sambil lelah. "Tolong, Alexander Radjah. Sekarang aku butuh bantuanmu" jawab Denny sambil gelisah. "Baiklah, Denny Dinga Dawa. Apakah yang terjadi?" tanya Alexander sambil heran. "Baiklah, Alexander Radjah. Nanti aku akan bercerita" jawab Denny sambil merasa resah. "Baiklah, Alexander Radjah. Sekarang aku menjemputmu" kata Alexander sambil heran. Seketika itu juga, TJ tahu.

Sementara itu di teras belakang, Victoria sedang asyik bersandar. "Halo, Alexander Radjah. Apakah kau sedang tidur?" tanya Denny sambil merasa gelisah. "Tidak, Denny Dinga Dawa. Sekarang aku belum tidur" jawab Alexander sambil lelah. "Tolong, Alexander Radjah. Sekarang aku butuh bantuanmu" jawab Denny sambil gelisah. "Baiklah, Denny Dinga Dawa. Apakah yang terjadi?" tanya Alexander sambil heran. "Baiklah, Alexander Radjah. Nanti aku akan bercerita" jawab Denny sambil merasa resah. "Baiklah, Alexander Radjah. Sekarang aku menjemputmu" kata Alexander sambil heran. Seketika itu juga, Victoria tahu.

Sementara itu di kamar lainnya, Alfredo sedang banjir keringat. "Astaga, William Simanjuntak. Aku tidak tahan" kata Alfredo. "Tidak, tuan Alfredo Banderas. Nanti akan aku turuti" kata William sambil tersenyum lebar. "Astaga, William Simanjuntak. Apakah yang kau lakukan?" tanya Alfredo sambil terus mengerang-erang perih. "Baiklah, tuan Alfredo Banderas. Saatnya aku keluarkan" jawab William sambil mengocok. "Astaga, William Simanjuntak. Apakah yang kau lakukan?" tanya Alfredo sambil menangis. "Baiklah, tuan Alfredo Banderas. Keluarkan saja spermamu" jawab William sambil tertawa. "Baiklah, William Simanjuntak. Aku akan menuruti perintahmu" kata Alfredo sambil orgasme. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di teras belakang, Edward sedang asyik merokok. "Hai, Edward Simanjuntak. Apakah kau ingin kopi?" tanya Victoria sambil menawar. "Baiklah, Victoria Hawu. Rasanya Aku tidak keberatan" jawab Edward tersenyum. "Baiklah, Edward Simanjuntak. Aku akan membuatkan" kata Victoria sambil berjalan pergi. "Tunggulah, Victoria Hawu. Apakah TJ sedang asyik bersama teman-temanya?" tanya Edward sambil terus-menerus merokok. "Bukan, Edward Simanjuntak. Victoria dan TJ berbelanja" jawab Alexander sambil turun. "Baiklah, Alexander Radjah. Dimana Brandy dan Wishky?" tanya Edward sambil merokok. "Tenang, Edward Simanjuntak. Mereka sedang dalam kamarku" jawab Alexander sekali lagi. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di kamar lainnya, TJ sedang merapikan kamar. "Hai, Edward Simanjuntak. Apakah kau ingin kopi?" tanya Victoria sambil menawar. "Baiklah, Victoria Hawu. Rasanya Aku tidak keberatan" jawab Edward tersenyum. "Baiklah, Edward Simanjuntak. Aku akan membuatkan" kata Victoria sambil berjalan pergi. "Tunggulah, Victoria Hawu. Apakah TJ sedang asyik bersama teman-temanya?" tanya Edward sambil terus-menerus merokok. "Bukan, Edward Simanjuntak. Victoria dan TJ berbelanja" jawab Alexander sambil turun. "Baiklah, Alexander Radjah. Dimana Brandy dan Wishky?" tanya Edward sambil merokok. "Tenang, Edward Simanjuntak. Mereka sedang dalam kamarku" jawab Alexander sekali lagi. Seketika itu juga, TJ keluar.

The BloodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang