Rain : 1

40 17 15
                                    

"Rain bangun! Apa kau tidak masuk sekolah?" kata seorang pemuda yang sudah memakai seragam sekolah SMA itu, sambil menggoyangkan tubuh temanya yang sedang tidur di sofa ruang tamu. Pemuda bernama Rain itu sepertinya pulang larut malam hingga membuat nya terlambat bangun pagi.

"Biarkan aku tidur lima menit lagi" Ucap Rain si pemuda bertubuh tinggi itu dengan suara serak kahs bangun tidurnya.

"Apa kau bilang? Lima menit lagi? Kurasa kau sudah tidak waras ayo cepet bangun! " Ucap Pemuda tampan berwajah blasteran itu, menarik tangan Rain agar bangun dari tempat  tidurnya.

Rain yang tangan kekarnya di tarik oleh Boby teman sekelasnya itu, harus terpaksa bangun dari tempat tidurnya dengan malas.

"Hari ini aku sangat lelah, seperti nya ku tidak akan masuk sekolah" Kata Rian wajah tampannya memang terlihat pucat dan lesu.

"Kenapa apa kau sakit? " Tanya Bobby cemas sembari menyentuh jidat dan leher putih Rain.

"Aku hanya demam, sudah sana pergi sekolah nanti kau terlambat" Kata Rain sambil membaringkan lagi tubuhnya di atas sofa empuk milik sahabatnya itu.

Iya, benar saat ini Rain sedang berada di rumah sahabatnya Bobby. Lebih tempat pemuda itu tinggal di rumah sahabatnya Bobby, sejak dua tahun terakhir.

Rain sudah tak punya orang tua sejak dia masih berusia 16 tahun, ibu dan Ayah sudah meninggalkan dunia karena jatuh dari  pesawat, saat penerbangan ke Malaysia untuk bertemu dengan putra  bungsu nya yang sedang melanjutkan pendidikannya di sana bersama sang kakak tertua nya.

Rain sangat terpukul akan ke kepergian ibu dan Ayahnya, sejak ibu dan ayahnya pergi adek dan kakak perempuannya tidak lagi menerimanya. Seolah Rain adalah penyebab Ayah dan ibu mereka meninggal, padahal adik dan kakaknya tahu kalau ibu dan Ayah mereka pergi atas keinginan mereka sendiri bukan suruhan atau paksaan dari Rain.

Sejak orang tua Rain pergi, Ayah Rain meninggalkan banyak hutang hingga menyebabkan rumah yang sudah di bangun dengan kerja keras ayah Rain itu, harus di gadaikan demi membayar lunas semua hutang-hutang Ayahnya.

Sejak Rumah Ayahnya di jual, Rain sudah tak lagi punya tempat tinggal. Kakak dan Adiknya tidak mengijinkannya untuk tinggal bersama mereka di Malaysia. Untuk saja Tuhan mengirimkan Rain sebagai sahabat yang baik seperti Bobby, yang siap membantu Rain kapan saja.

Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang