2

4K 184 2
                                    

Hari ini danzel akan berangkat bersama abangnya, ya karena ia tidak mau diganggu Nathan lagi, lagi pula apa salahnya diantar ayah? Danzel jadi berpikir apa ayah Nathan tidak pernah mengantar Nathan kesekolah barang sekalipun? Oke pikirkan itu nanti

Udara pagi ini cukup dingin jadi Jo meminta semua anaknya untuk mengenakan Hoodie yang tebal. Omong omong danzel sudah sembuh.

Sampai disekolah danzel diturunkan Arvaz karena ternyata kakinya tidak mencapai tanah. Sebelum pergi ke kelasnya arvaz memberikan segudang wejangan dan beberapa ciuman dipucuk kepala adiknya. Arvaz ingin mengantarkan danzel tapi danzel bilang ingin mandiri biar tidak nyasar nantinya, arvaz setuju dengan syarat istirahat nanti ia akan menjemput danzel dikelas.

"Oke ini hari pembelajaran pertama jadi jel harus bersikap baik" ujarnya, tugas danzel yang pertama adalah mencari tau dimana letak kelasnya berada, jadi Mading lah tujuannya

Disana sudah ramai, danzel berharap semoga tidak sekelas dengan Nathan atau minimal tidak bertemu calon calon berandal macam Nathan.

Ini terdengar berlebihan tapi sekarang danzel berjalan menunduk sesekali menghitung kotak kotak ubin yang dilewatinya.

"Heh!" Seseorang mendorong danzel kuat. Danzel mengenali suara ini. Jelas dia Nathan

"Lo ngehindarin gue?" Ujar Nathan menarik kerah baju danzel. Danzel hanya bisa menutup mata berharap ada yang melihat kejadian ini.

"Hushh kalian ngapain? Masuk kelas masing-masing! Kamu Nathan dari semenjak mpls bikin saya pusing mulu! Kamu kelas berapa?"

"MIPA tiga ka" ujar Nathan menunduk

"Yaudah sana!" Nathan buru buru pergi

"Ini yang pendek gendut ini siapa ni hah? Pake kaos kaki warna warni emang dikira sekolah gay!"

"Kakak kok bodi skriming si!! Jel ka suka dikatain! Bilangin papah Loh"

"Siapa emang bokap Lo?!"

"Jordan Fenedrick. Bokap gue, mm Lo Haikal sebelas MIPA dua kan?" Arvin muncul dari belakang dengan dua tangan disaku celananya. Ia menatap Haikal menelisik

"O oh ya... Gue Haikal anak OSIS kebetulan adek Lo ga nurutin aturan, jadi gue kasih wejangan"

"Gue ketos mau apa Lo? Lo juga ngatain adek gue. Lo mau gue minta papah buat keluarin Lo?" Bisik Arvin

"Sorry Vin gue ga tau sumpah gue kira Lo arvaz.. gue juga ga tau kalo dia adik lo" Haikal mengepalkan kedua tangannya mulai bersujud dikaki Arvin

"Sono pergi!" Haikal pergi terburu Bahkan sampai terpentok pintu kelas. Membuat danzel yangs setia melihat tertawa terbahak hingga menitikkan air mata. Arvaz hanya tersenyum lembut menatap adiknya yang berusaha menghentikan tawa.

"Hahahaha! Ka Haikal koc kocak banget bang! Ngatain jel tadi"

"Gapapa Abang suka kok adek yang chubby ini. Jadi Abang bisa uyel uyell mmm m" Arvin mencubit gemas pipi gembul danzel hingga memerah.

"Udah bang! Jel mau masuk"

"Oke kelas kamu dimana Abang anter"

"Belum lihat"

"Yaudah ayo sama Abang. Nama depanmu kan D' rata rata D' itu paling atas pasti kamu ga akan nyampe"

"Ih Abang sama aja ngatain jel!"

"Ya maap itu kan fakta"

"Jel mau pulang ah!"

"Jangan dong. Nanti papah marah sama Abang"

"Ide bakus, biar papah marah jel pulang aja"

"Tengil kamu ya" mereka tertawa bersama

Istirahat tiba. Danzel menunggu arvaz didepan kelas dengan tenang mengayunkan kakinya ia menatap sekeliling yang ramai. Danzel tidak bosan bahkan ia tidak melunturkan senyumnya sedari tadi, dihari pertama pembelajaran tidak buruk jadi moodnya tetap terjaga.

"Baby!" Arvaz datang dengan 5 temannya dibelakang termasuk Riko juga.

"Abang!" Danzel berhambur memeluk arvaz yang tersenyum lembut.

"Ayo pangku aja ya? Kakinya nanti pegal dipakai jalan terus" danzel hanya mengangguk arvazp pun segera memangku danzel yang sudah merentangkan kedua tangannya

Sampai dikantin mereka langsung duduk tanpa perlu repot mencari tempat kosong. Ya karena arvaz. Kalo arvin jangan ditanya cowok itu berangkat pagi sekali entah ada kegiatan apa.

"Adek mau apa sayang hm?"

"Mau es!"

"Ga boleh. Ngapain kamu bawa minum kalo mau minum es hah?"

"Kenapa Abang tanya!"

Danzel Vance Fenedrick (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang