Love's Eternal Obstacle

Part 4

Love's Eternal Obstacle

.

.

Naruto dan karakter lainnya bukanlah milik author. Disini author hanya meminjam karakternya.

.

.

Jika ada kesamaan cerita mohon dimaafkan. Sebab ini semua murni dari ide author yang terinspirasi dari beberapa komik yang author baca.

.

.

Pairing:

Naruto Namikaze x Rias Gremory

.

.

Happy Reading!
(^_^)

.

.

.

Chapter Sebelumnya

"Ayo kita pulang nak. Kamu tidak pantas bersama laki-laki rendahan sepertinya." Ucap Zeotius sembari menggenggam lembut pergelangan tangan Rias.

"Hu'um." Balas Rias dengan gumamannya saja.

Kemudian Rias pun langsung keluar dari aula hotel tersebut bersama sang ayah, ibu, dan keluarga besar Gremory yang lainya. Setelah kepergian keluarga Gremory, kini aula hotel tersebut hanya menyisakan Riser, dan kepala keluarga Phenex beserta tamu kehormatan lainnya. Mereka sama-sama terdiam dan tidak bisa berbicara satu katapun setelah apa yang semua terjadi saat ini.

'Hah.... Dasar anak bodoh.' Batin sang kepala keluarga Phenex dengan menatap wajah Riser dengan wajah lelahnya.

.

.

.

Start Play

Saat ini Riser sedang berada di hotel Ne tempat dirinya ketahuan Rias karena dia tidur bersama Yubelluna. Dia terlihat sedang berdebat dengan resepsionis hotel untuk meminta pertanggung jawaban atas privasinya yang terbongkar di media publik. Perdebatan itu membuat seorang direktur hotel juga ikut turun tangan untuk meredam emosi dari Riser.

"Aku tidak mau tau!. Anda dan seluruh staff harus bertanggung jawab atas bocornya privasi yang membuat nama baik ku buruk dimata publik!." Ucap Riser dengan emosinya.

"Aku mengerti maksud anda, Phenex dono. Tapi sekali lagi kami tegaskan, bahwa kami tidak ada keterkaitan dalam masalah yang anda hadapi saat ini." Ucap sang direktur hotel Ne.

"Lagipula kami tidak mungkin memasang kamera di setiap kamar kami. Hal itu akan melanggar privasi dan tentunya akan mengakibatkan tutupnya hotel ini." Ucap kembali sang direktur dengan nada tenang.

"Lalu bagaimana kau menjelaskan video yang beredar di situs internet?!. Bukankah jelas kalau itu kamar hotel ini yang pernah kusewa?!." Ucap Riser dengan nada yang sedikit tinggi.

"Sekali lagi kami tidak mengetahui mengapa hal tersebut bisa terjadi, Phenex dono." Balas sang direktur dengan nada tenang.

"Ah!. Terserahlah!." Teriak Riser yang mulai terlihat frustasi.

"Aku akan menuntut kalian di pengadilan!. Kita akan bertemu lagi di pengadilan negara, bajingan!." Ucap kembali Riser dan langsung berjalan menuju pintu keluar hotel tersebut.

Setelah Riser sudah benar-benar pergi dari hotel tersebut, akhirnya suasana hotel tersebut sudah kembali tenang seperti sebelumnya. Wajah lelah terlihat sangat jelas tercetak diwajah sang direktur hotel tersebut. Dia masih tidak habis berpikir kenapa bosnya bisa memintanya untuk melakukan hal yang begitu menakutkan seperti ini.