part 10

302 23 0
                                    

Selamat membaca
❣️

Ruangan milik Winwin tampak ramai, ia sedang duduk di ranjang dikelilingi orang tua dan mertuanya, untuk jaehyun dan Taeyong mereka tadi pamit pulang sebelum Winwin siuman.

Yuta juga dipaksa pulang saat orang tua dan mertuanya datang, untuk membersihkan diri sekaligus membawa beberapa kebutuhan milik Winwin dan bayi mereka.

"Iwin mau buah apa? biar ibu suap" Memperlihatkan isi keranjang buah.

"Apel aja bu"

" Tunggu sebentar ya, dicuci dulu" Ibu dari suaminya itu bangkit untuk mencuci beberapa apel.

"Kalau ada yang nggak nyaman, kasih tau mama" mengusap sayang pipi anaknya.

"Iya ma"

"Mas Yuta kemana?" Tanya nya saat tidak melihat sang suami.

"Tadi kita paksa buat pulang istirahat sebentar, kasian dia nungguin kamu dari tadi"

"Win, udah mikirin nama buat anak kamu?" Tanya papa.

"Biar mas Yuta yang kasih nama" Jawab Winwin.

Ibu kembali dengan membawa piring kecil berisi potongan apel.

"Sini buka mulutnya, bunda suap" menyodorkan potongan apel menggunakan garpu.

Winwin membuka mulut menerima suapan. Baru beberapa potong, seorang suster masuk menggendong bayinya yang sudah dibersihkan dan diberi beberapa vitamin.

Suster memindahkan bayi itu ke dalam gendongan Winwin, sekaligus membantu memperbaiki posisi tangannya agar bayinya dan dia juga merasa nyaman.

"Ada yang terasa tidak nyaman?" Tanya suster itu memastikan.

"Tidak ada sus"

"Nanti kalau bayinya menangis tolong disusui ya" jelas suster itu tersenyum.

"Terimakasih sus"

"Sama-sama"

Winwin memperhatikan bayinya yang masih tertidur dengan nyaman, tampak kecil dan rapuh.

"Maaf ya sayang, kamu lahir lebih cepat karena bunda ceroboh" Seandainya dia lebih hati-hati, pasti anaknya masih bergelung dengan nyaman di dalam perutnya.

"Sayang, jangan bicara begitu"

"Mas?" Winwin menoleh, disampingnya sudah ada Yuta yang baru saja datang.

"Jangan nyalahin diri kamu sendiri" mengelus puncak kepala Winwin lembut.

"Tapi ak-"

Oek

Oek

Tangisan nyaring dari bayi kecil itu menghentikan Winwin yang ingin menyalahkan diri.

"Sst-sst, anak bunda kenapa?" Winwin menepuk-nepuk pantat bayi itu pelan, berusaha menenangkan.

"Win, kayaknya lapar itu coba disusuin, sini mama bantu" ucap mama.

Winwin membuka kancing bajunya sebatas dada kemudian mendekatkan mulut bayinya kearah nipple  miliknya dibantu mama.

Bayi kecil itu langsung menyedot dada Winwin dengan semangat.

"Sssh, pelan-pelan dada bunda sakit " Ringis Winwin, mengelus kepala kecil bayinya sayang, dadanya terasa agak ngilu.

Seakan mengerti bayinya sedikit memelankan hisapannya, kemudian membuka kelopak matanya memperlihatkan kedua manik bewarna hitam itu, menatap Winwin.

"Anak kita juga nggak mau kamu nyalahin diri kamu sendiri, iya kan sayang" Yuta mengelus pipi anaknya meminta persetujuan.

"Hng" gumam bayi itu masih asik menyedot makanan nya.

"Iya-iya aku nyerah"

"Mas udah siapin nama buat dia?"

" Kamu saja yang kasih nama buat anak kita"

"Nggak papa, kalau aku yang kasih nama?" Tanya Winwin ragu.

"Iya, mas tau kamu udah nyiapin nama dari lama"

"Eh mas tau?" Kaget Winwin.

Yuta mengangguk kecil
"ayo, dia sudah nungguin itu" Tunjuk yuta kearah anaknya yang sudah selesai menyusu, menatap doyoung dengan kedua mata bulatnya.

"Xiaojun, Xiao dejun" Winwin mengelus pipi anaknya.

"Selamat datang jagoan ayah"

Yuta merangkul bahu Winwin, keduanya menatap xiaojun yang kembali tertidur sembari menggenggam jari milik Winwin.

Tamat




PERJODOHAN  (RE-WRITE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang