BAB 1

14.7K 73 2
                                    

Kecelakaan tragis terjadi antara truk tronton yang dikendarai oleh seorang bapak bapak dan yang mengendarai mobil mewah ialah seorang gadis, dan penumpang yang mengendarai mobil mewah itu tewas mengenaskan ditempat.

"Mera bangunn...jangan tinggalkan aku, aku mohon bangun sayang meraaaa!!" Jerit tangis Arga teramat pilu dengan menepuk pipi sang kekasih yang berlumuran darah itu.

Lalu Arga bangkit menghampiri sang supir yang juga limbang liung dengan setengah kesadaran nya Arga pun langsung menghajar habis habisan supir truk itu yang mengakibatkan sang kekasih nya mati, terus menghajar hingga tak sadarkan diri.

"Hentikan tuan...Tolong hentikan!!" Teriak seorang gadis cantik dan berlari pada sang ayah yang tidak lain sopir yang sudah tidak sadarkan diri lalu memeluknya.

"Apa yang anda lakukan tuan kepada ayah ku!!"teriak gadis itu yang bernama vera. Lalu dia berdiri menatap pemuda tersebut dengan sangat tajam.pemuda yang tampan dan terlihat arogan, dingin dan kejam.

"Apa kau buta hah lihat lihat baik baik dengan mata mu apa yang ayah mu perbuat pada calon istriku dia membunuh nya!!"tunjuk Arga pada wanitanya yang sudah tak bernyawa tergeletak dipinggiran jalan dengan darah yang menggenang disekujur tubuh nya. Mobil yangdi tumpangi mera pun hancur separuh bagian pengemudi nya.

Vera yang melihat wanita yang tergeletak dengan tubuh berlumuran darah tersebut seketika tubuhnya menegang. Dia diam dan tak mampu berkata apa apa. Dan tak mampu menjelaskan apapun kepada pemuda di hadapannya.

"Maaf tuan maafkan ayah saya. Saya rasa ini benar benar musibah ayah saya juga tak pernah mengira jika musibah terjadi padanya. Ini sudah takdir tuhan tuan, maafkan ayah saya"ujar vera yang tampak ketakutan dan mencoba berbicara dengan hati hati.

Mendengan penuturan Vera Arga seketika emosi yang dari tadi ditahan tak bisa lagi dibendung. Dia langsung melayang kan tamparan ke pipi gadis yang sedang membela sang ayah. Banyak orang disana tampak merasa kasihan pada Vera.

Tapi mereka tak mampu berbuat apapun untuk membantunya. Mereka tak ada yang berani dengan amarah Arga yang kelewat batas.

Vera yang sudah menangis tampak melirik kearah ayah nya. Tangan ayah nya bergerak. Lalu Vera lari memeluk sang ayah , dan berteriak meminta pertolongan tolong pada orang orang.

"Pak....Bu...tolong ayah saya. Tolong saya untuk membawa ayah saya kerumah sakit. tolong pak..!!"

Semua orang disana tampak iba. Tapi dari tadi sudah ada yang menelepon ambulan dan polisi atas kasus tabrakan. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya polisi dan ambulan datang. Mereka langsung mengevakuasi jenazah mera. Dan beberapa polisi membawa ayah Vera ke rumah sakit.

Dan setelah sadar ayah Vera bisa memberikan informasi atas kejadian kecelakaan yang menimpa mera kekasih Arga.

Setelah tiba dirumah sakit. Tak henti hentinya Vera menangis baru beberapa bulan lalu dia kehilangan sosok seorang ibu. Dan sekarang dia dihadapkan dengan kejadian yang menimpa ayah nya. Cemas, khawatir, dan takut kehilangan sang ayah. Tidak bisa Vera bayangkan jika terjadiny hal itu.

Arga dan keluarga nya tiba menghampiri Vera. Setelah selesai mengurus jenazah mera. Mereka meminta pertanggung jawaban ke Vera atas perbuatanny sang ayah atas meninggal nya mera.

Karena ayah Vera telah membunuh mera sang calon menantu dari keluarga Wijaya.

"Dasar kau anak pembunuh. Gara gara ayah Mun calon menantu ku harus meninggal dengan cara tragis. Sedangkan lusa adalah hari pernikahan nya anak ku!" Kemarahan nyonya Santi sudah hampir memuncak.
Dia lalu menghampiri Vera yang sedang menangis.

"Maaf ya nyonya. Ayah saya bukan pembunuh, semua ini takdir yang tak dapat dihindari ayah saya tidak sengaja. Dan saya mewakili ayah saya untuk minta maaf yang sedalam-dalamnya kepada keluarga nyonya"jawab Vera dengan menghapus air mata nya. Dia tampak terpukul dengan keadaan sang ayah sambil melirik kaca ruangan yang tertutup gorden.

"Gampang sekali kau meminta maaf!! Tak cukup dengan kata maaf bisa mengembalikan calon menantuku. Pikirkan itu!!! Jika Kau bisa menghidupkan mera lagi lalu aku bisa memaafkan ayah mu itu!."Arga yang sangat marah atas kejadian ini. Tak terima dengan ucapan Vera tadi.

"Cuiihhh...bahkan orang pun gampang mengucapkan kata maaf. Ma, penjarakan saja ayah nya sampai membusuk didalam sana"ujar Arga dengan santai lalu mendudukkan bokongnya di kursi tunggu.

Vera nampak terkejut dengan penuturan Arga. Bagaimana jika ayah nya dipenjarakan maka ia akan hidup seorang diri. Dan melihat kondisi ayah nya dia tampak khawatir dengan keadaan ayah nya yang lemah tak berdaya itu.

"Saya mohon nyonya. Saya tak tahu harus hidup dengan siapa lagi kalau bukan dengan ayah saya, ini murni kecelakaan nyonya."ujar vera sambil mengantupkan tangan nya di depan dada.

Dari kejauhan terlihat polisi yang datang membawa berkas berkas barang bukti di tangannya.

"Selamat malam tuan dan nyonya."ujar polisi tersebut membuat Vera tak mampu berkutik.

"Iya, selamat malam pak. Bagaimana pak apa anda membawa barang bukti kecelakaan jika supir truk itu bersalah?"tanya nyonya santi.

"Sudah nyonya. Saya membawa cctv ini di dekat kejadian"ujar bapak polisi.

"Dan Disni saya lihat truk yang dikendarai bapak samrudi berjalan dengan ugal ugalan. Dan kami sudah menyelidiki ditempat kejadian beberapa saksi mengatakan bahwa bapak samrudi mengemudi dalam kondisi mabuk berat"sambung polisi lalu menyerahkan barang bukti.

Deg!!!!.









Sekian.
Semoga betah sampai tamat ya kalian baca nya (yang masih bocil harap jangan baca deh 21++ bahaya!!)




HENTIKAN TUAN ARGA ||•21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang