BAB 2

8.5K 69 2
                                    

"Ti-tidak mungkin. Tidak mungkin ayah saya mabuk"gumam Vera yang tak percaya akan ucapan polisi tersebut.

Arga yang tak terima langsung menyambar barang bukti cctv yang ada ditangan polisi dia tampak marah melihat rekaman itu. Emosinya lalu memuncak.

"Brengsek!!!"kepalan tangan Arga mengerat."tangkap dia lalu berikan hukuman mati pada ayah nya" ucap Bu Santi

"Mera akan merasa tenang jika pembunuh nya dihukum setimpal dengan nyawa yang sudah bajiangan itu hilangkan."sambungnya lagi.

Vera semakin memelas tak mampu lagi membayangkan itu semua. Dia tampak berat jika harus dihadapkan dengan masalah ini.

"Siap nyonya. Setelah bapak Sumardi sadar. Kamu akan membawa nya untuk ditangkap". Ujar polisi lalu melenggang pergi meninggalkan rumah sakit.

Vera bertekuk lutut dan ia bersimpuh memohon dikaki Arga dan Bu Santi. Dengan kedua tangan mengantup didepan dada, air mata yang deras berjatuhan ia berharap pintu maaf terbuka untuknya. Dan ayah nya akan mendapatkan pengampunan dari keluarga Wijaya.

"Saya minta maaf atas apa yang diperbuat ayah saya nyonya, ayah mungkin lelah dengan pekerjaan nya sepanjang waktu untuk saya hingga membuat ia nekat mabuk"ujar vera dan terisak dalam setiap tangis nya.

"Aku tak butuh kata maaf dari mu. Karena keluarga ku takkan pernah memaafkanmu segampang itu. kau harus tahu ayah mu yang telah membunuh calon menantuku yang akan menikah lusa!!!"geram nyonya Santi.

"Aku ingin polisi kesini untuk menangkap perempuan tak tau diuntung ini!"ucap Arga lalu ia ingin melenggang pergi.tapi dicegah oleh nyonya Santi.

"Jangan pergi dulu sayang. Mama ingin menawarkan cara yang menarik. Biar kita tak menanggung malu karena mera sudah meninggal dan acara pernikahan mu harus tetap berjalan. Bagaimana kalau kamu menikah dengan anak sopir itu. Dia akan menggantikan mera menjadi istri mu?"ucap Bu Santi.

Arga tampak berpikir, dan nyonya Santi yang menatap wajah gadis yang menangis pilu dihadapannya.

"Kamu harus menikah dengan Arga putra ku!! Dan aku tidak menerima penolakan. Aku dan putra ku akan menanggung malu seumur hidup jika lusa ia tidak menikah. Sebab calon menantuku sudah dibunuh oleh ayah mu!" Tutur nyonya Santi dan pandangan nya menatap kearah Arga.

"Bagaimana menurut mu Arga? Apa kamu setuju mau kan menikah dengan nya? Kita tidak punya banyak waktu untuk mencari pengganti mera, apalagi untuk membatalkan acara pernikahan mu itu tak akan mungkin. Mau ditaruh dimana muka keluarga kita".cecer nyonya mera.

"Mama tidak mau dipermalukan oleh semua orang hanya karena lumor anak nya gagal nikah apa lagi rekan kerja kamu sendiri. Dan apa kata media nanti pasti mereka berpikir yang tidak-tidak tentang keluarga kita. Mama janji akan menyelesaikan kasus ini secepatnya. Mama akan membungkam mulut mulut orang yang melihat kecelakaan itu. Karena kecelakaan itu terjadi malam hari, jadi tak banyak orang yang melihat kejadian nya"ujar Bu Santi memohon kepada putranya. Dan menunggu jawaban dari sang putra.

Sekian menit Arga memikirkan nya akhirnya ia akan memberikan jawaban nya. "Okeh deh ma. Aku mau menuruti kemauan mama untuk menikahi nya. Aku pun tak mau menanggung malu". Jawab Arga. Ia menampakan senyum sinis nya yang amat menakutkan jika orang memandangnya. Dan setelah itu Arga kembali duduk dikursi semula.

'akan ku balas kematianmu sayang. Aku akan membuat gadis itu merasakan penderitaan dan berakhir dengan kematian yang tak pernah ia duga'batin Arga. Dia lalu melirik sinis kearah Vera yang masih sesegukan.

"Sekarang giliran kamu. Kamu harus mau menikah dengan putra ku!!"tegas nyonya Santi.

"Maaf nyonya saya menolak sebab saya tak mengenal putra anda dan saya belum mau menikah"jawaban Vera sangat membuat Arga emosi urat rahangnya tampak mengeras.

'sialan, siapa dia berani sekali menolakku. Baru kali ini aku ditolak mentah-mentah oleh wanita bahkan wanita diluaran saya ingin sekali aku nikahi tapi gadis ini. Lihat saja. Aku berjanji akan menyiksamu dalam pernikahan 'batin Arga.

"Kalau begitu baiklah jika kamu tidak mau dengan berarti jangan salahkan kami jika ayah mu akan mendekam dipenjara dan diberikan hukuman mati!!"ancaman nyonya Santi membuat Vera terdiam.

Setelah ia pikir matang matang akhirnya Vera menyetujuinya demi sang ayah ia rela menikah dengan pemuda yang terlihat kejam, dingin dan tidak berperasaan itu.

"Saya siap menikah dengan anak nyonya. Saya akan menggantikan calon menantu Tante. Dan saya mohon jangan masukan ayah saya kedalam penjara ia masih sakit". Vera memohon pada nyonya Santi.

"Baiklah keputusan mu sudah bagus, dengan begitu ayah mu pembunuh itu terselamatkan oleh mu"ucap nyonya Santi dengan senyum penuh arti.

2 hari setelah kejadian


Pernikahan yang tak pernah Vera inginkan akhirnya akan terjadi. Vera sudah didandani sangat cantik dengan berbalut kebaya putih make up yang tidak terlalu tebal membuat wajah Vera cantik natural. Memancarkan aura yang berbeda sebelumnya.

Tetesan air mata yangterus saja menetes, Vera tak pernah membayangkan di umur nya yang masih muda 20tahun ini harus menikah dengan pria yang ia tak kenal dan menakutkan, dan dengan tanpa didampingi ayah nya. Membuat hati Vera seperti tertusuk tibuan duri bukan seperti ini pernikahan yang selalu ia impi impikan.

Berulang kali MUA merapikan riasan diwajah vera. Karena setiap kali tetesan air mata Vera yang lolos mengalir dipipinya membuat riasan itu sedikit luntur.

"Nona, bisa kah anda berhenti untuk menangis. Ini sudah berulang kali saya merapikan riasan nona".penata rias tampak kesal. Yang berulang kali membersihkan make up Vera dengan tisue.

Bukannya berhenti menangis. Vera malah semakin menangis tubuh nya bergetar hebat dia menyadari jika ada yang spesial dihari pernikahan ini. Bahkan dia tak merasakan kebahagiaan sedikitpun.

Semua orang menganggap itu air mata kebahagiaan padahal mereka tidak tahu jika itu air mata penderitaan yang Vera keluarkan.








Sekian.
TERIMAKASIH JANGAN LUPA VOTE/SHARE/KOMEN YAA 🐾

HENTIKAN TUAN ARGA ||•21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang