🦥&🦌

890 76 11
                                    

Belum lama Ruka bisa ngerasain kebebasan dengan 2 kalimat berhasil merusak pertahanannya.

"Ruka besok kamu terbang ke Korea, mulai besok kamu tinggal sama Oma Nara" Ruka menatap tak percaya pada Papa nya

"Pah? kenapa tiba-tiba gini sih! Ruka itu sibuk pah lagian mulai besok Ruka udah mulai latihan sidang hukum" ucapnya sambil menatap Papanya yang asyik menyeruput kopinya.

Papa Kawai mulai bangkit dan meletakan majalah hasil pemotretan salah satu keponakannya.

"Ruka dengerin papa Oma itu dari dulu mau banget ngeliat ketujuh cucunya itu akrab, sebenernya Papa itu bingung kenapa kalian tiba-tiba ngejauh layaknya orang gapernah kenal sama sekali" ucap Papa Kawai sambil menatap dalam putri tunggalnya.

Ruka menghela nafas hubungan rumit antara dirinya dan saudaranya hanya merekalah yang mengetahuinya

"Lagian ini kan liburan, ga seharusnya kamu sibuk begitu Ruka, Papa ga mau kamu sakit nantinya" Ruka mengabaikan ucapan Papanya ia sibuk melamun.

"Ruka sayang, Mama udah pesenin tiket ya besok kamu berangkat mama titip salam buat Pharita" Ruka melongo mendengar nama itu.

"Bentar Mah? maksud Mama apa deh, kenapa ada Pharita juga?" Seakan tak percaya setelah 2 tahun lamanya Ruka akan bertemu salah satu mantannya.

Mama Kawai mengelus surai panjang milik putri semata wayang nya itu "Ruka dulu kamu sama Rita nempel banget loh" ucapnya membuat Ruka membeku.

Ruka tau persis bagaimana hubungan dengan Pharita sepupunya itu menjadi sangat kacau.

Ruka gugup, ia menepis tangan sang ibu dan berjalan dengan wajah masam sementara sang ibu hanya bisa menggeleng melihat kelakuan putrinya.

Sementara Ruka termenung dikamarnya mengabaikan orangtua maupun pengasuhnya yang terus mengetuk pintu untuk menawarkan makan siang.

"Fuck, kenapa gue harus ketemu dia lagi sih" ucapnya sambil menjambak rambutnya pelan.

Ruka memejamkan matanya kala merasa pusing teramat "Gimana caranya supaya gue bisa keliatan biasa aja" gumamnya kesal.

Hubungan Ruka dan Pharita memang akrab sebelumnya namun setelah keadaan memaksa mereka berpisah keduanya menjadi sangat awkward dan canggung satu sama lain.

"Gila gila gila" Ruka terus bergumam kesal sambil berjalan mondar-mandir membuat anjing kesayangannya bahkan menatapnya bingung.

Ruka mengendong Kimi, anjing peliharaannya yang baru ia beli 2 tahun yang lalu dan melemparkan tubuh mungilnya kekasur bersamaan dengan pelukan eratnya pada hewan kecil itu.

"Kimi, Ruru harus apa Kim??" gumamnya prustasi sementara hewan kecil itu sibuk mengigit selimut milik Ruka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kimi, Ruru harus apa Kim??" gumamnya prustasi sementara hewan kecil itu sibuk mengigit selimut milik Ruka.

Ruka menghela nafas berat, jujur ia tak percaya di usianya yang baru saja menginjak 22 tahun ia harus dipertemukan dengan mantan terindahnya, yang terakhir ia temui pada 19 tahun.

|•Relationship•|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang