Rami menutup wajahnya dengan bantal saat mengingat Ahyeon baru saja mencium Chiquita.
"Fuck, lupain Rami!" ujarnya sambil menepuk-nepuk pipinya sendiri.
Tadi ia yang memang berniat untuk kembali ke kamarnya berhenti saat melewati kamar Chiquita dan Rora, pemandangan yang menyakitkan karna Ahyeon sedang mengecup bibir Chiquita.
"Shibal" gumamnya tak sengaja terdengar oleh Ruka yang sedang bermain ponsel disebelahnya, Ruka melotot.
"Heh! ngomong apa kamu barusan?" ucapnya menatap tajam Rami yang cengegesan menahan malu.
"Peace kak ga sengaja" Ruka menggeleng kelakuan ke-enam sepupunya memang unik.
Ketukan di pintu mengalihkan perhatian kedua gadis yang hampir bertengkar itu, Chiquita datang dengan wajah gugupnya.
Tentu saja gugup karna Rami "kak, dibawah ada Oma" ucapnya membuat Rami maupun Ruka bergegas menemui Oma tercintanya tak lupa Ruka menarik tangan Chiquita.
"Oma!!" Rami memeluk erat tubuh wanita yang sudah mulai ber-umur itu wajahnya sumbringan, Rami itu cucu terdekatnya Oma jadi tak heran mengapa ia sangat manja terhadap sesepuh Adityawarman itu.
Lain hal nya dengan Chiquita, Chiquita itu sangat jarang bertemu dengan Oma nya itu, terakhir bertemu saat usia Chiquita baru saja 13 tahun.
Selain Chiquita, Ruka juga tak terlalu dekat dengan Oma Nara karna meresa segan saat ini.
"Cucunya Oma makin cantik, astaga Haram-aa" Nara mengelus surai panjang cucunya.
Rami tersenyum senang, pujian yang dilontarkan Oma selalu saja membuat hatinya senang.
Nara memeluk cucunya satu persatu, walaupun wajahnya kurang senang saat melihat perubahan Ruka.
"Áruka, kenapa kamu keliatan beda? Oma lebih suka kamu yang sedikit berisi" ucapnya sambil menatap Ruka dari atas kebawah.
Ruka risih, ia memang melakukan diet keras agar terhindar dari kata-kata jahat orang-orang yang dulu selalu menghinanya.
"Oma, Ruka seneng ko kaya gini" Oma Nara hanya tersenyum tipis sambil mengelus pucuk kepala cucunya yang tertua sekaligus termungil.
Pharita tersenyum tipis saat mendengar Oma menghawatirkan Ruka, bagaimanapun Ruka tetap sempurna dimatanya.
"Oma minta maaf, kalian bertujuh jadi harus nurutin kemauan Oma" ketujuh gadis bermarga Adityawarman itu tersenyum tipis, jujur ide sang Oma tak buruk untuk menyatukan mereka karna ingin hubungan mereka menjadi lebih baik.
Setelah bercengkrama singkat dengan sang sesepuh Adityawarman, Ruka dan ke-enam adik sepupunya sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"Yeon, menurut kamu gimana?" Ahyeon sudah berkali-kali menghela nafasnya saat Pharita membicarakan Ruka jujur ia muak dengan itu.
"Kalo kakak masih suka sama kak Ruka kejar aja terus, sampe bisa dapetin hatinya" jawaban dari Ahyeon berhasil membuat Pharita berfikir keras.
Pharita tersenyum dan meletakan sebuah kotak di tangan Ahyeon "Ahyeonie makasih sarannya" ucap Pharita dengan sumbringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
|•Relationship•|
Random[15+] bahasa non baku ⚠ gxg << but no 18+ banyak typo abaikan! update sesuai mood ᵕ̈ Bagaimana jadinya jika cucu dari keluarga Adityawarman disatukan dalam rumah besar milik sang oma? dimana dalam rumah ini mereka benar-benar harus terlihat seper...