part 4

103 10 2
                                    

Ji Won mengemasi barang-barangnya, wajahnya tampak kesal
ia kira akan betah selama seminggu tapi moodnya berubah.
bahkan 3 hari saja membuatnya lelah

ditambah ia bertemu Min Ho, padahal pria itu mapan. ia berpikir jika Min Ho sudah keluar desa
10 tahun ini ...
apa yang terjadi pada Yong Ji dan Min Ho ya ?!

" kenapa berkemas ?"

Ji Won menghembuskan nafas berat. suara kakaknya cukup menggangu

" aku akan kembali bekerja. cuti ku selesai " jawab Ji Won tanpa menengok

" tapi kepala panti bilang kau mendapatkan libur bonus selama 6 bulan. "

Ji Won menatap Yong Ji dengan tatapan intimidasi.

" kau menyelidiki ku ?"

" bukan maksud ku ... " Yong Ji menunduk " aku hanya menelpon memastikan apa kau benar pulang atau bohong ... karena itu kepala panti juga memberi informasi itu "

" kau kira aku berencana tinggal selama itu ? kau bercanda "

Ji Won menarik resleting kopernya. ia berdiri dan menatap Yong Ji serius

" esok aku akan kembali ke panti. ini sangat larut untuk bepergian jadi bersabarlah sampai esok hari "

" kenapa bicara seperti itu ? seakan-akan aku senang kau pergi "

" 10 tahun ini ... bahkan saat aku pulang pun tidak ada yang berubah. ibu tetap pemarah dan kau tetap pendiam. lagi pula sifat ibu yang lebih memanjakan mu tetap sama. "

" Ji Won ah, ibu membagi kasihnya sama rata. kenapa kau menarik kesimpulan seperti itu ?"

" aku tak ingin berdebat. keluarlah... "

Yong Ji mengngepal tangannya, mencoba mengatur nafasnya. kali ini ia menatap lurus pada Ji Won, membuat gadis berponi tipis itu sedikit terkejut

" kau selalu lari dari masalah dan menganggap diri mu menderita. 10 tahun ini, apa kau tidak tau apa yang ibu jalani ? ia merindukan putri bungsunya yang tak pernah datang. pertengkaran kalian karena sifat yang sama, kenapa kau menyalahkan ku sebagai alasan pergi ? ibu memanjakan ku ? kau yakin ? apa yang kau tau tentang ku selama ini Kim Ji Won ?!"

Ji Won terpaku, selama ini ia tak pernah melihat Yong Ji marah ataupun berkata dingin padanya.
seingatnya kakak perempuannya ini hanya akan diam dan membiarkannya melakukan apapun.

nyonya Kim yang sejak tadi menguping dari ruangan lain juga tidak ingin melerai kedua putrinya ini.

" alasan ibu tak ingin kau membuat masalah karena status kita sebagai pendatang. status keluarga kita yang hanya ada perempuan didalamnya ! status keluarga tanpa sosok ayah "

" itu bukan alasan aku tak boleh memukul orang yang menjahili ku !"

" ya ... alasan mu sangat tepat tapi kau kurang dewasa dalam memikirkan apa efeknya terhadap ibu. kau tau ibu bekerja di kebun milik orang... kau tau setiap detiknya orang mengatainya sebagai wanita gagal ? apa kau pernah tau ibu pulang dengab beberapa lebam di tubuhnya ? karena kurang dewasa mu, masa kecil ku menjadi lebih berat"

ny. kim memasuki rumah, wajahnya sangat geram

" kenapa kau selalu membuat masalah Kim Ji Won ! "

Ji Won berdiri dengan gelisah. ini bukan salahnya ...

" kau tau apa yang aku jalani karena mu ? kenapa kau tidak bisa seperti Yong Ji !"

ny. kim marah sampai meneteskan air mata. dan Ji Won kecil hanya bisa ketakutan
kenapa selalu Yong Ji ?!

" ibu selalu bertengkar dengan ibu-ibu lainnya di kebun. kau tidak aty betapa ibu membela mu dari kata-kata jahat ibu-ibu lain "

SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang