8

6 8 0
                                    

Rio yang masih terjaga dikamar nya karna memikirkan siapa sebenarnya ketua delion?

seingatnya alextar tidak pernah membuat hal yang fatal sampai mengakibatkan geng delion mengincar mereka

saat Rio membongkar laci nya dia menemukan sebuah foto. yang disana ada dia dan seorang cewek?

"foto ini sudah lama sekali" ucap Rio
memandang foto gadis yang sudah ia anggap adik ny sendiri. ingat! vio tetap yang pertama. gadis itu hanyalah ia anggap adik nya

"andai aja gw tepat waktu pasti lo gak akan terbunuh"

flashback

Rio yang sedang menuju apartemen sya. yap ingat adik jevan?

saat dia membuka pintu dia melihat ada laki-laki yang memukul sya

Rio yang melihat itu marah dan langsung menghajar cowok itu

"APA YANG LO LAKUIN PADA SYA HA! " ucap Rio
menghajar laki laki itu. laki laki itu langsung menghempas kan Rio dan sya yang diujung balkon langsung terjatuh Rio yang melihat itu terkejut

"tidak.SYA!! " sya terjatuh dari gedung itu. Rio bergegas turun dari sana dan melihat tubuh sya yang sudah dikerumuni banyak orang.

Rio terhuyung dia gagal!
laki-laki tadi langsung pergi dari sana. Rio tidak sempat melihat wajah orang itu

"hiks gw bodoh"

end flashback

Rio yang mengingat itu sakit. dia gagal menyelamatkan sya

"gw ga akan biarin orang terdekat gw terluka! "
ucap Rio

tiba-tiba pintu kamar nya diketok.

"Rio mama masuk ya" mama nya masuk kekamar dan duduk dikasur

"ada apa ma? " tanya Rio

"ini surat perceraian papa dan mama" ucap tina lirih

"mama jangan sedih. tidak ada papa tidak membuat kita jatuh miskin"

"bukan itu yang mama khawatir kan. mama hanya gk enak sama kamu. kamu harus kehilangan seorang ayah karna-" ucapan tina terpotong

Rio memeluk tina dengan lembut

"mah Rio ga butuh seorang ayah kalau dia sering nyakitin mama. Rio beruntung mempunyai mama. jadi jangan salahkan mama"

tina menangis. dia bersyukur memiliki anak seperti Rio

||||||||

vio yang selesai mencuci muka. tiba-tiba dia mendengar suara batuk dari nenek nya

"nenek sakit? " tanya vio khawatir dan duduk disebelah neneknya

"engga vio. nenek hanya batuk saja"
ucap nenek nya memeluk vio

"sayang kalau misalnya nenek udah gak ada. kamu  gapapa kan? " tanya nenek tiba-tiba. membuat vio menangis

"nenek mau ninggalin vio kayak mama papa? jangan nek. vio rapuh. vio masi perlu nenek " ucap vio menangis terisak dipelukan sang nenek

"nek berjanjilah bahwa nenek gak akan ninggalin vio sendirian"

"nenek janji " neneknya memeluk vio. vio harap neneknya tetap terus bersama nya

*keesokan harinya.

vio yang tertidur disebelah nenek nya. langsung membangun kan nenek

KISAH KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang