1. Markas

25 7 0
                                    




INTREPIDE


Kursi melingkari meja yang berada di tengah, yang setiap nya memiliki penduduk melekat masing-masing. Setiap kali bersatu selalu berbagi cerita meski hanya basa basi tidak membuat bosan untuk selalu bersama.

Setiap ruang sudut berbagai banyak tempat untuk ditinggali, banyak anak Intrepide yang tiap saat berada di markas bahkan tak pulang ke rumah hanya ingin tinggal di markas.

Suara bising saling bertubrukan untuk menukar cerita ditambah iringan musik di pojok sana yang di setel oleh salah satu anggota membuat lebih kebisingan ruangan, tapi tidak sama sekali mengganggu mereka bahkan membuat mereka semangat dan tertawa lepas.

Markas ini, seperti sekolahan pada umumnya. Bedanya jika sekolah tempat mencari ilmu namun Intrepide tempat mencari ketenangan. Di sekolah diajarkan pelajaran, di Intrepide diajarkan sosialisasi. Gabungan berbagai siswa beda sekolah tak menghambat mereka untuk berbaur, bahkan ratusan anak sudah menempati Intrepide fams yang hanya memiliki pengurus inti enam anak.

"Kal, nanti pulang gue bareng lo ya" ujar Jena menatap Raskal.

"Iya tenang aja, orang nanti juga banyak anak-anak yang pulang bareng karena searah" jawabnya.

"Lo bareng gue aja, motor lo tinggal disini besok sekolah gue jemput pulangnya kesini baru ambil motor lo" sahut Samantha.

"Wede wede Sam, ada gerangan apa si kawan" ledek Ardi, Giraldino.

"Wkwkk, tiba-tiba banget nih ye Ar" sahut Nafael.

"Biasa nder, lagi masa pencitraan kali dia" Ardi.

HAHAHAHAHAHHA

Ketawa lepas mereka bersamaan.

"Paan si ni orang, kan niat Samantha juga baik bukan yang lainnya" sela Jena.

Di sudut sana mereka berdua sudah dipelototi dengan mata elang milik Samantha itu, sangat sinis membuat bulu kuduk merinding euy bagi Ardi dan Nafael.

"Wei santai Sam, tatapan lo kaya lihat mangsa aje nih" ujar Nafael menatap Samantha dengan sedikit cengengesan.

Dion anteng ditempat duduknya sambil menyeruput kopi dan nyebat satu batang hampir habis. Tidak ikut nimbrung, ia kelihatan seperti banyak pikiran namun tidak benar adanya. Itu memang bawaannya tampang tiada daya sehari-hari nya.

"Main Yon" colek Raskal pada Dion mengajak untuk bermain mobile legend.

Dibalas tatapan oleh Dion "Gas, login".

Brakkkk

"Lo, kalo emang sejak awal ga suka sama gue bilang Na jangan malah bermuka dua. Dibelakang lo jelekin gue, didepan seakan ga ada apa-apa. Munafik banget sih" teriak salah satu anggota cewek Intrepide dari sebrang bangku.

Biasa, manusia pasti adaptasinya sedikit meleset. Fams juga fams tapi tidak mustahil jika ada masalah seperti pada umumnya.

"Ya gue emang agak ga suka sama lo, dengan gaya lo yang suka petentengan di sekolah membuat gue neg lihat kelakuan lo. Apalagi sikap lo waktu dikantin wahh kaya nantangi aje, emang sekolah itu punya nenek moyang lo far?" Sahut Yona pada Fara tak ingin kalah.

INTREPIDE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang