•
—
•
INTREPIDE
•
—
•"Tau kan tiap kali kita kumpul disini, pasti ada masalah yang harus dibahas untuk tempur dimedan perang. Tapi juga untuk menyelesaikan masalah yang janggal diantara kita" Setelah suara pintu itu tertutup, Raskal membuka suara dahulu.
"Ada apa kal, jelasin dong dari awal gue sama bang Dion baru datang tiba tiba kaya gini mana ada yang tau" engkel Jena.
"Home atau inti yang berdiri disini ga ada yang mau bersuara?" Sarkas Nafael.
Diam, hening masih menyelimuti ruangan itu.
Brakkk
Suara gebrakan meja dari Sam, menghantam pendengaran mereka semua. Keringat sudah mulai membasahi tubuh para intel dan home. Pada tunduk tak berani satu pun mengangkat kepalanya.
"Ada apa Bob" tanya Jena pada Bobi anak home, jari telunjuknya mengangkat dagu milik Bobi. Tatapan sinis Jena membuat Bobi harus segera membuka suara.
"Kesalahanpaham an timbul antar home dan intel Pra".
"Intel memergoki anak home yang melanggar rules. Dengan nyebat masih menggunakan seragam sekolah diwarung bi Siti, jaket Intrepide terpampang jadi bisa mengetahui bahwa dia anak HIF" sambung Bobi menatap lekat mata Jena dengan percaya diri.
"Tapi karena kegoblok an anak intel, dia langsung main tangan ditempat. Mereka keluarga tapi satu sama lain saling baku hantam. Ditengahi Raskal, ia tadi kembali untuk mengambil ududnya yang tertinggal diwarung" sahut Roni anak home juga.
"Ngaku, pelaku nya siapa atau kita bakal rombak dari awal member inti dan home" tegas Raskal.
"Ya lo jangan seenaknya kal, anak home lo biangkerok nya. Masa anak intel gue juga keseret" Sam tak terima langsung mengangkat badannya untuk berdiri.
"Lo lupa Sam sama rules? Setiap kali ada masalah jika endingnya gantung semua bakal kena acak. Jangan egois dong" santai Jena menatap dingin Sam.
"Lo itu cewek, kalo ga becus jaga home serahin aja ke gue. Biar gue yang urus intel dan home" tanpa berpikir kata itu terlontar langsung dari mulut Sam.
Jelas membuat hati Jena tersinggung, matanya yang penuh ke kesal an itu menatap tajam pada Sam. "Segampang itu lo bilang begitu, bahkan home dan intel saja berdirinya duluan home. BAHKAN LO DULU AWALNYA GA MENYETUJUI KEPUTUSAN YANG GUE BUAT UNTUK MEMBANGUN HOME" tekan Jena namun masih dengan irama santai.
"Sekarang lo juga ikutan bukan? Buat bangun Intel didalam Intrepide. Sekarang seenak jidat lo bilang begitu, hah" lanjut Jena sedikit memburu karena hatinya mulai terbakar.
"Ya lihat sekarang, udah 1,5 tahun home berjalan. Masa iya masih buta map? Rules saja tetap dilanggar" jawab gleyehan Sam memancing emosi Jena.
Mereka berdua adu bacot disaksikan anak inti, home, intel. Sungguh menyedihkan, tapi mereka memang mempunyai ego masing-masing.
Raskal yang sudah mulai merasakan perasaan Sam dan Jena, ia paham dengan situasi seperti ini. "Udah nder, tenangin diri masing-masing. Setiap anak ada masalah kalian nyuruh buat nyelesain dengan kepala dingin, tapi kalian sendiri?" Raskal menghampiri Sam menepuk bahunya tipis lalu menghampiri Jena mengacak rambutnya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTREPIDE [On Going]
Teen FictionTerutamain untuk follow, karena se waktu-waktu bakal ada privat cerita. Intrepide, sekelompok individu yang bermula dari orang asing hingga menjadi keluarga dengan solidaritas yang sangat tinggi. "INTREPIDE" fams "WE CAN DO IT OUR SELF". Meski anggo...