~ENAM~

28 18 3
                                    

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

°
°
°
°
°

***
Sesuai dengan permintaan Karen tadi kini mereka berdua sudah berada di mana Rayyan akan mengumumkan permintaan maafnya lawar speaker sekolah. Rayyan dengan berat hati mengarahkan mic tersebut kedepannya sambil sesekali menatap Karen.

Demi apapun ia tak yakin setelah ini teman temannya tidak akan menertawakan dirinya.

"Buruan lama banget timbang ngomong depan mic doang," gesak Karen. "Heh tai lo kira gue ga nurunin harga diri gue kayak gini," kata Rayyan.

"Lo beneran mau damai ga sih kalau ga mau yaudah," Karen menatap sengit Rayyan.

Perlahan namun pasti Rayyan mulai mengarahkan mic tersebut kedepan bibirnya. "EKHM HALO SEMUANYA GUE BERDIRI DISINI MAU NYAMPEIN SESUATU," kata Rayyan dengan lantang di depan mic membuat semua orang memasang telinganya baik baik untuk mendengar ucapan Rayyan selanjutnya.

"GUE RAYYAN GLEN PRADIPTA BERDIRI DISINI UNTUK MEMINTA MAAF KEPADA KAREN ANASTASYA ATAS KEJAHILAN GUE KEMARIN," kata Rayyan dengan satu tarikan nafas dan setelah itu langsung pergi meninggalkan Karen yang tengah tersenyum puas melihatnya.

Disisi lain para sahabat Rayyan yang sedang mencari ketuanya itu yang tidak tau pergi kemana setelah istirahat tadi. "Ini si Rayyan kemana dah ngilang tiba tiba," Bian berkata pada temannya.

"Tau tuh kurang aj-" belum sempat Rama menyelesaikan kalimatnya suara lantang dari speaker sekolah mereka berbunyi. "EKHM HALO SEMUANYA GUE BERDIRI DISINI MAU NYAMPEIN SESUATU,"

"Lah anjir itukan suara Rayyan," ujar Geo mereka segera menghampiri dimana sumber suara itu berada. Setibanya mereka disana yang mereka lihat adalah Rayyan yang berdiri sambil memegang mic dan di sebelahnya ada Karen yang sedang bersamanya.

Mereka ingin mendekat lagi kearah dua orang itu sebelum Rayyan kembali bersuara yang membuat mereka ingin sekali menertawakan bos mereka itu. GUE RAYYAN GLEN PRADIPTA BERDIRI DISINI UNTUK MEMINTA MAAF KEPADA KAREN ANASTASYA ATAS KEJAHILAN GUE KEMARIN,"

"Anjay bisa nih buat nistain si Rayyan," ujar Rama mendapat kekehan dari yang lainnya lalu segera menyusul kepergian Rayyan.

Geo merangkul bahu Rayyan. "Seorang Rayyan meminta maaf pada korban kejahilannya," ujar Geo dengan nada seolah ia tengah membaca puisi. "Bacot lo," Rayyan menyentak tangan Geo dari bahunya membuat kelima sahabatnya tertawa. Sekarang Rayyan merasa sangat ternistakan oleh mereka.

"Gila Ray mau mau aja lo di suruh kayak gitu sama Karen," sambil terkekeh Bian.

"Mau gimana lagi anjir daripada musuhan mulu sama dia yang ada ga tenang hidup gue," Rayyan berjalan kekelas mereka.

"Mau gimana lagi anjir daripada musuhan mulu sama dia yang ada ga tenang hidup gue," Rayyan berjalan kekelas mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAYYANKARENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang