~SEPULUH~

13 6 0
                                    

°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°
°
°
°
°

HAPPY READING

***

"Terserah lo," serkas mereka kompak membuat Karen kaget.

"Guys liat deh ganteng banget," ujar Karen tertahan pada Rayyan dkk.

"Aduh neng Karen, hati hati loh ntar ada yang cemburu," ujar Rama sambil sesekali melirik kearah Rayyan.

"Apaan sih lo," sinis Rayyan.

"Loh loh gue ga nyebut nama lo, tapi kok lo ngerasa sih atau emang bener ya," selidik Rama membuat Rayyan sedikit gelagapan sendiri.

"S-siapa juga yang cemburu," Rayyan mengalihkan pandangannya menatap kearah lain.

"Yaudah sih gausah gitu juga,"

"Apaan sih kalian ribut mulu," Karen kembali menatap kearah cowok yang ia bilang ganteng tadi namun ternyata disana sudah tidak ada lagi cowok itu. "Tuh kan gara gara kalian sih hilang kan," kesal Karen.

Geo meraup wajah Karen. "Jelalatan banget sih lo," ujarnya.

"Ihh jangan pegang pegang muka gue tangan lo bau kobokan bisa bisa muka cantik gue ini jerawatan," Karen menepis tangan Geo dengan kasar.

"Ihh jangan pegang pegang muka gue tangan lo bau kobokan bisa bisa muka cantik gue ini jerawatan," Karen menepis tangan Geo dengan kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya dikamar Bulan Karen langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur queen size milik Bulan. "Gila capek banget gue, lo mah enak pacaran sama si Daniel, lah gue harus ngadepin lima cowok sengklek," ujar Karen.

"Suka mampus lo," ujar Bulan.

"Gue suka sama mereka, ih ga mau gue bisa setres yang ada," Karen menggelengkan kepalanya mengusir bayangan yang akan terjadi jika ia suka dengan salah satu dari mereka.

"Udah ah gue bobo cantik dulu," ujar Karen.

Disisi lain Rayyan tengah melamun sambil sesekali tersenyum tipis membuat teman temannya yang dari tadi memperhatikan dirinya bergidik ngeri melihat Rayyan. Apa cowok ini sudah gila pikir mereka.

RAYYANKARENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang