~TIGA BELAS~

13 6 0
                                    

[TANDAI TYPO]

HAPPY READING

***

Seminggu setelah kejadian di taman belakang sekolah Rayyan dan Karen terlihat lebih dekat dan sudah jarang terlihat kalau mereka berdua bertengkar.

Contohnya sekarang Rayyan yang sedang membantu Karen mengerjakan tugasnya, ya walaupun otak mereka sama sama pas-pasan.

"Aduh Ray ini gimana yaelah lo mah, mana Bulan kagak sekolah lagi mau minta contekan," keluh Karen menggaruk kepalanya dengan pulpen miliknya.

"Gue juga kagak ngerti anjir," Rayyan ikut ikutan pusing sendiri.

"Ah lo, ga guna anjir katanya mau bantuin malah sama sama ga ngerti," Karen melempar pulpen miliknya hingga mengenai jidat Rayyan.

"Aduh, rese banget sih lo," kesal Rayyan.

"Tau ah, si Bulan kenapa pake acara ga masuk segala sih kan ga bisa nyontek gue anjir, mana kagak ada di google lagi jawabnya," dumel Karen lalu menutup bukunya.

"Terserah deh udah pasrah gue bakal di hukum sama bu Yayan," Karen menghela nafasnya pasrah.

"Ayo kekelas ah," Karen menarik tangan Rayyan.

Rayyan melihat tangannya yang ditarik oleh Karen tak lama Rayyan mengalihkan pandangannya takut terjatuh jika berjalan tidak melihat kedepan.

Rayyan melihat tangannya yang ditarik oleh Karen tak lama Rayyan mengalihkan pandangannya takut terjatuh jika berjalan tidak melihat kedepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karen duduk di bangkunya sendiri karena Bulan yang izin dengan alasan ada acara keluarga. Karen duduk di bangkunya sambil memainkan handphonenya menunggu guru datang, tapi harapannya sih ga datang ya.

"Assalamualaikum anak anak," sapa bu Yayan yang baru memasuki kelasnya.

"Anjing baru aja gue berharap kalau dia ga masuk, beneran dateng anjing," bisik Karen pada dirinya sendiri. "Beneran kena hukum nih gue," lanjut Karen melihat bu Yayan yang memiliki badan gemuk dan wajah garang. Ia adalah guru matematika.

"Ah, anak anak bukankah minggu lalu ibu memberikan kalian tugas yang harus dikumpulkan hari ini," ucap bu Yayan sambil menurunkan sedikit kacamatanya.

"Iya bu,"

"Kalau begitu silahkan kumpulkan di meja ibu," titah bu  Yayan membuat murid satu persatu maju mengumpulkan tugas mereka.

Setelah semuanya selesai bu Yuyun menghitung buku yang ada di mejanya. "Ini kenapa cuman ada tiga puluh tiga dua orang lagi siapa yang ga ngumpul?" tanya bu Yayan.

Salah satu murid mengangkat tangannya dan mengatakan. "Bulan izin bu," ucapnya.

Bu Yuyun menganggukkan kepalanya. "Terus satu lagi siapa?" tanya bu Yayan.

Karen mengangkat tangannya sambil meringis dan tersenyum kaku. "KAREN," teriak bu Yayan. "Kamu itu ya selalu aja malas ngerjain tugas," bu Yayan menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan muridnya yang satu ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAYYANKARENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang