s a t u

1.9K 71 18
                                    

Warning Typo!

Happy Reading

• • •

"Hih sumpah apaan sih?! gak jelas banget bangsat!" Umpat Nares

"Lo juga gak jelas anjing, baru masuk kelas udah misuh!" Balas teman nya, Gala.

"Gimana gue gak misuh, gue tadi cuman nanya ke Ardhan, tapi dia malah jawabnya mencla mencle banget!" Jelas Nares

"Kenapa sih anjir? lo sekarang jadi gasuka banget sama ardhan, dulu aja lo deket"

"Bangsat, mana ada gue deket. Lagian dia ngeselin, wajar aja gue gak suka!"

Ah biar ku ceritakan sedikit tentang dua orang disini, Naresha dan Ardhana. Ardhana adalah seorang ketua PMR, ia bisa dibilang sangat famous disana. Bahkan osis pun kalah dengan PMR karena PMR memilki seorang ketua yang bukan hanya tegas namun juga tampan? bukan hanya karena Ardhana, namun juga karena temannya, Devan namanya. Mereka berdua sangat terkenal, bahkan sudah tak asing bagi mereka yang bersekolah disana.

Awalnya Naresha hanya mengambil ekskul silat, namun karena Devan mengikuti PMR, Naresha juga ingin mencoba, bahkan Devan juga menyarankan. Naresha dan Devan kenal saat PPDB di sekolah itu berlangsung. Jadi sudah lumayan lama mereka kenal dan menjadi teman.

Nares tak hanya mengikuti ekskul PMR, namun ia juga mengikuti osis bersama Gala dan Dendra.

Oh ya, Devan dan Ardhana ini sekarang kelas sebelas sedangkan Naresha kelas sepuluh. Devan dan Ardhana satu kelas. Dulu tidak ada yang tau mereka dekat, namun lama lama orang orang tau dan bahkan menganggap Devan dan Nares berpacaran walau nyatanya tidak.

Ardhana awalnya bersikap biasa saja dengan Nares, namun lama kelamaan saat sudah mengenal Nares, Ardhana ini sangat menyebalkan bagi Nares. Apalagi saat mengetahui bahwa Nares adalah teman Devan.

Awalnya memang biasa, namun lama lama Nares merasa Ardhan ini tak menyukainya. Perlakuan Ardhan kepada Nares berbeda dengan perlakuan Ardhan pada orang lain. Nares merasa Ardhan terlu membedakan, walau ia tau jika Ardhan adalah orang yang tegas namun Nares merasa jika Ardhan berbeda ketika dengannya.

Dan yang awalnya Nares tidak peduli, kagu dengan Ardhan, semuanya hilang seiring berjalannya waktu dengan sikap yang Ardhan tunjukan pada Nares.

Nares kini merasa tidak suka dengan Ardhan, bahkan ia juga merasa Ardhan tidak menyukainya. Ah dia pun bingung sebenarnya. Sudah terlanjur ikut pmr, sayang sekali jika keluar. Ia sangat berjuang agar bisa masuk ke ekskul ini, karena tak semua bisa di terima.

Oke kembali ke topik

Setelah kembali dari UKS untuk membersihkan ruangan itu karena hari ini adalah jadwal Nares piket, jadi ia harus membersihkannya. Namun kembali dari sana, Gala harus mendengarkan ocehan serta umpatan Nares tentang Ardhan. Bisa dipastikan Nares akan bercerita hal ini kepada Devan.

"Sebel banget gue!" Ucap Nares

"Kok gitu? Tabokin aja gak sih?" Balas Gala

"Mau gue!! Mau gue kalo nabokin dia! Tapi ntar langsung di kick dari ekskul nya gue!. Lagian dia sok iye banget pantek, sama orang lain aja gak gitu!"

"Udah gue bilang, tabokin aja mukanya" balas gala santai.

Emosi Nares menggebu gebu. Sungguh ia tak suka dengan Ardhan, apa Ardhan tak sadar sifatnya selama ini? Ah dia jadi malas bertemu Ardhan, sore nanti ia harus pergi ke UKS untuk membersihkan ruangan itu kembali sebelum pulang.

"Dendra! Temen lo tuh!" Ucap Nares

"Daripada lo tabokin mending lo buang aja dia ke sumur, good idea!" Balas Dendra

Ketua PMR || HEEHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang