e n a m

508 37 26
                                    

Warning Typo!

Happy Reading !!

• • •

Hari ini adalah satu hari sebelum hari dimana menyambut tamu dari berbagai daerah. Tentu saja mereka yang menjadi panitia akan sibuk latihan, hari ini juga dilakukan gladi bersih.

Jam ujian sebentar lagi selesai, namun kelas Naresh sudah di perbolehkan keluar. Sedangkan beberapa kelas masih menunggu jam ujian benar benar selesai.

Sedari tadi ponsel Naresh berdering, banyak pesan masuk dari Devan. Naresh tak menghiraukan, ia turun bersama teman temannya, karena ruang ujian Naresh berada di atas. Beda jika ia berada di kelasnya sendiri, kelasnya berada di bawah dan bagian pojok.

"Naresh!" Panggil Ardhan

Naresh mengalihkan pandangannya, barus aja ia turun di anak tangga terakhir. Ardhan sudah berada disana dan memanggil Naresh. Tentu saja bersama Devan dan Falan.

"Gue duluan ya!"

Setelahnya, Naresh menghampiri Ardhan. Ah lebih tepat nya ia berhenti di depan Devan.

"Ayo, hari ini kita gladi kotor. Udah di tunggu sama Pak Seto" Ucap Ardhan

"Hmm, tapi Elingga sama Kak Yena belum ada disini" Ujar Naresh sembari mengedarkan pandangannya di lapangan.

"Biarin ntar nyusul, ayo cepet"

Pada akhirnya mereka berempat pergi ke lobby untuk menemui Pak Seto dan Bu Tia. Pak Seto dan Bu Tia adalah anggota kesiswaan yang mengatur acara besok.

Setelah sampai sana, Ardhan langsung memberi salam kepada guru disana. Ya seperti ketua pada umumnya?

"Oh iya, baju kalian untuk besok? sudah ditentukan atau belum?" Tanya Bu Tia, selalu anggota kesiswaan sekaligus Wakil Kepala Sekolah.

"Hmm rencana nya kita mau pake jas Bu" jawab Ardhan.

Naresh membulatkan matanya, "Jas?! uang darimana? bokek aku, gak ada uang" Celetuk Naresh membuat Ardhan tertawa canggung.

"Haha iya Bu, kita mau nyewa tapi gak ada uang"

Oh sepertinya ini adalah kode untuk para bapak ibu guru..

"Yang cewek pake apa?" Tanya Pak Seto

"Kalo yang cewek mah gampang pak. Ntaran aja, lagian cuman satu. Yang masalah mah duitnya" Jawab Ardhan

"Emang bagus ya pake jas?" Tanya Naresh kepada Devan sembari berbisik.

"Tau deh, nurut aja gue mah" balas Devan

"Kaya mau kawin anjir jadinya" Bisik Naresh lagi

"Oh yaudah kalo gitu, kita mulai aja gladi nya"

• • •

Gladi kotor selesai, Naresh kira ini sudah selesai jadi ia pulang. Berbeda dengan Yena dan Elingga, mereka masih rapat Osis. Naresh tak ikut karena ia sedang malas.

Sebenarnya Naresh takut jika latihan belum selesai, ia mencoba menelpon dan mengirim pesan pada Devan namun tak di balas ataupun di angkat.

"Haishh, Devan babi. Awas ya lo, giliran butuh aja spam gue!" Umpat Naresh pelan.

"Bodo amat gue balik!"

Naresh langsung bergegas pulang ke rumah. Hanya butuh lima belas menit dan kini ia sudah sampai.

Naresh hanya berleha leha karena masih jam tiga, biasanya ia pulang jam lima. Beruntung ia tak jadi ikut rapat osis. Membolos sih...

Ponsel Naresh berdering, telepon dari nomor tak dikenal. Ternyata itu nomor Ardhan, walaupun sudah kenal lumayan dekat, Naresh tak berminat menyimpan nomor Ardhan.

Ketua PMR || HEEHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang