Chapter 15

383 33 0
                                    

" Jungkook! "

Seorang pemuda baru saja memasuki sebuah ruangan, tepat di sana sudah ada sosok lain yang memang sepertinya sudah menunggu kedatangannya.

Setelah menyapa ia segera menghampiri, kala Jungkook yang namanya dipanggil pun menoleh setelah sosok yang baru datang itu telah berada di dekatnya.

" Hyung~ ", lirih Jungkook dengan tatapan membenam rindu.

Sosok yang di panggil hyung pun menatap Jungkook dengan intens, dirinya menahan sekuat mungkin untuk tidak memeluk sosok yang sebelum nya sangat dekat dengannya.

" Kenapa kau memanggilku kemari, Jungkook? ".
Tanyanya dengan tatapan yang masih melekat pada Jungkook dihadapannya.

Jungkook menundukkan kepalanya dengan jari mungil nya saling bertaut, tanda bahwa ia sedang gugup.

Pemuda lain yang melihat nya dibuat tersenyum tipis menahan gemas.

Namun beberapa saat kemudian pemuda itu merubah wajahnya menjadi serius.

" Kenapa kau muncul kembali, Jungkook? ".

Jungkook langsung mendongakkan kepalanya, matanya yang indah mulai berkaca-kaca kala mendengar pertanyaan tersebut.

" Sudah ku katakan, kau seharusnya tidak kembali ke sini! ".

Setelah menghela nafas, Jungkook sedikit melangkah semakin mendekatkan jarak untuk menatap lebih jelas sang Hyung.

" Maaf Hyung~, aku tak bisa menahan diri! ". Jawab Jungkook dengan purau, ia tahu keberadaannya saat ini sangat salah.

" Jungkookie~ ".

Jungkook memusatkan tatapannya pada sosok sang Hyung yang mungkin akan berbicara lebih serius padanya.

" Aku tahu kau sangat mencintainya! ".

Jungkook mengangguk dengan pandangan kembali menunduk.

" Tapi kau harus ingat bahwa---

Sosok tersebut menatap dalam Jungkook sebelum kembali berucap

---dia pembunuh adik mu!! ".

Seketika Jungkook mengepalkan tangannya erat dengan mata yang terpejam, hatinya bergemuruh akan perasaan marah, sedih dan dendam yang bersatu.

" Bukankan aku disini sudah cukup untuk membalas semuanya? " , ucap sang Hyung lagi membiarkan amarah berkobar pada sang adik.

" Dan dia telah membuat Mommy mu kehilangan jiwa nya! ",

Jungkook membuka matanya dengan kilatan amarah.

" Dan dia---

Pemuda itu beralih ke hadapan sebuah jendela yang memperlihatkan pemandangan kota yang luas.

--- adalah sosok yang membuang mu demi jalang itu!! ".

" AAARRGHHHH!! ",

Jungkook berteriak frustrasi, lalu memecahkan cermin didalam sana dengan sekali pukulan tangannya.

Sisi lain dalam tubuhnya sudah mulai berkoar ingin menghancurkan sosok yang ada dalam pikirannya saat ini.

" Dan saat ini, aku bahkan ikut dalam permainan ini, hyung!! ". Desis Jungkook.

" Dan aku juga yang akan melihat penderitaanya secara langsung! ".

" Jika begitu, kau harus memilih di antaranya! "

" Aku mengerti, hyung~! ".

Sang Hyung mengangguk, sebelum akhirnya memeluk sang adik dengan erat, ia sudah menganggap Jungkook adiknya sedari kecil.

" Ini tugas ku sejak awal, tapi aku juga tidak akan melarang mu untuk ikut dalam tujuan ini ".

Jungkook mengangguk lalu tersenyum tipis setelahnya.

" Baiklah, aku akan pergi sekarang! ".

Sosok itupun beranjak hingga dirinya sudah tak terlihat dibalik pintu.

" Tenang saja hyung! Pilihannya memang hanya---

Jungkook menatap langit lewat jendela besar tersebut, sebelum menghembuskan nafasnya pasrah.

--- dia yang mati setelah penderitaan atau---

Aku yang mati meninggalkan penderitaan lebih untuknya! ".

" Dan kali ini aku hanya mempercayaimu---

---Jihoonie hyung! ".

_   _   _


Taehyung berdiri gagah dengan terus memandangi hiruk pikuk dan bangunan-bangunan tinggi diluar sana lewat jendela besar diruangannya.

Tatapannya tampak kosong, dengan pikiran yang terus berkelana, sesekali hembusan nafas berat terdengar dari bilah tebalnya.

Meregangkan telapak tangannya, hingga terlihat lah dua pasang cincin sederhana yang masih tampak indah.

Matanya berkabut, seperti riuh tetesan air ingin mendobrak kelopak tajam nya.

Hatinya sangat sakit bagai ditusuk ribuan tombak, air matanya menetes sudah tak terbendung.

Hingga sebuah usapan pada bahunya membuatnya sedikit tersentak, dan dengan tergesa menghapus air matanya pada pipi tegasnya.

" Mengingatnya? " Tanya Jimin yang memergoki sang sahabat yang tengah menangis.

" Aku akan menebus semuanya, aku akan sangat membahagiakan dia, Jimin! ", Purau Taehyung dengan yakin.

Jimin mengangguk mengerti, lalu sedikit tersenyum setelahnya.

" Aku tidak tahu terlambat atau tidak, tapi aku yakin kalian pasti bisa melewati segalanya! ", ucap Jimin memberi semangat pada sahabatnya tersebut.

Taehyung sedikit tersenyum.

" Akan ku pastikan, dan aku akan sangat menjaga dirinya mulai saat ini! ".

Setelah nya mereka kembali untuk mengerjakan pekerjaan nya.

_  _  _

Tbc,,,,,,

Ada sesuatu?

Mysterious Secret  /* Taekook/vkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang