Chapter 18

461 48 2
                                    

" Junghwa! Coba tebak apa yang akan aku lakukan? ".

Dengan tawa yang saling bersahutan Jungkook dengan jahil terus menggelitik Junghwa sang adik yang memulai aksi nakal padanya.

Tertangkap dengan mudah kala dirinya mencoba untuk melarikan diri, akhirnya sang kakak mendapatkan nya dengan cepat.

Pada akhirnya kini, Junghwa yang terjatuh berbaring dan mulai merasa tak tahan dengan geli pun hanya bisa berguling kesana kemari guna menghindari serangan sang kakak.

" Rasakan ini, rasakan! ".

" Ahahah~ Hentikan hyung, hentikan! ".

Jihoon melihat tingkah kedua yang lebih muda itu dengan gemas, bahkan ia pun jadi merasakan geli kala melihat bagaimana dengan semangat nya Jungkook menggelitik yang paling muda.

" Jungkook! Hentikan sayang, adik-mu akan kelelahan nanti! ".

Jungkook segera menghentikan acara mari menggelitik Junghwa, kala sang Mommy datang dengan membawa tas lengan mewahnya.

" Kau sudah selesai, Mom? ".

Jihoon menghampiri lebih dulu, lalu duduk dengan manis tepat disisi kanan sang Mommy.

" Ah, ini cukup melelahkan! ".

Searon menyandarkan punggung nya pada sandaran sofa, lalu dengan sedikit rakus meminum soft drink yang baru dihidangkan sang maid untuknya.

" Padahal kau hanya duduk dan mengobrol disana, Mom! ".

Jungkook menyahut dengan dirinya yang duduk tenang di tikar halus bawah sana.

Junghwa terkikik, meskipun umurnya tak jauh dengan sang Hyung, tingkahnya lah yang membuat ia dilakukan sangat manis.

" Jungkookie~! ".

Jungkook menoleh dengan alis yang menyerngit, tumben sekali sang Mommy sangat manis memanggilnya.

" Hm~ "

Jihoon menatap kedua sosok berbeda itu dengan bingung, namun dihatinya entah mengapa ia sedikit merasa aneh dan peka dengan apa yang akan terjadi.

" Bagaimana hubungan mu dengan, Taehyung? ".

Jungkook semakin menyempitkan jarak halis nya kala mendengar pertanyaan tersebut.

Dirinya dibuat heran tentu saja, ada apa dengan wajah wanita itu yang tampak memerah?.

Jihoon mengepalkan kedua lengannya, namun ia berusaha untuk tetap diam.

" Kenapa mommy menanyakan taetae hyung? ".

Junghwa merebahkan kepala mungilnya pada pangkuan Ji-hoon, menatap sang Mommy aneh.

Jihoon tersenyum, lalu mengusap lembut pucuk kepala sang adik yang berada di pangkuannya tersebut.

" Tidak! Aku hanya ingin tahu bagaimana hubungan putra-putra ku! ".

Searon membuang muka enggan membalas tatapan ketiga putra nya itu yang menatap dirinya curiga.

" Ah~ kalau begitu aku akan pergi ke kamar, kurasa aku sangat kelelahan! ".

Searon beranjak dan segera memasuki lift yang tersedia didalam mansion milik mereka itu.

Meninggalkan tatapan Jihoon yang menusuk kepadanya.

.
.
.

" Semuanya akan baik-baik saja! ".

Jihoon memasuki kamar sang Mommy mengantarkan secangkir cokelat panas untuknya.

Namun kala melihat wanita lebih tua tersebut seperti sedang sibuk, ia berencana untuk segera keluar dari sana.

Baru saja langkahnya hampir mendekati pintu, ucapan sang mommy pada sosok lain di panggilan sana, membuatnya mematung dengan jantung yang mulai berdetak kencang.

" Ya~ akan ku pastikan Jungkook tidak mengetahuinya, aku juga sangat mencintaimu, Tae~ ".

Jelas, sangat jelas.

Jihoon yakin bahwa ia tidak salah mendengar kalimat dan nama yang menyentuh rungunya itu.

Hendak menyangkal namun ucapan berikutnya semakin membuat hatinya terhantam bagai ditusuk ribuan benda tajam.

" Saeron sayang, aku harap ia akan segera hadir didalam rahim mu! ".

" Tentu Tae! Kita sudah sering melakukannya, tidak mungkin gagal, kan? ".

Cukup. Jihoon sudah tak sanggup lagi, dirinya segera beranjak dari sana dengan perlahan sebelum wanita itu menyadari kehadirannya.

Tepat pintu tertutup, ia segera melangkahkan kakinya sedikit berlari menuju kamarnya.

Menutup pintu sedikit kencang, tangisnya pecah saat tubuhnya berangsur meluruh dibalik pintu.

Membekap mulutnya erat, agar siapapun tak ada yang mendengar suara tangisnya.

Bayangan wajah bahagia sang adik seketika menguar dipikirannya.

Dirinya tak salah, kala mendengar suara lain ditelpon itu, ia yakin bahwa itu adalah suara pria yang dijadikan semesta oleh sang adik kesayangannya.

Bahkan, Jihoon yang hanya mendengar sebagai seorang kakak, sangat merasakan rasa sakit yang menyiksa.

Lalu, bagaimana suatu saat nanti kabar sang adik yang akan mengetahui kelak?.

" Tidak! Adikku jangan sampai merasakan sakit! ".

" Tidak boleh, tidak boleh siapapun menyakiti kedua adikku!! ".

Dirinya bergumam yakin, akan ia lakukan apapun untuk tetap melihat kebahagiaan orang terkasih nya.

" Taehyung dan Saeron harus lebih menderita! ".

.

.

.

Jungkook menatap langit gelap dengan sedikit bintang di Rooftop mansion mewahnya.

Senyum manis tak luntur dari bilah cherry tersebut.

Wajahnya yang menawan sangat indah diterpa cahaya bulan, membuat siapapun akan terpesona kala melihatnya.

Pemuda manis itu merasakan jantungnya berdetak dengan kencang, namun ini bukanlah seperti ribuan kupu-kupu yang beterbangan dengan riang.

Kenyataannya bagai ribuan tombak lah yang menghantam nya dengan tajam.

Tidak, Jungkook adalah seorang Pria, dirinya TIDAK BOLEH MENANGIS!.

Hanya ada luapan emosi yang tertahan, namun kekehan miris lah yang terdengar dari cherry manis tersebut.

" Kapan semuanya berakhir, hyung? ".

.

.

.

Tbc. . ...

Sudah cukup untuk ke arah depan, mari kita ke kias masa lalu, untuk memutuskan dengan benar sesuatu didepan sana!

Mysterious Secret  /* Taekook/vkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang