"suo-san lupa membeli apa?" mereka berdua saat ini sedang berjalan menuju ke supermarket, suo tersenyum menanggapi perkataan nirei.
"apa kau tidak menyadarinya, nirei-kun?"
"eh?"
suo lalu berhenti berjalan dan membuat nirei juga berhenti, kebingungan melanda di diri laki-laki berambut kuning itu. Ia mencerna perkataan dari laki-laki yang berada di sampingnya.
Tidak lama kemudian, nirei langsung mengerti maksud dari tindakan suo, ia menatap suo dengan tatapan terkejut, sedangkan laki-laki yang sedang ia tatap hanya tersenyum kepadanya.
"apa mungkin.."
"sesuai dugaanmu. Sakura-kun tampaknya menginginkan waktu lebih banyak bersama (name)"
゚•┈୨♡୧┈•゚
Di sisi lain, tepatnya di tengah jalan setapak yang sunyi, seorang laki laki saat ini sedang berjalan beriringan dengan seorang perempuan, hanya suara langkah kaki mereka yang terdengar samar di antara dedaunan yang bergemerisik pelan tertiup angin.
Keduanya melangkah tanpa suara di sepanjang jalan setapak yang dikelilingi pepohonan rindang. Keheningan melanda mereka.
Sakura sesekali melirik perempuan di sampingnya, ekspresi yang sulit diartikan, namun kata-kata terasa enggan untuk keluar. Sedangkan mata (name) tertuju lurus ke depan.
Langkah mereka terus bergerak maju, hati Sakura tampak terperangkap dalam momen ini, mencari keberanian untuk memecahkan kebisuan yang seakan memiliki berat sendiri.
"langitnya cerah sekali ya, sakura-kun."
Sakura tiba tiba terkejut ketika perempuan di sampingnya berbicara, dengan suara nya yang begitu lembut, (name) memutuskan keheningan yang melanda mereka berdua.
Sakura menoleh, menatap (name) yang sedang menatap langit di atas mereka. Wajahnya yang begitu cantik ketika disinari oleh matahari, sakura lalu memalingkan wajahnya, rona merah muncul di wajahnya.
"k-kau benar."
Mata sakura lalu tertuju ke tangan (name) yang membawa sebuah kantong plastik belanjaan di kedua tangannya, Sakura merasa ingin membantunya.
Tangan sakura lalu bergerak memegang kantong plastik itu, dan membuat (name) sedikit terkejut, (name) lalu menoleh dan menatapnya, mata mereka bertemu.
"jika kamu tidak keberatan, biar aku bantu saja." ucap sakura, rona merah masih terpampang di wajahnya.
(name) tampak ragu sejenak, namun kemudian mengangguk dan tersenyum, lalu ia menyerahkan satu kantong belanjaan kepadanya.
"terimakasih." ujar (name)
Sakura hanya terdiam mendengar ucapan terimakasih dari perempuan di sampingnya. Biasanya jika teman-teman nya mengucapkan terimakasih kepadanya, ia biasanya hanya mengelak, namun kali ini dia tampak diam, namun wajahnya tentu saja memerah bagaikan buah jambu.
"apakah sakura-kun juga orang baru disini?" Sakura mengangguk, merespon perkataan (name).
"kalau begitu, sakura-kun sudah berapa lama disini?"
"dua bulan, seperti nya." jawab Sakura
"ooohh, begitu yaa."
Sakura tidak ragu menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh perempuan disampingnya, ia tau bahwa (name) berusaha mencari topik agar tidak menjadi canggung diantara mereka.
"hei, kenapa kamu pindah kesini?" tanya sakura, juga ikut berusaha untuk mencari topik pembicaraan. (name) menoleh menatapnya, ia terdiam sejenak.
"ada beberapa hal yang terjadi sebelumnya, itulah kenapa aku pindah kesini." jawab (name) dengan senyuman lembut di wajahnya.
Sakura terdiam sejenak mendengar perkataan (name), sakura sebenarnya ingin bertanya apa yang terjadi sebelumnya, namun ia mengurungkan niat itu karena ia tidak mau membuat (name) risih dengan perkataan nya.
Keheningan lalu melanda di antara mereka lagi, hanya terdengar suara langkah kaki di jalan setapak ini.
"sakura-kun." sakura menoleh ke arah (name) ketika ia memanggil namanya.
"terimakasih karena sudah menolongku saat itu." ucap (name) dan membuat sakura terdiam. Kejadian tiga tahun lalu yang hampir menjadi kematian tragis perempuan di sampingnya, berputar di ingatannya.
"ti-tidak masalah, kau tampak bodoh saat itu." ujar sakura, (name) terkekeh mendengar ucapannya.
"kau benar, aku memang bodoh saat itu." (name) tersenyum kepadanya, sakura menatap senyuman itu, hatinya terasa ingin meledak melihat hal manis di depannya saat ini.
Mereka berdua lalu saling berbicara satu sama lain, Suara mereka berpadu dengan deru lembut angin yang menerpa dedaunan, menciptakan harmoni yang menyenangkan di tengah keramaian kota.
sakura dengan tatapan penuh perhatian, mendengarkan setiap kata yang diucapkan perempuan di sampingnya, merasa nyaman dengan kebersamaan yang tercipta.
sakura diam-diam merasa berterimakasih kepada kedua temannya yang sengaja meninggalkannya agar bisa lebih dekat dengan (name).
Percakapan mereka mengalir alami, tanpa jeda canggung, seakan dua jiwa yang sudah lama saling mengenal.
Mereka begitu tenggelam dalam obrolan, sampai tidak menyadari bahwa perjalanan mereka hampir berakhir. Akhirnya, langkah mereka terhenti di depan sebuah rumah yang teduh dan hangat.
Sakura lalu menyerahkan plastik belanjaan yang ia sedari pegang kepada gadis di hadapannya, (name) lalu meletakkannya di teras rumahnya.
"terimakasih karena sudah menemani ku, sakura-kun." ucap (name), wajah sakura lantas memerah mendengar perkataan terimakasih dari (name).
"a-aku hanya menemanimu karena mereka berdua menyuruhku, lagipula rumah kita satu arah." ujar sakura. (name) hanya tersenyum kepadanya.
"sakura-kun, apakah aku boleh meminta nomor ponselmu?" ujar (name) dan membuat sakura terkejut, namun ia lalu mengangguk dan mengeluarkan handphone nya dari saku celana nya.
Sakura lalu menunjukkan nomor ponsel nya, (name) lantas langsung mengetik nomor itu dan memasukkan nya di obrolan chatnya.
(name) lalu tersenyum ketika nomor sakura telah berada di ponselnya, "terimakasih, sakura-kun!" ujar (name) kepada sakura.
Sakura lalu terdiam sejenak, wajahnya memerah. Ia langsung berbalik dan melangkah menjauh dari rumah (name).
dengan langkah ringan, namun di dalam hatinya ada kehangatan dari momen yang baru saja mereka alami bersama.
Meskipun kini ia berjalan sendirian, namun ia membawa dengan dirinya kenangan yang akan tetap terkenang dalam ingatannya.
───── ❝ Tbc ❞ ─────
![](https://img.wattpad.com/cover/367196896-288-k392991.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐢𝐭𝐡𝐞𝐫𝐞𝐝 ; 𝐒𝐚𝐤𝐮𝐫𝐚 𝐇𝐚𝐫𝐮𝐤𝐚 ✓
Literatura faktu「𝐒𝐚𝐤𝐮𝐫𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐤𝐚 𝐱 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫」 ⊱ ────── {.⋅ ✯ ⋅.} ────── ⊰ 𝗦𝗮𝗸𝘂𝗿𝗮: ❝ i could never choose to love another.❞ 𝗬𝗼𝘂: ❝ maybe one day i can learn to love you too.❞ ⊱ ────── {.⋅ ✯ ⋅.} ────── ⊰ 【fem! reader, ooc, alur tidak mengikuti...