Saat bel istirahat berbunyi,murid murid berhamburan keluar kelas dan menuju kantin,namun Naytha lebih memilih untuk tinggal dikelas. Mulutnya komat kamit sibuk menghafal,namun ia frustasi karena tidak dapat menghafal dengan baik.
"SIALLL" seru Naytha sambil memukul meja,membuat Wilona yang sedang asyik memakan sosis bakarnya tersentak.
"PAANSI THA?" Bentak Wilona,Naytha memutar matanya.
"Gw gabisa menghafal,siaalll. Gw pngen setor hafalan nnti kalau abis sholat Dzuhur!!" Balas Naytha,menutupi wajahnya dengan bukunya. Mulutnya kembali bergerak menghafalkan hafalannya. Namun,dia masih belum lancar.
Setelah 40 menit istirahat,bel pelajaran kelima pun berbunyi. Tapi Naytha tidak mempedulikan itu. Dia masih sibuk menghafal,bahkan dunia disekitarnya terasa menghilang.
"Pokoknya gw harus hafal! Dua hari lagi ujian,kalo gw ga hafal,gw ga ikut ujian dong! Bisa bisa raport gw ditahan" batin Naytha.
Untung saja jam pelajaran kelima dan keenam itu jamkos. Jadi Naytha memanfaatkan waktu itu untuk menghafal.
Akhirnya,diapun bisa menghafalnya. Setelah jam keenam,sekarang waktunya istirahat untuk sholat Dzuhur.
Naytha mengambil mukena nya dan melepas sepatunya. Dia bergegas turun untuk mengambil air wudhu.
Dia melihat keran air didepan kelas VIII,namun disana antreannya sangat panjang. Naytha melirik ke keran air didepan ruang tata usaha,antreannya tidak panjang namun masih ada beberapa cowok disana. Tanpa pikir panjang Naytha langsung kesana,tapi masih menjaga jarak dari cowok-cowok itu.Setelah cowok-cowok itu pergi,Naytha langsung pergi mendekati keran itu lalu mulai berwudhu.
Setelah berwudhu,Naytha kembali ke kelas karena belum sesi perempuan yang melaksanakan sholat Dzuhur.
Naytha duduk sendirian di bangku panjang depan kelasnya,dia melamun sambil memeluk mukenanya yang nyaman.
Tiba-tiba,ia dikagetkan oleh Wilona."NAYTHA! lo udah wudhu?" Tanya Wilona sumringah. Naytha melirik kearahnya lalu mengangguk.
"Ga sholat Na?" Naytha bertanya balik,
"Gw halangan,hehe" jawab Wilona,lalu duduk disamping Naytha.
"Lo udah hafal?" Tanya Wilona lagi,Naytha hanya mengangguk."Abis Shalat Dzuhur,aku mau nyetor." Ucap Naytha.
"Bagi perempuan,silahkan ke mushola untuk melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah."
Mendengar itu,Naytha langsung bangkit dari duduknya.
"Duluan Na," ucap Naytha,lalu berjalan menuju mushola.
Sesampainya disana,ternyata siswi-siswi cewe udah pada antri buat masuk. Naytha nyempil diantara mereka. Lalu saat pintu dibuka,semuanya pada dorong-dorongan buat masuk.
Saat didalam,Naytha mengambil posisi paling depan tepat dibelakang imam.
Tapi karena imam nya belum dateng,Naytha memutuskan untuk duduk,sama seperti Siswi lainnya.
Setelah beberapa saat,Naytha melihat cowok kelas IX,masuk kedalam Mushola.
Dia berdiri didepan,alias tempat imam.
Naytha mengernyit bingung,bukannya guru yah? Yang jadi Imam?. Tapi Naytha masa bodo.Setelah Shalat,Naytha tidak langsung meninggalkan mushola karena ia berdoa dulu. Setelah berdoa,Mushola lumayan sepi. Hanya ada dirinya,beberapa siswi lain yang baru selesai berdoa dan si imam.
Naytha melipat sajadah dan mukenahnya lalu memutuskan untuk kembali kekelas.Saat sampai dikelas,Naytha menyimpan mukena dan sajadahnya di laci. Dia mengenakan sepatu lalu mengambil buku catatannya dan menuju ruang guru buat menghafal surah-surah pendeknya.
Setelah menghafal,Naytha berjalan menuju kantin sendirian. Dia mengambil gelas dan hendak mengambil es teh. Namun,dia kesulitan karena tangannya penuh dengan cemilan dan buku. Lalu,tiba tiba ada yang menuangkan es teh itu kedalam gelas Naytha. Naytha agak kaget,dan mendongak keatas. Dia melihat cowok yang tadi menjadi imam saat sholat Dzuhur tadi.
"Eh-makasih kakk.." Naytha mengambil gelasnya,lalu berlalu dari kakel cowok itu.
"Manis." Gumam cowok itu,saat Naytha sudah tidak terlihat.
Naytha berjalan kembali ke kelas,dia duduk dibangkunya dan meletakkan barang barangnya. Dia masih kepikiran sama kakel itu,dia bertanya tanya juga,siapa sih namanya? Tapi Naytha segera menepis hal itu dari pikirannya.
********
Hari-hari berlalu. Setelah ujian semester,porseni antar kelas pun sebentar lagi akan diadakan.
"Tha,entar kamu ikut lomba voli yah" ucap Revan--si ketua kelas-- sambil nyatat nama murid murid yang akan ikut lomba.
"Kok gw cok? Aku gabisa main VOLI!!" balas Naytha,tidak terima kalau dia akan diikutkan lomba voli pada porseni nanti.
Naytha ini agak tolol kalau soal olahraga. Bahkan,dia aja sering bolos kalau pelajaran PJOK dengan alasan tidak bawa baju olahraga. Lari keliling lapangan 2× aja dia udah quit.
"Tapi Bu Anna bilang,kamu ikut Voli. Suruh siapa ga pernah ikut pelajaran PJOK." Ucap Revan,dengan sifat acuh tak acuh nya yang sudah biasa.
Naytha menghembuskan nafas kasar. Dia langsung merebut kertas yang digenggam oleh Revan lalu mencoret namanya sendiri disana.
"APAANSI THA?" bentak Revan. Naytha mengembalikan kertas itu padanya.
"Daripada malu-maluin kelas,mending nama gw dicoret aja."
Ucap Naytha,menatap tajam Revan.Revan mendengus kesal dan kembali duduk di bangkunya.
"Kalau gitu,lo ikut lomba rangking satu." Ucapnya kemudian.
Naytha agak bingung,lomba apa itu? Tapi ia tidak ingin menanyakannya.
Saat jam istirahat,dia keluar kelas dan duduk dibangku panjang depan kelasnya sambil memakan bekalnya. Entah mengapa,matanya terus mengikuti gerak gerik si kakel yang pernah jadi imam pas shalat Dzuhur kala itu.
Naytha masih bertanya tanya,siapa sih namanya?
Lalu Wilona yang baru pulang dari kantin duduk disamping Naytha. Dia menyantap bakso bakarnya."Na,boleh nanya?" Ucap Naytha.
"Paan?"
"Kamu tau nama cowok itu ga?" Naytha menunjuk kearah kakel cowok itu,yang sedang berada didepan ruang tata usaha bersama teman temannya.
"Ohh,itu. Namanya Rafha. Dia dari kelas IX.A kalau gasalah." Balas Wilona sambil menusuk bakso bakarnya dengan garpu lalu menyuapkannya ke mulutnya.
"Kok lu bisa tau?" Ucap Naytha keheranan.
"Gw tau lha,dia kan pembimbing gw di taekwondo." Balas Wilona lagi. Naytha mengangguk paham.
Rafha,ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚁𝙰𝙵𝚈𝚃𝙷𝙰.
Short StoryBukan genre Romance‼️ Ini hanya cerita tentang gadis remaja yang ugal-ugalan dan sok pemberani demi meluluhkan hati crushnya. Naytha Farhalsha,gadis remaja berusia 14 tahun. Ga aktif organisasi sekaligus bukan anak OSIS. Pemalu dan gengsian. namun,d...