🐸[Sebuah mimpi]🐸

34 31 0
                                    

🏵

🏵

🏵

☄️ .    . .          .           ✨     ★      ✩°。 ⋆       .
☀️
      *           .
.         .   ★        ,         *
             ★.
✨ .             . 
  ★          ,      .
      Story by:SalsaSp.     .
      *  ☄️          ★
  ✩° 。   ✨             .
    .    .    🌑
           .
       🚀
   ˚        ゚ ✩°。 ⋆    .
 .   🌎 ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ,
   *   .
     .       ✨    ★
 ˚              
★           .        
     ★

🐸🐸🐸

Dimalam hari yang gelap, para bintang bertaburan di langit juga ditemani sinarnya sang rembulan. Nuansa malam ini sangat indah dengan angin yang berhembus dingin tapi menyejukkan.

Saat ini, seorang gadis cantik tengah tertidur. Gadis itu bukan hanya tertidur, tapi sedang menyelami mimpi yang membuatnya aneh.

Bianca terheran heran. Pasalnya ia tengah berada disebuah kamar yang berukuran besar. Kamarnya pun sangat mewah dan elegan, Bianca berdecak kagum melihat setiap inci kamar maupun barang yang terdapat di kamar.

Tok Tok

"Nona, izinkan kami masuk..."

Bianca tersentak kaget. Dirinya melirik ke sebuah pintu kokoh dengan ukiran indah di depan sana.

"A..ah, ya" Bianca tidak tau harus berucap apa dan ia hanya membiarkan saja.

Tak lama, datanglah tiga orang wanita yang berseragam sama. Kedua mata Bianca menyipit kala melihat wajah para wanita itu yang tak asing.

Itu kan ketiga wanita yang meriasnya kala menikah dengan Green! Yah, tidak salah lagi. Tapi... mengapa mereka ada di mimpinya juga?

"Ka....kalian"

Mereka tersenyum manis ke arah Bianca. "Kita ketemu lagi, Nona."

"Ba..bagaimana bisa?" Tanya Bianca tak habis pikir

"Ayok Nona, kami akan merias Nona." Bukannya menjawab mereka malah mengajak Bianca agar cepat berias.

"Hah? Untuk apa kalian meriasku?" Bianca melirik mereka bergantian.

"Karena malam ini adalah pesta Nona dengan sang pangeran."

Bianca mengernyitkan kening bingung. "Pesta? Pangeran?... Maksudnya ini apa? Pesta juga, pesta apa? Dan tadi.. Pangeran, aku tidak mengerti."

"Tidak apa jika Nona tidak mengerti, mari izinkan kami merias Nona."

Dengan kebingungan yang tiada tara, Bianca hanya menuruti saja. Ketiga wanita itupun mulai merias Bianca dengan telaten.

Cinta Sang Pangeran "KATAK"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang