🐸[Katak penguntit]🐸

75 74 1
                                    

🏵

🏵

🏵



☄️ .    . .          .           ✨     ★      ✩°。 ⋆       .
☀️
      *           .
.         .   ★        ,         *
             ★.
✨  Story By:SalsaSP.           . 
  ★          ,      .
             .
      *  ☄️          ★
  ✩° 。   ✨             .
    .    .    🌑
           .
       🚀
   ˚        ゚ ✩°。 ⋆    .
 .   🌎 ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ‍ ,
   *   .
     .       ✨    ★
 ˚              
★           .        
     ★

🐸🐸🐸


Siang kini berganti sore. Langit yang tadinya cerah kini mulai mendung. Udara panas juga kian menyejuk.

Seorang gadis tengah mondar mandir kesana dan kesini, seperti ada beban fikiran yang ia fikirkan.

Bianca memegang dagunya "Haduhh, nanti malam aku dan Nenek harus makan apa? Persedian mie dan telur pun sudah habis, sedangkan sisa uang hanya cukup untuk beli beras." Gumamnya resah

Bianca sudah mencari cari pekerjaan tetapi nihil. Warga sini seperti enggan memengerjakan Bianca, hanya karena kasta. Mereka hanya tak mau Barang - barang mereka hilang jika memengerjakan Bianca.

"Ya Tuhan, Bianca harus apa?" Frustasinya, jika menggoreng nasi pun ia tak punya garam atau bawang.

Sebuah ide muncul dengan Tiba - tiba "Apa aku ke hutan saja lagi ya? Kan disana banyak sekali bayam liar, bayam itu 'kan bisa dijadikan sayur"

"Tapi.... Aku trauma jika kesana" Bianca kini sedang berfikir keras.

Disatu sisi ia ingin ke hutan untuk mengambil bayam itu. Tetapi, disisi lain, ia trauma dengan kejadian minggu lalu.

"Ah sudahlah, demi bisa makan. Lagian aku bisa mencarinya tidak perlu sampai masuk hutan" Bianca pun bergegas mengambil keranjang mini untuk tempat menyimpan bayam.

Sore ini, Bianca memutuskan pergi ke hutan mencari bayam liar untuk lauk makannya dan sang Nenek. Gadis muda itu meneguhkan hati melawan rasa takut yang merajai.

Saat sudah sampai, Bianca berdecak senang karena melihat lumayan bayak bayam liar yang ia cari. Gadis itu memetik lumayan banyak, Itung - itung untuk persediaan.

Netranya kini berpindah kesebuah bayam yang ada di balik pohon besar. Matanya berbinar cerah, Bianca berjalan dan terus berjalan tanpa melihat jalannya.

Gedubrak

"Aws..." Ringisnya saat tersandung sesuatu

Bianca berniat berdiri, tetapi ada yang aneh di pergelangan kakinya. Ia melihat ke arah kaki, lalu membuang nafas gusar saat melihat kakinya yang tersangkut akar pohon.

Cinta Sang Pangeran "KATAK"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang